Kamis, Februari 26, 2009

TUTUP PEMBELIAN

Tutup Pembelian Pemain

koncomacan - Investasi manajemen Arema untuk membeli pemain pada putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL) ditutup. Yayasan Arema memutuskan bahwa amunisi yang ada saat ini sudah cukup untuk mengarungi sisa kompetisi.

Dengan ditutupnya pembelian pemain, keinginan pelatih Gusnul Yakin untuk mendapatkan tambahan pemain lokal dengan sendirinya juga kandas. Mantan pelatih Persibo Bojonegoro tersebut mengatakan, sebenarnya timnya masih membutuhkan tambahan dua pemain lokal. Yakni satu pemain di posisi striker dan satu gelandang.

Menurut Gusnul, sudah ada pemain lokal yang menjadi alternatif bidikan. Sayangnya, keempat pemain itu masih tetap dipertahankan oleh klub lamanya. "Nggak ada lagi penambahan pemain. Untuk pemain lokal, sepertinya sudah tak ada lagi pemain bagus," terang Darjoto Setiawan, pembina Yayasan Arema.

Menurut Darjoto, komposisi pemain yang ada saat ini harus dimaksimalkan. Dia punya keyakinan, jika pemain tampil penuh motivasi, Arema bisa menembus papan atas. Setidaknya bisa masuk deretan empat besar di akhir kompetisi nanti.

Apalagi, pada putaran kedua ini, Arema sudah mengucurkan dana yang cukup besar untuk membeli pemain asing. Di masa transfer windows ini, Arema mengganti semua pemain asing yang bermain pada putaran pertama. Mereka yang sudah dicoret adalah Emile Bertrand Mbamba, Emaleu Serge, Souleymane Traore, Esaiah Pello Benson, dan Aaron Nguimbat.

Tak tanggung-tanggung, enam pemain asing sempat dibeli Arema. Padahal, kuota pemain asing untuk klub DISL adalah lima. Enam pilar impor baru yang dibeli Arema adalah Leo Chitescu, Chmelo Roman, Boubacar Kieta, Fortune Udo, Patricio Morales, dan Buston Nagbe Browne. Namun, Leo akhirnya diputus kontrak karena dianggap tak memberikan kontribusi kepada tim.

Bila dibandingkan dengan investasi pembelian pemain asing yang cukup agresif, pembelian pemain lokal Arema bisa dibilang biasa-biasa saja. Hanya ada empat pemain lokal yang dibeli Arema. Dua di antaranya jebolan Arema U-21, yakni striker Dendi Santoso dan kiper Aji Saka. Pemain lokal lain yang dibeli Arema adalah Ranu Tri Sasongko dan Edar Hendra

TETAP DI KANJURUHAN

Arema v Persipura Tetap di Kanjuruhan

MALANG - Keinginan Pengcab PSSI Kota Malang untuk memindahkan venue laga Arema versus Persipura dari Stadion Kanjuruhan ke Gajayana tidak kesampaian. Panpel Arema memutuskan pertandingan pada Sabtu (28/2) itu tetap digelar di Kanjuruhan.

Panpel berdalih, sesuai regulasi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI), pemindahan venue bisa dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu. Misalnya Arema mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk menggelar laga usiran. "Karena laga Arema melawan Persipura bukan laga usiran, venue tetap kami putuskan di Kanjuruhan," ujar Muhammad Muklis, ketua panpel Arema.

Apalagi, selama ini panpel sudah mempersiapkan penyelenggaraan pertandingan di Kanjuruhan secara matang. Sehingga, tak bisa dilakukan perubahan secara mendadak untuk memindahkan venue.

Selasa (24/2) lalu, Pengcab PSSI Kota Malang melalui humas Jarot Edy Sulistyono meminta agar venue duel Arema versus Persipura dipindah ke Gajayana. Alasannya, laga keempat Arema di putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL) tersebut akan disaksikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.

Kabarnya, Nurdin datang ke Malang untuk memberikan grasi kepada Aremania. Sehingga, sanksi skorsing dari Komisi Banding (Komding) PSSI selama dua tahun terhadap Aremania akan dihapus. Aremania mendapatkan sanksi tak boleh menggunakan semua atributnya di semua stadion seluruh Indonesia dalam laga resmi buntut perusakan di Stadion Brawijaya pada 16 Januari 2008 lalu.

Asisten manajer Arema Muhammad Taufan juga menolak keinginan Pengcab PSSI Kota Malang untuk memindahkan laga ke Gajayana. Menurut dia, penolakan pemindahan venue disebabkan izin keamanan menggelar laga di Kanjuruhan sudah dikantongi panpel Arema.

Mantan wartawan tersebut menambahkan, pemindahan venue bisa dilakukan dalam kondisi force majeur. Berdasarkan asumsi tersebut, keinginan Nurdin untuk melihat laga Arema versus Persipura bukan termasuk force majeur sehingga tak bisa dijadikan alasan untuk memindahkan venue. "Memang ada keinginan dari pihak lain untuk memindahkan venue. Apa pun kepentingan dan maksud permintaan pihak lain itu, untuk memindahkan venue, harus ada alasan yang jelas," ucap Taufan.

SIAPKAN MENTAL BERTANDING

Siapkan Mental

Recovery dengan Renang Bersama

KEDIRI- Persik terus menggenjot persiapan menghadapi partai krusial, menghadapi Persiwa Wamena (28/2). Termasuk mempersiapkan kondisi psikis tim menjelang laga kandang pertama di putaran kedua Indonesia Super League (ISL) tersebut. Yaitu dengan refreshing di kolam renang Grand Surya Hotel di Jalan Dhoho usai latihan pagi kemarin.

Menurut pelatih Aji Santoso, membawa pemainnya berenang adalah sebagai bentuk persiapan menjelang pertandingan. Sangat pas digunakan sebagai ajang recovery sekaligus kegiatan rekreatif para pemainnya.

"Renang ini untuk relaksasi, melemaskan otot-otot yang tegang setelah melakukan latihan fisik," terang Aji saat ditemui di kolam renang hotel tersebut kemarin.

Recovery seperti sangat perlu karena selama ini Aji terus memberikan program latihan fisik di setiap sesi latihan. Kemarin pagi misalnya, selain melatih akurasi dan power dalam hal melakukan tendangan, pelatih yang juga mantan punggawa timnas tersebut juga memberi tambahan fisik. "Tadi kan ada speed-speed pendek, pasti otot tegang. Karena itu, renang ini untuk relaksasi," lanjut pelatih yang juga ikut nyemplung ke kolam tersebut.

Agar refreshing bisa sesuai target, para pemain tak sekadar berenang. Mereka juga melakukan games dengan menggunakan bola. Mulai dari menyarangkan bola ke ring basket kecil, hingga bermain polo air.

Para pemain juga terlihat enjoy menikmati kegiatan tersebut. Walaupun demikian, ada juga yang sekadar berbasah-basah saja. Seperti yang dilakukan bek Persik Muhammad Robby. Pemain tim nasional (timnas) PSSI tersebut enggan masuk ke kolam. "Saya nggak bisa renang," akunya. Namun, akhirnya pemain yang juga memperkuat timnas tersebut masuk ke kolam meski hanya sebentar.

Sementara, Persik akan kembali berlatih sore nanti. Latihan tersebut sekaligus menjadi latihan terakhir mereka sebelum bertemu dengan Persiwa Wamena besok lusa.

INGIN RAIH KEMENGANGAN

Penanda Come Back, Ingin Kemenangan

Laga keempat di putaran kedua Indonesia Super League (ISL) yang akan dilakoni oleh Persik, Sabtu nanti, akan jadi laga pertama untuk Legimin Raharjo. Pada tiga laga sebelumnya, Legimin memang tidak diturunkan. Ini karena saat pertandingan tersebut, mantan gelandang PSMS Medan tersebut masih harus menjalani saksi larangan bermain dari Badan Liga Indonesia (BLI) selama dua bulan.

Sanksi Legimin terkait dengan anggapan Komdis yang menilai pemain ini tak memberikan keterangan yang benar pada saat dihadirkan sebagai saksi. Legimin jadi saksi pada kasus pemukulan dan penyikutan pemain PSMS Erwinsyah oleh Christian Gonzales pada putaran pertama lalu.

Kemarin, ditemui usai berenang, pemain yang selalu berambut cepak tersebut pun mengaku senang sudah bebas dari sanksi dan akumulasi kartu. Dan berpeluang dimainkan saat timnya menghadapi Persiwa Wamena lalu. Tentu saja keputusan apakah dia bermain atau tidak, menjadi pertimbangan pelatih.

"Kalau dipercaya pelatih ya saya akan bermain sebaik mungkin nanti," ujarnya sambil tersenyum.

Pemain tersebut juga berambisi untuk meraih kemenangan untuk tim yang telah menjadi labuhannya sejak Maret 2008 tersebut saat menjamu Persiwa. Meskipun pernah bertemu dengan tim berjuluk Badai dari Pegunungan Tengah pada putaran pertama dan kalah tipis 0-1, pemain berjuluk "si tukang jagal" tersebut tak ingin kalah lagi.

"Lawan Persiwa harus menanglah," tegas pemain berdarah Jawa yang besar di Medan tersebut.

Keinginan Legimin untuk turun melawan Persiwa mungkin akan menjadi kenyataan. Ini setelah pelatih Persik Aji Santoso mengatakan bahwa dirinya mungkin akan turun untuk menggantikan Jefry Dwi Hadi yang tak bisa dimainkan karena akumulasi kartu kuning.

"Pengganti Jefry mungkin Legimin atau Sulis," ungkap Aji usai latihan kemarin pagi. Namun, dia belum bisa memastikan pemain yang akan menjadi starter saat ini.

Rabu, Februari 25, 2009

MANTAP HADAPI PERSIWA



Jefry Pasti Absen
Persik Lebih Prima saat Hadapi Persiwa

koncomacan - Menjamu Persiwa Wamena akhir minggu ini, kekuatan Persik akan lebih prima. Setelah sebelumnya selalu ada beberapa pemain yang absen baik akibat akumulasi kartu kuning, cedera, maupun menjalani sanksi dari BLI, saat laga Sabtu (28/2) nanti Persik relatif bisa memainkan komposisi terbaik. Sebab, hanya satu pemain yang dipastikan bakal absen.
"Yang pasti nggak bisa turun hanya Jefry (Dwi Hadi) saja," terang pelatih Persik Aji Santoso yang ditemui usai latihan kemarin sore.

Gelandang Macan Putih tersebut tak bisa diturunkan karena akumulasi kartu kuning yang diterimanya saat laga terakhir. Yaitu ketika melawan Sriwijaya FC (16/2) di Palembang lalu.
Selain Jefry, sebenarnya ada pemain Persik lain yang mendapat kartu kuning dalam pertandingan tersebut. Yaitu kapten kesebelasan Hamka Hamzah. Untungnya, Hamka belum masuk kategori akumulasi sehingga masih bisa dimainkan.

Kembali ke soal absennya Jefry, Aji mengaku tak terlalu membuatnya pusing untuk menyusun komposisi terbaik. Walaupun selama ini Jefry selalu jadi starter, namun stok gelandang relatif lebih tersedia. Masih banyak nama-nama yang bisa menggantikan peran pemain bernomor punggung tujuh tersebut.

Di antara nama-nama yang siap menggantikan Jefry tersebut adalah Legimin Raharjo dan Agus Susanto. Keduanya dipastikan bisa kembali bermain setelah mendapatkan hukuman akibat akumulasi kartu kuning.
"Masih ada pemain pengganti (bagi Jefry), Legimin dan Agus kan sudah boleh turun lawan Wamena nanti," lanjut pelatih yang genap dua bulan menjadi arsitek Persik tersebut.
Sebenarnya, ada satu lagi pemain di sektor lapangan tengah yang bisa saja batal merumput. Yaitu Fadil Sausu. Fadil terancam absen karena dikabarkan sedang menderita sakit.

"Sejak dari Palembang dia agak sakit, kemungkinan turun masih fifty-fifty," tambah Aji.
Kemarin, Fadil juga tak ikut dalam latih tanding. Dia hanya berlatih sendiri. Aji berharap gelandang muda asal Palu tersebut kondisinya terus membaik hingga sebelum laga. Agar skuadnya lebih lengkap dan bisa meraih poin pada laga keempat tersebut.

Label:

PEMAIN ASING TAK MAIN


Asing Baru Terancam Tak Main
Belum Kantongi Kelengkapan Administrasi

koncomacan - Menjelang laga versus Persipura Jayapura Sabtu (28/2) nanti, Arema sudah mengambil beberapa kebijakan frontal. Tim dua kali juara copa tersebut mencoret tiga pemain asing dan mengontrak tiga pemain asing baru.
Harapannya, tenaga tiga pemain baru itu bisa digunakan saat menghadapi pamuncak klasemen sementara Djarum Indonesia Super League (DISL). Hanya, asa manajemen Arema untuk menggunakan amunisi baru itu tampaknya bakal menemui batu sandungan.

Tiga punggawa asing baru -Fortune Udo (Nigeria), Buston Nagbe Browne (Liberia), dan Chmelo Roman (Slovakia)- hingga kini masih belum memiliki beberapa kelengkapan administrasi. Mereka belum mengantongi visa kerja, kitas (keterangan izin tinggal sementara), dan ITC (international transfer certificate). Ketiga pemain asing yang berada di bawah agensi Indobola Mandiri tersebut juga belum lolos tes kesehatan.

Pemain asing baru Singo Edan -julukan Arema- tersebut memerlukan ITC karena sebelumnya bermain di klub luar negeri. Fortune sebelumnya bermain di Negeri Sembilan FC (tim level I Malaysia). Roman membela Selangor FC (tim level I Malaysia). Demikian pula Buston yang musim lalu memperkuat The Cong Vittel (tim level I Vietnam).

Eko Subekti -owner Indobola Mandiri- menjelaskan, kemungkinan ketiganya bisa bermain saat lawan Persipura minim. Di antara mereka, hanya satu pemain yang memiliki kans untuk tampil menghadapi Mutiara Hitam -julukan Persipura. Yakni Fortune. "Fortune masih bisa diusahakan untuk tampil," ujar dia.

Pria asal Tuban tersebut menambahkan, rencananya pagi ini Fortune bertolak ke Jakarta. Lalu Kamis, pemain berposisi striker tersebut akan mengikuti tes fisik dan kesehatan. Jumat pagi, Fortune akan bertolak ke Singapura untuk mengurus visa dan kitas di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Negeri Singa itu. "Tentunya, saya berharap agar ITC dari Malaysia segera didapatkan. Bila ITC belum ada, Fortune tak bisa main," ungkap Eko.
Berbeda dengan Fortune yang masih mempunyai peluang tipis untuk tampil, kans Roman dan Buston untuk tampil kelihatannya tertutup. "Roman dan Buston sementara pada saat melawan Persipura di-close dulu. Sudah tak mungkin untuk dipaksakan," lanjut mantan manajer Arema itu.

Pernyataan Eko tentu saja membuat miris Arema. Apalagi, lawan yang bakal dihadapinya adalah tim tangguh sekaliber Persipura. "Harapan saya sebenarnya ingin tenaga asing itu bisa digunakan. Tetapi, kalau memang tak memungkinkan, ya tidak masalah," ucap Gusnul Yakin, pelatih Arema.

Agen Kembalikan Leo ke Rumania

koncomacan - Pencoretan Leo Chitescu oleh manajemen dan pelatih Arema sangat disesalkan agennya. Itu karena gelandang asal Rumania tersebut baru satu kali bermain untuk Arema. Yakni saat menghadapi Persik Kediri pada 2 Februari lalu di Stadion Kanjuruhan.
Leo dicoret Arema sejak Sabtu (21/2) lalu atau sesaat setelah tim berjuluk Singo Edan tersebut melakoni partai uji coba menghadapi Persis Solo di Stadion Gajayana. Posisi pemain yang menguasai delapan bahasa asing itu digantikan Chmelo Roman, gelandang asal Slovakia.
Eddy Syah -agen di bawah bendera Ligina Sportindo yang menaungi Leo- menjelaskan, penampilan Leo pada laga melawan Persik merupakan debut bersama Arema. "Saya objektif, Leo memang kurang bagus saat menghadapi Persik. Tapi itu bukan karena skill, melainkan karena grogi saja di laga perdananya," ujarnya.

Dia menambahkan, Leo dipilih pelatih Arema Gusnul Yakin melalui jalur seleksi. Sehingga, skill dan kualitas Leo sudah diketahui pelatih. Karena itu, nama mantan pemain Persib Bandung tersebut kemudian diajukan Gusnul untuk dikontrak. Jika memang Leo kualitasnya sudah dianggap tak mumpuni, tentu pelatih tak akan merekomendasikan namanya kepada manajemen. "Aneh, setelah merekomendasikan untuk dikontrak, dia (Gusnul) malah merekomendasikan dicoret. Tapi saya tak mempermasalahkan keputusannya. Saya dan Leo tak akan mengiba-ngiba," kata Eddy.

Setelah dicoret Arema, Leo masih belum mempunyai tujuan pasti. Rencananya, pemain berusia 28 tahun itu akan ditawarkan ke klub-klub Djarum Indonesia Super League (DISL) yang belum mempunyai gelandang. Sisa waktu pendaftaran yang tinggal empat hari lagi akan digunakan secara efektif untuk mencari klub baru. Untuk diketahui, pendaftaran pemain DISL akan ditutup Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) pada 28 Februari mendatang.
Bagaimana jika dalam waktu empat hari Leo masih belum mendapatkan klub? "Dia akan kembali lagi ke negaranya (Rumania). Dia lebih baik pulang daripada terlunta-lunta di Indonesia," sambung Eddy.

Sebenarnya, Leo sempat mempermasalahkan kompensasi yang diberikan manajemen Arema kepada dirinya. Mantan gelandang PSM Makassar tersebut menginginkan gajinya dibayar penuh selama kontrak selama enam bulan. Hanya, manajemen Arema hanya mau memberikan kompensasi satu bulan gaji. "Awalnya memang ada sedikit masalah. Namun, masalah kompensasi sudah tidak ada masalah. Itu karena kami masih respek dengan Arema. Apa yang diberi Arema, itu yang diterima Leo," ungkap Eddy.

Arema U-21 Kalahkan Persela U-21
Kans Merebut Runner Up Terbuka

koncomacan - Debut manis dilakoni Arema U-21 dalam putaran kedua grup II Indonesia Super League (ISL) U-21. Bermain di Stadion Kanjuruhan sore kemarin, Arema menyikat Persela Lamongan U-21 dengan skor 2-1 (1-1).
Gigih May Siswantoro menjadi pahlawan Arema U-21 dalam laga yang dipimpin wasit Arif Bulqini dari Surabaya tersebut. Pemain yang akrab disapa Cemani itu mencetak dua gol pada menit ke-22 dan ke-65. Sedangkan gol semata wayang Persela U-21 diceploskan Zaenal Abidin menit ke-38.

Dengan kemenangan yang diraih anak didik Supriyadi tersebut, Arema U-21 berhasil membalaskan kekalahannya atas Persela U-21 pada putaran pertama lalu di Stadion Surajaya, Lamongan. Saat itu, Arema U-21 ditekuk dengan skor sama: 1-2.
Kemenangan atas Persela U-21 juga mengerek posisi Arema U-21 ke peringkat empat klasemen sementara ISL U-21 dengan raihan tujuh poin. Tak hanya itu. Tiga poin tambahan itu membuka kans Arema U-21 untuk mendapatkan satu tiket menuju babak empat besar. Untuk lolos ke babak berikutnya, Arema harus mampu menempati juara grup atau menjadi runner up terbaik.
ISL U-21 dibagi tiga grup. Masing-masing grup terdiri atas enam tim. "Untuk mengejar juara grup II tampaknya cukup sulit. Target kami sekarang adalah runner up terbaik," jelas Yanuar Hermansyah, pelatih kiper Arema.

Posisi pamuncak klasemen sementara grup II untuk sementara ditempati Persik Kediri U-21 yang sudah mengantongi 13 poin. Sedangkan runner up ditempati Persib Bandung U-21 yang sudah mengoleksi 12 poin. "Kemenangan ini menjadi modal bagi kami untuk terus meraih poin," ungkap pria yang akrab dipanggil Begal tersebut.
Sementara, pelatih Persela U-21 Ragil Sudirman kecewa dengan kekalahan anak asuhnya. Menurut dia, seharusnya Persela U-21 mampu meraih poin penuh. Sayang, wasit yang memimpin laga dianggap terlalu berpihak kepada tuan rumah.
Walau kalah, posisi Persela U-21 di klasemen tak berubah. Mereka tetap menempati posisi ketiga dengan raihan sembilan poin.

Label:

AREMANIA DAPAT GRASI



Aremania Berpeluang Dapat Grasi Nurdin

koncomacan - Aremania sepertinya tak usah menunggu satu tahun lagi untuk mengakhiri masa hukuman dari Komisi Banding (Komding) PSSI. Itu karena adanya sinyal dari Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang akan memberikan grasi kepada suporter fanatik Arema tersebut.
Adanya sinyal positif itu disampaikan Slamet, Aremania Korwil Tongan. "Saya sudah bertemu dengan Pak Nurdin. Kedatangan saya untuk menyampaikan surat dari Pengcab PSSI Kota Malang," ungkapnya.

Dia menambahkan, kehadirannya bertemu Nurdin bukan bertujuan untuk mengemis-ngemis pengampunan. Tetapi, dia berupaya untuk mendapatkan keadilan. Upaya meminta keadilan dilakukan karena terhukum-terhukum lainnya juga sudah mendapatkan grasi dari Nurdin.
Bahkan, lanjut Slamet, rencananya Nurdin juga akan hadir langsung di stadion menyaksikan laga Arema versus Persipura. Bisa jadi, kesediaan mantan terpidana kasus korupsi tersebut merupakan pertanda baik bakal diberikannya grasi. "Insya Allah Aremania akan diberi grasi. Tapi, saya tak bisa memastikan," ucap dia.

Bila Nurdin memberikan grasi, secara otomatis sanksi skorsing dua tahun yang tertuang dalam Keputusan Komding PSSI No 29/KEP/KB/LI-XIII/II-08 kepada Aremania akan batal dengan sendirinya. Pada awalnya Aremania mendapatkan sanksi tak boleh menggunakan atribut di seluruh stadion Indonesia dalam laga resmi selama tiga tahun dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Namun, setelah mengajukan banding, sanksi diperingan menjadi satu tahun.
Sanksi itu diberikan karena Aremania telah merusak Stadion Brawijaya, Kediri, dalam babak delapan besar Ligina XIII pada 16 Januari 2008 lalu. Saat itu Arema menghadapi Persiwa Wamena.

Humas Pengcab PSSI Kota Malang Jarot Edy Sulistyono menambahkan, pengcab memang mengirimkan surat kepada Nurdin. Surat itu tertanggal 10 Februari dengan Nomor. 32/Pengcab PSSI/II/2009. Surat itu berisi tentang permohonan penghapusan sisa waktu hukuman Aremania, suporter PS Arema. "Surat itu disampaikan kurir dari komunitas sepak bola pada Senin (23/2) lalu," kata Jarot.

Menurut mantan kabag humas Pemkot Malang tersebut, surat dari pengcab mendapatkan sambutan cukup baik. Terbukti Nurdin akan datang langsung ke Malang. Nah, untuk menyambutnya, pengcab telah berkomunikasi dengan panpel Arema agar venue laga Arema versus Persipura dipindah. Dari semula di Stadion Kanjuruhan dipindah ke Stadion Gajayana. "Inisiatif pemindahan venue bertujuan agar Nurdin tak perlu jauh-jauh ke Kanjuruhan sehingga tak perlu terjebak macet," terang Jarot.

Ketua panpel Arema Muhammad Muklis mengatakan, surat dari Pengcab PSSI sudah dikirimkan ke Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Hanya, hingga saat ini dia masih belum mengetahui jawaban BLI. "Untuk sementara, kami tetap mengondisikan pengamanan laga di Kanjuruhan sampai ada pemberitahuan tertulis," ujar Muklis

Label:

GAJI PEMAIN ASING DIBATASI



Musim Depan, Gaji Pemain LSI Dibatasi

koncomacan - PSSI akan membatasi gaji pemain yang merumput di Liga Super Indonesia (LSI). Bukan hanya pemain asing, tapi juga pemain nasional.
Standarisasi ini akan diberlakukan PSSI mulai musim depan. Wacana ini muncul akibat beberapa kasus yang melibatkan PSSI, terutama soal kontrak pemain asing.
"Klub kadang tidak beres dalam merekrut serta memutus kontrak pemain asing. Akibatnya, pemain asing ini mengadu ke FIFA. PSSI juga yang akhirnya terkena getahnya," kata Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, ketika dijumpai di kantor PSSI, Senayan, Rabu sore, 24 Februari 2009.
Nugraha tak mau menyebutkan kasus yang menimpa beberapa klub itu. Tapi, yang jelas banyak klub kalah jika sudah diadukan ke FIFA.

Akibatnya, mereka harus membayar kompensasi kepada si pemain. Seringkali pembayaran itu membuat bantuan FIFA kepada PSSI senilai 250.000 dolar AS alias hampir Rp 3 miliar per tahun harus dipotong.
"Jangankan membayar kompensasi, membiayai klub saja tak bisa. Kami terpaksa menerima pemotongan itu, karena banyak klub mengeluh kesulitan soal pendanaan," lanjut Nugraha.
Pembayaran pemain memang dianggap mulai memberatkan klub. Apalagi, kini klub tak lagi bisa bersandar kepada APBD.

Digodok BLI

Untuk itu, PSSI lewat Badan Liga Indonesia (BLI) dan Direktorat Status dan Alih Status Pemain akan membuat standarisasi gaji pemain itu. Standarisasi itu sesuai evaluasi berdasarkan kepada pengalaman si pemain.
Nilai pemain yang telah memperkuat Tim Merah Putih di Piala Asia dan SEA Games tentu berbeda. Nilai, kelayakan serta kualitas pemain asing yang boleh tampil di LSI nanti juga akan ditentukan oleh BLI.
"Ada pemain asing yang minta dibayar Rp 1,5 miliar. Padahal, nilai ia di negara asalnya cuma Rp 300 juta. Ini juga sebagai cara menghindari terjadinya jor-joran," lanjut Nugraha.
PSSI belum membatasi jumlah lima pemain asing di tiap klub LSI. Pasalnya, ini terkait dengan bisnis di pentas sepakbola Indonesia. Dan jumlah itu pun tak harus dipaksakan jika klub tak mampu.

Label:

MUNAS PSSI



Munas Tetap Jadi Kewajiban PSSI

JAKARTA, SELASA - Ketua Hubungan Luar Negeri PSSI Dali Taher menegaskan, usai melaksanakan agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), PSSI diwajibkan menggelar Munas (Musyawarah Nasional).
"Setelah PSSI mengadakan extraordinary congres (Munaslub), maka Munas (kongres) wajib digelar sebelum batas waktu FIFA, 30 Juni 2009. Jika tidak, maka pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 akan mendapatkan blacklist FIFA," kata Dali yang juga menjabat Komite Eksekutif (Exco) AFC dan Anggota Kode Etik FIFA kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/2).

Ia menyatakan, PSSI menggelar Munaslub sebagai kelanjutan atas revisi Pedoman Dasar (PD) PSSI yang telah disetujui AFC dan FIFA. PSSI sendiri telah menggelar Rapat Paripurna Nasional (Raparnas), pada 22-23 Februari untuk membahas persiapan Munaslub pada 18-20 April mendatang yang bertepatan dengan HUT ke-79 PSSI.
Namun, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid malah menyatakan tidak ada pemilihan ulang terhadap kepengurusan PSSI. Dali menyatakan, setelah FIFA mengetahui PD PSSI yang baru, FIFA baru akan memutuskan, apakah akan dilakukan Munas atau tidak.

"Jika tidak, artinya pengurus PSSI yang sekarang tidak mengalami perubahan," katanya.
PSSI sendiri belum mengirim formulir daftar ulang pencalonan Indonesia ke FIFA. Formulir tersebut paling lambat dikirim pada 20 Maret mendatang. (ANT)

Menurut Nurdin, yang diperintahkan FIFA untuk segera diselesaikan hanyalah pengesahan terhadapan PD yang baru. Sedangkan agenda Munas yang bertujuan untuk memilih kepengurusan baru tak pernah disinggung oleh FIFA.
Tampaknya, Nurdin coba meredam suara dari daerah untuk menggelar Munas. Bahkan, ia mengagendakan kunjungan ke 33 provinsi. Salah satunya pada 4-5 Maret 2009 ke Papua.

PERSIPURA OPTIMISME



SURABAYA - Persipura Jayapura tidak mau larut dalam pesta kemenangan. Anak asuh Jacksen F. Tiago itu sukses kembali ke puncak klasemen Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 setelah mempermalukan tuan rumah, Persela Lamongan, dengan skor 3-1 pada pertandingan yang dilaksanakan di Stadion Surajaya Senin malam (23/2).

Persipura langsung fokus menghadapi Arema Malang pada pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (28/2). "Kompetisi masih panjang. Kami tidak bisa terus terlena dengan kemenangan," kata Jacksen kepada Jawa Pos di Surabaya kemarin (24/2).
Dia menganggap, banyak hal yang harus dibenahi setelah laga melawan Persela. Ada beberapa pemain yang tidak tampil dalam kondisi terbaik. Apalagi, Arema berbeda dari Persela. Karakter permainan Singo Edan, julukan Arema, lebih mengandalkan permainan kolektivitas dengan disokong para pemain muda.

"Arema tim yang bagus. Kami harus kerja keras untuk bisa mengimbangi mereka," jelas pria asal Brazil yang sukses membawa Persebaya menjuarai Liga Indonesia baik sebagai pemain maupun pelatih tersebut.
Nah, Mutiara Hitam, julukan Persipura, pun langsung menggenjot pemainnya di Kota Batu. Itu dilakukan agar Eduard "Edu" Ivakdalam dkk bisa beradaptasi dengan Malang.
Saat ini, Persipura tengah berada di puncak permainan. Tim asal Papua tersebut belum pernah terkalahkan di kandangnya. Hanya Persijap Jepara yang mampu menahan imbang. Saat itu, Mutiara Hitam masih ditangani pelatih asal Malaysia, Raja Isa.
Edu dkk juga sukses mencuri kemenangan dan poin di laga away. Pada putaran kedua tersebut, selain mempermalukan Laskar Joko Tingkir, julukan Persela, anak asuh Jacksen itu menahan imbang Persib Bandung pada pertandingan di Stadion Jalak Harupat, Kab Bandung.

Manajemen Berat Lepas Jabatan
Deltras Terancam Pecah

SIDOARJO - Manajemen Delta Putra Sidoarjo (Deltras) tampaknya enggan kehilangan jabatan. Desakan dari suporter Deltras yang tergabung dalam Deltamania dianggap angin lalu. "Saya akan mundur kalau memang ada perintah dari Pak Win (Win Hendrarso, dewan pembina Deltras). Soalnya, dia yang ngangkat saya sebagai manajer," terang Awan Juliarto, manajer Deltras, kemarin (24/2).
Menurut Awan, desakan dari Deltamania adalah hal yang wajar dalam sepak bola. Sebab, semua pencinta Deltras pasti mempunyai pendapat yang berbeda- beda terhadap kinerja manajemen. "Boleh-boleh saja setiap orang melontarkan argumen. Saya nggak bisa melarang setiap orang untuk menyampaikan komentar atau pendapatnya," jelasnya.
Seperti diketahui, Deltamania menginginkan perubahan di jajaran manajemen tim berjuluk The Lobster tersebut. Hasil jeblok selama ditangani George Handiwiyanto selaku general manager membuat Deltamania jengah.
Memang, sejauh ini Deltras belum juga menunjukkan prestasi membanggakan. Christian Rene Martinez dkk masih terpaku di dasar klasemen Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009. Bayang-bayang degradasi pun mulai menghantui para Deltamania.
"Selama ini, prestasi Deltras memang jelek. Kami tidak ingin Deltras degradasi. Itu saja. Karena itu, kami menuntut adanya perubahan manajemen," terang Saiful Bakirok, ketua Deltamania. Namun, Awan bergeming dengan desakan tersebut. Tuntutan Deltamania, kata Awan, harus dipelajari dan ditindaklanjuti dengan mencari letak permasalahannya. "Saya baru akan mundur kalau memang Pak Win menyuruh mundur. Selain itu, kalau memang Pak George mundur, otomatis saya akan mundur," ucap Awan.
Sementara itu, George menyayangkan langkah Deltamania yang langsung melontarkan permintaan perubahan manajemen ke media. Seharusnya, menurut George, Deltamania berdialog terlebih dahulu dengannya.
"Saya kan jadi bertanya-tanya. Ada apa dengan tuntutan itu? Sebelumnya, suporter menginginkan perubahan pelatih, ya saya sampaikan ke Pak Win. Sekarang mereka malah menginginkan perubahan manajemen. Akan lebih bagus kalau tuntutan itu ditujukan ke Pak Bupati," papar George.
Setali tiga uang dengan Awan, George akan mundur setelah ada permintaan dari Win. Sebab, keputusan tertinggi terhadap nasib pengurus Deltras ada di tangan bupati Sidoarjo tersebut.
"Inilah akibat dari terus berlarut-larutnya dialog antara manajemen dan bupati. Sehingga, permasalahan ini tidak selesai-selesai," sesal George.
Selama ini, agenda pertemuan antara Bupati Sidoarjo dan manajemen Deltras memang tak pernah kesampaian. Terhitung, sejak pelengseran pelatih M. Zein Alhadad oleh manajemen Deltras pada Senin (8/2) lalu, agenda tersebut tak ubahnya hanya pepesan kosong.
Padahal, menurut George, agenda tersebut merupakan kunci utama untuk mendinginkan bola panas yang terus bergulir. Namun, gerak lambat juga ditunjukkan George.
Merasa bahwa agenda tersebut sangat penting, George tak berani mendesak Win untuk segera mengadakan rapat. Buntutnya, masalah tersebut tak kunjung selesai.
Malah, semakin menimbulkan banyak permasalahan. Di antaranya ialah kinerja isu adanya pelengseran George dari kursi general manager.
"Saya hanya bisa menunggu Pak Win untuk mengadakan rapat. Saya rasa tidak etis kalau saya mendesak Pak Win. Apalagi, beberapa hari lalu Pak Vino (Vino Rudi Muntiawan, ketua harian Deltras) sudah menjanjikan bahwa rapat itu."

Label:

Selasa, Februari 24, 2009

OPTIMISME MACAN PUTIH



Optimisme Macan Putih
Yakin Bisa Menang Lawan Persiwa

koncomacan - Nada optimistis kembali mencuat dari kubu skuad Macan Putih Persik Kediri. Menjelang laga melawan Persiwa Wamena, Sabtu (28/2) nanti, skuad Macan Putih yakin bisa mendulang poin penuh.
Keyakinan tersebut mencuat dari komentar Manajer Iwan Boedianto. Menurut Iwan, dengan bermain di kandang sendiri maka mereka memiliki peluang besar untuk memenangi laga keempat di putaran kedua tersebut.

"Saya yakin Persik bisa menghadapi Persiwa dan menuai kemenangan," ucapnya mantap.
Kemenangan tersebut, menurut Iwan, bukan satu hal yang mustahil. Ini setelah dirinya mengevaluasi permainan Persik dalam beberapa laga terakhir. Meskipun pada tiga laga tersebut Persik hanya menang sekali, yaitu saat melawan Arema Malang, namun dari segi permainan Persik mengalami peningkatan.

Apalagi jika performa Persik seperti pada laga terakhir melawan Sriwijaya FC mampu dipertahankan. Yaitu tampil ngotot dan berani menekan balik lawan.
Selain itu, optimisme kubu Persik juga terjadi karena melihat grafik penampilan calon lawannya. Tim berjuluk Badai dari Pegunungan Tengah tersebut agak menurun. Khususnya dalam partai terakhir mereka. Persisnya ketika Persiwa kalah telak 1-6 dari tuan rumah Persija Jakarta. Kekalahan telak tersebut, menurut Iwan, sangat dipengaruhi faktor buruknya penampilan tim tersebut.

"Melihat kondisi itu, harusnya Persik bisa menang melawan Persiwa," ulangnya.
Hal tersebut bisa menjadi peluang bagi Persik agar tak mengalami kekalahan beruntun. Kemenangan jelas harus diraih oleh Persik apabila mereka ingin menambah poin. Seperti diketahui Persik hanya meraih tiga poin dari tiga laga yang telah mereka lakoni.
Hal ini jauh dari harapan Persik yang seharusnya mendapat tujuh poin di tiga laga tersebut. Seperti yang dipaparkan pelatih Aji Santoso. "Seharusnya tiga pertandingan, tujuh poin. Tapi dapat tiga juga tak terlalu buruk," jelas Aji beberapa waktu lalu.

Minimnya poin yang diraih membuat posisi Persik di daftar klasemen sementara tidak terkerek. Persik tetap berada di peringkat kedelapan saat ini. Posisi tersebut belum aman untuk membuat Persik memenuhi target tak terdegradasi. Karena itu, Aji mengatakan timnya terus berusaha mencetak poin demi poin. Utamanya pada laga kandang yang bakal lebih dimaksimalkan agar bisa menjadi lumbung poin bagi mereka.

Konsentrasi untuk Hindari Bobol di Menit Akhir

Kegagalan di dua laga away menghadapi tim-tim daratan Sumatera, membuat kubu Persik berbenah. Khususnya agar timnya bisa terhindar dari kebobolan di menit-menit akhir. Seperti yang terjadi ketika mereka kalah dari PSMS Medan dan Sriwijaya FC. Keberhasilan menyamakan kedudukan jadi sirna karena harus kemasukan gol di menit akhir. Bahkan, ketika melawan PSMS gol kemenangan lawan tercetak di masa injury time.

Padahal, mereka masih akan turun dengan skuad yang sama saat menghadapi laga keempat mereka di putaran kedua Sabtu (28/2) nanti. Gagal mendapat striker baru, Persik harus memaksimalkan pemain yang ada. Kali ini pelatih Aji Santoso tengah memberikan formula yang tepat agar Persik tak kebobolan di menit-menit akhir.
"Ini memang menjadi salah satu evaluasi kami. Kami sering lengah di menit-menit akhir," aku Aji beberapa waktu lalu.

Persik memang tak mengalami kesulitan saat bertemu Arema Malang di pertandingan pertama. Namun, pada laga kedua dan ketiga, tim ungu-ungu terpaksa harus menunda poin. Dan hal itu terjadi di menit-menit akhir pertandingan.

Pada laga melawan PSMS Medan di Stadion Siliwangi, kedudukan imbang 1-1 kedua tim berbalik menjadi kemenangan untuk PSMS. Setelah sundulan Esteban bersarang di jala Persik beberapa detik sebelum peluit panjang ditiup.
Tak jauh berbeda saat bertandang ke Palembang. Persik harus merelakan kedudukan imbang berubah menjadi 2-1 untuk SFC di menit ke-81.

Menurut Aji, gol yang bersarang di gawang Persik terjadi karena konsentrasi pemain mulai menurun. Khususnya pada menit-menit menjelang pertandingan bubar. Salah satunya karena stamina juga menurun. Sehingga, para pemain terlepas dari skema permainan yang seharusnya mereka lakukan.
"Karena itu, saya menekankan kepada mereka untuk tetap fokus dan konsentrasi. Kuncinya adalah perbaikan fisik," ungkapnya.

Karena itu, maintenance fisik menjadi perhatian pertama usai melakoni laga terakhir. Tak main-main, fisik para pemain terus digenjot selama beberapa hari lalu.
Lebih lanjut, pelatih yang pernah menjadi pemain timnas di era 80-an tersebut juga memberikan instruksi agar pemain belakang selalu bekerja ekstra saat bola ada di tangan lawan yang sedang menyerang.
"Empat pemain belakang harus siap di posisi dekat gawang apabila lawan sudah dekat menyerang, jangan lengah," jelasnya.
Strategi ini diharapkan bisa diterapkan para pemain agar kejadian seperti pada dua pertandingan terakhir tidak terulang. Dan mereka menuai kemenangan di laga-laga berikutnya.

Label:

ROMAN PENGANTI SOULEY



Giliran Souley Out

MALANG - Daftar pemain Arema yang dicoret bertambah panjang. Setelah Leo Chitescu diputus kontrak Sabtu (21/2) lalu, kemarin (23/2) pagi giliran Souleymane Traore yang mengalami nasib serupa. Gelandang asal Guinea tersebut dicoret karena penampilannya pada putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL) dianggap tak maksimal.

Penampilan pemain yang akrab disapa Souley itu mengalami penurunan jika dibandingkan performanya pada putaran pertama. Saat tampil di putaran pertama, mantan pemain PSS Sleman itu mampu mencetak lima gol. Dengan raihan gol tersebut, dia bersama Emaleu Serge untuk sementara menjadi top scorer Arema musim ini.

Dengan dicoretnya Leo, saat ini Arema tinggal memiliki empat pemain asing. Yakni Patricio Morales (striker), Boubacar Kieta (stoper), Fortune Udo (striker), dan Chmelo Roman (gelandang). Untuk melengkapi kuota lima pemain asing, saat ini pelatih Arema Gusnul Yakin masih menyeleksi Perry Sah Kollie dan Buston Nagbe Browne. Keduanya asal Liberia.
Hanya, posisi kedua pemain yang masih mengadu nasib di Arema itu berbeda dengan Souleymane yang selama ini menempati gelandang. Perry dan Buston selama ini merupakan pemain spesialis striker. Padahal, di lini depan, Arema sudah memiliki Patricio dan Fortune. "Saya bisa saja menggunakan tiga penyerang," kata Gusnul.

Diharapkan, dengan menempatkan tiga striker yang kualitasnya sama baik, Arema bisa segera mengakhiri kemandulannya di putaran kedua. Selama tiga laga putaran kedua, Arema belum sekali pun mencetak gol ke gawang lawan. Jikalau nanti Arema membutuhkan sosok gelandang asing, posisi Patricio bisa digeser lebih ke belakang.
Lalu, siapa pemain yang akan dipilih Gusnul? Mantan pelatih Persibo Bojonegoro tersebut tampaknya lebih condong merekrut Buston. Dia menilai mantan pemain Perseman Manokwari tersebut bertipe pekerja keras. Dan yang terpenting, Buston juga mempunyai finishing touch cukup baik.

Eko Subekti -agen Buston yang berada di bawah bendera Indobola Mandiri- mengaku pemainnya itu memang sudah direkomendasikan pelatih untuk dikontrak. Cuma, untuk saat ini, antara Arema dengan Buston masih belum mencapai kata sepakat mengenai nilai harga kontrak. "Insya Allah saya akan ke Malang besok (hari ini). Kedatangan saya untuk negosiasi harga Buston," ungkap dia.

Mantan manajer Arema tersebut juga mengatakan, selain menegosiasikan masalah harga, dirinya akan segera mempercepat pengurusan administrasi pemain asing Arema lainnya. Kebetulan, dua pemain asing Arema yang baru direkrut, yakni Fortune dan Roman, juga berada di bawah agensinya.

Total, bila Buston jadi bergabung, pemain Indobola Mandiri yang berada di Arema mencapai empat orang. Selain Buston, Fortune, dan Roman, pemain asing lain yang berada di bawah lindungan Eko Subekti adalah Patricio Morales.

Justru Senang Dicoret

Bagi seorang pemain, pemutusan kontrak dianggap sebagai hal yang menakutkan. Apalagi pemutusan kontrak itu dilakukan di tengah kompetisi. Namun, bagi Souleymane Traore, pencoretan yang dilakukan manajemen Arema justru membuatnya senang. Lho? Berikut petikan wawancara Souleymane dengan wartawan Radar Malang melalui ponselnya.
Katanya sudah tak menjadi pemain Arema lagi?
Benar. Tadi pagi (23/2) saya sudah tanda tangan pemutusan kontrak dengan manajemen Arema di kantor Arema.

Mengapa Anda dicoret?

Saya tidak tahu. Itu semua urusan pelatih.
Bagaimana perasaan diputus kontrak mendadak?
Saya justru senang dicoret. Dulu saya sangat suka bermain di Arema. Tim ini tim besar dan selalu berada di papan atas. Arema juga punya suporter fanatik. Namun, saat ini Arema menjadi tim yang sulit menang. Saya malu terhadap Aremania bila tetap ada di tim ini. Namun, saya tak bisa berbuat banyak.
Arema sulit menang. Apa penyebabnya?
Kamu bisa lihat sendiri. Pelatih coret semua pemain berkualitas. (Esaiah Pello) Benson, Aaron (Nguimbat), (Emile Bertrand) Mbamba dicoret. Manajemen dan pelatih justru mempertahankan pemain yang sakit dan tua-tua. Mereka juga mengambil pemain-pemain yang kualitasnya pas-pasan. Itu yang membuat Arema tak bisa bersaing dengan tim-tim lain. Pemain lokal yang bagus juga dicoret dan diganti dengan yang kualitasnya tak jauh beda. Komang (Mariawan) dan (Ali) Usman itu striker bagus. Lihat saja sekarang penggantinya.
Perekrutan pemain itu membuat penampilan Anda menurun?
Terus terang ya. Pemain-pemain baru itu tak banyak membantu. Demikian juga pemain tua, tak banyak membantu. Beda dengan penampilan saya pada putaran pertama sehingga saya bisa mencetak lima gol. Gol-gol yang saya lesakkan merupakan kontribusi pemain-pemain yang sudah dicoret. Saya tidak tahu mengapa pelatih ambil keputusan itu. Tapi itu bukan urusan saya. Itu wewenang pelatih.

Setelah dicoret, rencananya mau ke mana?

Saya masih menunggu. Beberapa waktu lalu sudah ada sejumlah klub Indonesia yang terus menghubungi saya. Namun, saya tak memberikan jawaban karena saya masih di Arema. Salah satu yang serius meminta saya adalah Jepara (Persijap). Tim ini bagus. Mereka tim solid. Ada juga klub dari Singapura yang meminta saya.
Jadi, pencoretan ini memang Anda tunggu?
Saya tidak menunggu pencoretan. Tapi, saya senang ketika pelatih dan manajemen Arema mencoret saya saat ini. Mungkin, saya akan kembali lagi ke Arema jika pemainnya benar-benar berkualitas. Dan tentu saja bila pelatih Arema juga pelatih yang berkualitas. (fir/yn)

Label:

PERSIPURA KE PUNCAK



Akhiri Rekor Persela, Persipura Kembali ke Puncak

LAMONGAN, SENIN - Persipura Jayapura mengakhiri rekor tak terkalahkan Persela Lamongan jika bermain di Stadion Surajaya. Dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia, Senin (23/2), Persipura menggilas tuan rumah dengan skor 3-1.

Alhasil, donasi tiga angka tersebut membuat Persipura kini kembali ke puncak klasemen sementara. Dari 20 pertandingan yang telah dilakoni, "si Mutiara Hitam" mengoleksi 43 poin, unggul selisih gol atas Sriwijaya FC yang sudah bermain 21 kali.

Boaz Salossa menjadi bintang lapangan karena dalam laga yang diguyur hujan deras tersebut, striker timnas Indonesia tersebut menyumbang dua gol dan satu gol lainnya disumbang tandemnya asal Brasil, Alberto "Beto" Goncalves. Sementara itu gol penghibur Persela dicetak Jimmy Suparno.

Persipura yang pekan lalu berhasil menahan imbang tuan rumah Persib Bandung dengan skor 1-1 tampil agresif ketika peluit kick-off berbunyi. Hasilnya mereka peroleh pada menit ke-13, ketika Boaz menaklukkan kiper Choirul Huda.

Unggul, Persipura mengendorkan serangan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Persela untuk meningkatkan serangannya sehingga mampu menciptakan sejumlah peluang bagus.

Dan, kerja keras tim besutan M Basri itu menuai hasil pada menit ke-24, ketika sebuah aksi ciamik Jimmy berujung gol penyama. Mendapat umpan terobosan dari Alex Robinson, mantan striker Deltras Sidoarjo itu langsung berhadapan dengan kiper Jendry Pitoy sehingga dia dengan mudah melesakkan bola ke pojok kiri bawah.

Menjelang turun minum, Persipura kembali membungkam LA Mania--sebutan untuk suporter Persela--yang memadati stadion. Kali ini Beto dengan sempurna memanfaatkan kemelut di depan mulut gawang Persela, karena bola tendangan kaki kirinya yang sempat membentur tiang memantul ke dalam dan mengoyak jaring sehingga mengubah skor menjadi 2-1.

Di babak kedua, hujan deras mengguyur lapangan sehingga laju bola menjadi tersendat. Namun kondisi ini menjadi berkah bagi Persipura yang memiliki striker secepat Boaz.

Ketika menerima umpan panjang, Boaz yang tak terkejar oleh barisan belakang Persela melesak cepat ke dalam kotak penalti. Ketika berhadapan dengan penjaga gawang, dia dengan tenang mengarahkan bola ke pojok kiri atas dan tak bisa dihalau.

Tertinggal 1-3, Persela berusaha mengejar. Mereka sempat mendapatkan beberapa peluang, tetapi semuanya tak bisa dimaksimalkan menjadi gol sehingga skor 3-1 bertahan sampai pertandingan usai.

Label:

PENYERANG LOKAL TENGGELAM LAGI

Penyerang Lokal Tenggelam (Lagi) oleh Striker Asing di DISL 2008/2009
Hanya sebagai Pelengkap

Ajang Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 menghadirkan ironi bagi striker lokal Indonesia . Untuk kali kesekian, para bomber lokal harus menelan ludah melihat para striker asing menguasai daftar top skor.

DJARUM Indonesia Super League (DISL) bukan hanya menghadirkan kompetisi seru antarklub. DISL juga menyajikan persaingan ketat bagi para tukang dobrak untuk menjadi pencetak gol terbanyak.

Yang paling menarik adalah persaingan bomber lokal dengan para juru gedor asing. Ironisnya, striker lokal telihat pontang-panting untuk menjadi pencetak gol terbanyak. Hingga pekan ke-23 DISL, lima besar pencetak gol terbanyak dikuasai para ekspatriat.

Pemuncak klasemen dipegang bomber Persib Bandung Christian Gonzales dengan 15 gol. Rinciannya, 13 gol di klub lama Gonzales Persik Kediri dan dua gol di Persib.

Di bawah Gonzales, ada striker asing Sriwijaya FC Palembang Ngon A Djam. Ngon meramaikan perburuan gelar top skor dengan 14 golnya. Hanya, striker Persija Jakarta Bambang Pamungkas yang mampu merusak hegemoni para striker asing tersebut.

Penyerang binaan Diklat Salatiga, Jateng, tersebut mengoleksi 13 gol alias sama dengan jumlah yang dibukukan bomber Persela Marcio Souza. Lalu, ke mana striker lokal lainnya seperti Musafri (Persiba Balikpapan), Boaz Solossa (Persipura Jayapura), ataupun Rahmat Rivai (Persitara Jakarta Utara)? Mereka terlempar dari lima besar daftar top skor.

Ada apa dengan para striker domestik itu sehingga mereka tampak sulit mengejar para bomber asing? "Bukan karena kualitas striker asing yang lebih bagus, tapi kesempatan bermain striker lokal yang jarang. Lihat saja, sekarang klub-klub lebih banyak mengandalkan striker asing," ujar Widodo Cahyono Putro, asisten pelatih timnas Indonesia.

Ya, ucapan mantan striker Petrokimia Putra Gresik itu mungkin benar. Beberapa klub memang lebih mengandalkan duet striker asing untuk menjebol gawang lawan. Sriwijaya FC, misalnya.

Tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut menempatkan duet Ngon A Djam-Keith Kayamba di barisan depan. Setali tiga uang, Persib Bandung menyerahkan tugas untuk menggempur gawang lawan kepada dua bomber asingnya, Hilton Morreira-Christian Gonzales.

"Bagaimana mau mencetak gol kalau kesempatan bermain jarang? Jangankan mencetak gol, masuk starting eleven saja mereka (striker lokal) kesulitan," jelas Zaenal Abidin, pelatih Persita Tangerang.

Kalau bicara kualitas, banyak penyerang asing yang tak lebih bagus daripada striker lokal. Michael Adolfo Souza (Persita Tangerang), contohnya. Hingga pekan ke-23, striker asal Brazil itu hanya mencetak dua gol. Torehan mantan pemain PSIM Jogjakarta tersebut tak lebih baik dari striker lokal seperti Dicky Firasat (Persela Lamongan) yang sudah mengoleksi enam gol atau Imral Usman (PKT Bontang) (4 gol).

"Saya juga melihat banyak striker lokal yang beralih fungsi. Mereka bukan sebagai target man lagi, melainkan pengumpan striker asing. Akibatnya, striker asing makin subur," jelas Jacksen F Tiago, pelatih Persipura Jayapura.

Mantan tukang poles Persebaya Surabaya itu tak asal cuap. Beberapa striker lokal memang beralih menjadi pelayan bomber asing. Di Persipura, Boaz Solossa menjadi contoh. Dia harus melayani duet Ernest Jeremiah-Alberto "Beto" Goncalves.

Jika keadaan tersebut berlanjut, kesempatan bomber asing untuk kembali menjadi top skor DISL terbuka sangat lebar. Itu sekaligus meneguhkan hegemoni para striker asing di daftar pemuncak pencetak gol terbanyak.

Di antara 13 gelaran Liga Indonesia, hanya lima kali striker lokal yang mampu menjadi top skor. Delapan sisanya menjadi milik striker asing.

"Ini tantangan bagi striker lokal untuk membuktikan bahwa kualitas mereka tidak kalah dibandingkan striker asing. Kesempatan bermain yang jarang itu harus disikapi dengan meningkatkan kualitas. Sebab, striker asing juga tidak ingin hanya menjadi cadangan di tim," tegas Joko Driyono, direktur kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI).

Bahkan, striker lokal pun hanya dijadikan pelengkap. Mereka hanya dibutuhkan dalam latihan dan jarang diturunkan saat pertandingan resmi.

"Karena itulah, kenapa striker asing lebih dominan. Dan dampaknya pun buruk untuk perkembangan tim nasional. Tim nasional kesulitan mencari striker handal baru, itulah kenyataannya," ujar Danurwindo, pelatih Persija.(Ragil

Jangan Pelit Bagi Ilmu

BANYAK ekspektasi yang dikumandangkan penikmat Djarum Indonesia Super League (DISL) soal membeludaknya striker asing. Suguhan skill striker asing yang di atas rata-rata membuat DISL semakin menarik.

Namun, ada yang lebih penting dari sekadar tontonan yang menggugah minat pencinta DISL. Para striker asing tersebut diharapkan tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga tuntunan bagi penyerang lokal untuk meningkatkan kapabilitasnya. Transfer ilmu dari striker asing itulah yang diharapkan bisa ditularkan ke penyerang lokal. Dengan begitu, kemampuan striker lokal untuk mengolah si kulit bundar dan menceploskannya ke gawang lawan semakin terasah.

Pertanyaanya, adakah transfer ilmu itu? Apalagi jika memelototi fakta bahwa striker lokal seperti sulit berkembang. Mereka tertatih-tatih dan tertinggal dalam perolehan gol dibandingkan bomber asing. Beragam komentar terlontar terkait dengan hal tersebut.

"Transfer ilmu seakan menjadi barang yang sulit digapai. Sebab, tak jarang striker asing seperti pelit membagi ilmu. Kalau sudah begitu, pintar-pintarnya striker lokal untuk mendapatkan ilmu dari penyerang asing itu. Tidak harus dengan berbicara empat mata, tapi mereka bisa nelakukan dengan mengawasi cara berlatih dan cara bermain striker asing tersebut," jelas Widodo Cahyono Putro, asisten pelatih timnas PSSI.

Pelatih Sriwijaya FC Palembang Rahmad Darmawan punya pendapat sendiri. Menurut arsitek asal Metro, Lampung, itu, transfer ilmu antara pemain lokal dan asing sudah terjalin.

"Meskipun tidak sepenuhnya, banyak hal yang bisa ditiru oleh striker lokal dari penyerang asing. Bukan hanya bagiamana cara bermain, tapi juga profesionalitas striker asing saat berlatih," papar pria yang karib disapa RD tersebut.

Bantahan datang dari pemoles Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago. Bagi pria asal Brazil itu, transfer ilmu yang terjadi antara pemain lokal dan asing sangat kecil terjadi. "Sebab, yang ada hanyalah persaingan untuk merebut tempat di starting line-up.(

Saatnya Pembatasan Legiun Asing

TAK bisa dimungkiri, membanjirnya striker asing menambah warna tersendiri di ajang Djarum Indonesia Super League (DISL). Pencinta bola Indonesia bisa menyaksikan goyang samba ala Hilton Moreira hingga liukan khas Cile yang sering diperagakan Julio Lopez (PSM Makassar).

Namun, kehadiran striker asing itu juga memberikan dampak negatif bagi penyerang lokal. Mereka harus tersisih dari orbital starting eleven dan hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Buntutnya, para striker lokal tak bisa menunjukkan talenta mereka.

"Keadaan tersebut murni disebabkan regulasi PSSI. Dengan lima pemain asing, kesempatan bermain pemain lokal semakin tipis. Sekarang saatnya ada pembatasan pemain asing. Menurut saya, tiga pemain asing sudah ideal," ujar Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya FC Palembang.

Dengan hanya tiga pemain asing, kesempatan untuk memunculkan striker-striker tangguh tentu lebih besar. Sebab, sangat tipis kemungkinan bagi sebuah klub untuk menduetkan dua pemain asing.

So, satu tempat di lini depan akan menjadi milik bomber lokal. Jika peraturan tersebut diterapkan, keuntungan besar akan dirasakan tim nasional (timnas) Indonesia. Pasukan Garuda tentu punya opsi lebih banyak untuk memilih striker.

"Banyak striker lokal yang telat masuk timnas. Musafri, contohnya. Dia baru masuk timnas saat umurnya melebihi 25 tahun. Kenapa? Sebab, sebelumnya dia jarang mendapat kesempatan bermain. Akibatnya, pelatih timnas tidak mengetahui sepak terjangnya," jelas Rahmad.

Djarum Indonesia Super League (DISL) memang belum se-ekstrem liga-liga di Eropa. Di DISL, masih ada pembatasan jumlah pemain asing yang boleh membela klub, yakni lima orang. Bandingkan dengan beberapa Liga Eropa yang starting eleven-nya dihuni pemain-pemain impor."Sekarang, yang harus ditegaskan, apakah PSSI ingin mencetak timnas yang kuat ataukah kompetisi yang kompetitif? Kalau ingin timnas kuat, harus ada pembatasan. Kalau ingin kompetisi yang menarik, ya tidak perlu ada limit bagi pemain asing," jelas Jacksen F Tiago, arsitek Persipura Jayapura.

"Kami belum berpikir untuk mengurangi pemain asing. Malah, kalau perlu, akan kami bebaskan setiap klub untuk merekrut pemain asing sebanyak-banyaknya untuk memenuhi ambisi kami yang ingin Liga Indonesia bisa ditayangkan di TV Asia pada 2012," tandas Joko Driyono, direktur Badan Liga Indonesia (BLI).

"Kuota pemain asing tidak akan kami ubah untuk musim depan. Sebab, tidak ada yang salah dengan regulasi," tegas Andi Darussalam Tabusalla, ketua BLI.

Andi berdalih bahwa regulasi dibuat justru disesuaikan dengan kebutuhan klub. Menurutnya, selama ini klub tampak selalu membutuhkan lima pemain asing. "Jadi yang perlu diubah bukan regulasinya," ujar Andi.

Pria asal Makassar itu menyebut bahwa yang harus diubah adalah sudut pandang klub dan pelatih. Klub dan pelatih dinilainya justru harus bisa lebih jeli dalam mengoptimalkan pemain.

Jika merasa tidak terlalu perlu memakai pemain asing, maka tidak perlu memaksakan diri merekrut lima pemain asing sekaligus.

"Kalau soal tim nasional, kita harus melihatnya lebih umum. Jangan sektoral. Ingat dengan banyaknya pemain asing, utama striker, justru kita bisa menghasilkan para pemain belakang yang tangguh," dalih Andi.

Kendati tak akan merubah regulasi, menurut Andi, BLI tetap memikirkan soal aturan tersebut. Andi menuturkan bahwa BLI akan memodifikasi regulasi terkait kuota pemain asing.Nantinya, setiap klub DISL tidak lagi bisa leluasa asal merekrut lima pemain asing. Sebab, BLI akan memberi batasan pemain asing yang datang dari luar Benua Asia.

"Kuotanya tetap lima. Tapi, nantinya dua pemain asing itu harus dari kawasan Asia atau dari Asia Tenggara. Dan regulasi itu kini masih kami matangkan," paparnya

Senin, Februari 23, 2009

BONGKAR PASANG PEMAIN ASING

Bongkar Pasang Pemain Asing
Semua Akibat Ragu-Ragu dan Kurang Tegas

Keputusan perekrutan pemain baru dilakukan Arema setelah menuai hasil kurang memuaskan dalam tiga laga perdananya di putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL). Dari tiga laga itu, Arema hanya berhasil meraih 1 poin dari menahan imbang PSMS. Dua laga lainnya, Arema harus mengakui keunggulan Persik Kediri (0-1) dan Sriwijaya FC (0-4).

Setelah hasil buruk itu, manajemen Arema langsung mencoret Emaleu Serge yang masih mengalami cedera. Dia digantikan Fortune Udo. Selanjutnya, Chmelo Roman menggantikan posisi Leo Chitescu. Apa dasar dari bongkar pasang pemain asing itu? Berikut wawancara Pembina Yayasan Arema Darjoto Setiawan dengan wartawan Radar Malang melalui ponselnya.

Leo itu kan baru satu bulan dikontrak Arema, mengapa dia harus dicoret?

Tampilan Leo jelek. Bila tetap dipertahankan maka akan merusak kepentingan tim secara keseluruhan.

Jika Leo jelek, mengapa dulu dia dikontrak?

Itu semua karena kurang tegasnya manajemen dan pelatih Arema. Mereka ragu-ragu untuk mengambil sebuah keputusan.

Ragu-ragu?

Ya. Pada awalnya Leo mengikuti seleksi di Arema. Kemudian, dia dipulangkan oleh pelatih karena kualitasnya dianggap pas-pasan. Namun, karena Arema juga tak kunjung mendapatkan gelandang, akhirnya Leo dipanggil kembali manajemen dan pelatih takut. Mereka khawatir bila Leo tak segera dipanggil, Arema tak mendapatkan gelandang pada putaran kedua.

Selanjutnya bagaimana?

Ini merupakan pembelajaran bagi kita semua. Jika ragu-ragu, sebaiknya tak usah dilakukan. Karenanya, begitu saya mengetahui materi pemain asing yang ada, saya langsung berbicara dengan manajemen dan pelatih untuk bersikap tegas. Pemain yang dianggap sudah tak bisa memberikan kontribusi, sebaiknya dicoret saja.

Hasil setelah berbicara dengan manajemen dan pelatih?

Arema menambah dua pemainnya. Yakni Fortune Udo menggantikan posisi (Emaleu) Serge dan (Chmelo) Roman menggantikan Leo. Saya harap, tambahan dua pemain ini bisa mendongkrak posisi Arema. Inti pesan saya, manajemen dan pelatih harus mempunyai ketegasan dan kepercayaan diri dalam pemikiran dan keputusannya.

Anda tidak takut, apakah pengambilan dua pemain baru (Fortune dan Roman) bukan dari sikap ragu-ragu lagi?

Sepertinya tidak. Manajemen dan pelatih mempunyai pertimbangan yang cukup matang dalam merekrut dua pemain barunya. Untuk Fortune misalnya, dia mempunyai postur bagus, kuat, dan speed yang bagus. Sedangkan Roman mempunyai kepintaran dalam mengatur bola, mempunyai visi, dan passing yang akurat. Semoga kehadiran mereka mampu memberikan kontribusi maksimal kepada Arema.

Target setelah menambah pemain asing?

Saya berharap tambahan pemain asing berkualitas membuat Arema menjadi tim kuat dan mampu menunjukkan top peformanya. Sehingga bisa masuk ke papan atas. Yang paling dekat adalah berhasil menyapu bersih empat laga home-nya (menghadapi Persipura, Persiwa, Persijap, dan Persita). Jangan sampai Arema kalah lagi di kandangnya. Jadikan kandang singa benar-benar angker bagi lawan-lawannya.

Roman Resmi Milik Arema

MALANG - Waktu pendaftaran pmain yang tersisa satu minggu benar-benar dimanfaatkan Arema untuk membenahi kondisi timnya. Setelah resmi mengontrak Fortune Udo pada Jumat (20/2) lalu, Sabtu (21/2) malam manajemen Arema kembali mengontrak Chmelo Roman.

Pemain asal Slovakia itu langsung teken kontrak setelah Arema melakoni uji coba dengan Persis Solo di Stadion Gajayana pada Sabtu sore. Begitu melihat tampilan mantan pemain Selangor FC yang cukup ciamik itu, pelatih Arema Gusnul Yakin langsung merekomendasikan namanya kepada manajemen.

Tak mau berlambat-lambat, manajemen Singo Edan -julukan Arema- juga bergerak cepat dengan melakukan negosiasi. Hasilnya, sekitar pukul 20.30, manajamen Arema dan Roman mencapai kata sepakat tentang nilai dan durasi kontrak.

Untuk durasi kontrak, kabarnya pemain berusia 28 tahun tersebut akan memperkuat Arema selama lima bulan ke depan. Sedangkan untuk nilai kontraknya, rumor yang berkembang, manajemen harus merogoh koceknya sekitar Rp 300 juta. "Roman memang sudah teken kontrak dengan Arema," kata Muhammad Taufan, asisten manajer Arema.

Setelah resmi menggaet Roman, kini manajemen Arema sibuk untuk mempersiapkan semua administrasi pendaftaran pemain ke Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). "Besok (hari ini), berkas pendaftaran Roman akan segera dikirim ke BLI," lanjutnya.

Nah, bersamaan dengan pendaftaran pemain, manajemen bersama agen pemain juga akan berupaya keras untuk mendapatkan pengesahaan dari BLI. "Kami berharap agar pengesahan Roman bisa tuntas sebelum 28 Februari," sambung Taufan.

Sebab pada 28 Februari mendatang, Arema akan menghadapi tim tangguh Persipura Jayapura di Stadion Kanjuruhan. Untuk mendapatkan pengesahan dari BLI, Roman masih harus melengkapi berbagai syarat administrasi. Misalnya kitas (keterangan izin tinggal sementara) dan hasil tes kesehatan. Selain itu, dia juga memerlukan ITC (international transfer certificate). Syarat ITC diperlukan karena pada musim sebelumnya Roman bermain di klub luar negeri, yakni di Selangor FC (tim level I di liga Malaysia).

Sama halnya dengan Roman, striker anyar Arema Fortune juga masih belum melengkapi syarat-syarat administrasinya. Fortune sebelumnya juga bermain di klub luar negeri yakni Negeri Sembilan FC (tim level I di Malaysia).

Leo Chitescu Angkat Koper

MALANG - Ikatan kontrak yang dibuat antara manajemen Arema dengan Chmelo Roman membawa dampak negatif bagi Leo Chitescu. Begitu Roman membubuhkan tanda tangannya pada Sabtu (21/2) malam, vonis coret juga segera diturunkan oleh manejemen kepada Leo.

Sebenarnya, selain Leo, ada satu nama lagi yang terancam tercoret yakni Souleymane Traore. Sebab, dalam tiga laga perdana Arema di Djarum Indonesia Super League (DISL), Souleymane belum mampu menunjukkan peformanya. Namun, dengan berbagai pertimbangan, akhirnya manajemen dan pelatih tetap mempertahankan nama Souleymane.

Hanya saja, manajemen memilih bersikap tertutup mengenai pemutusan hubungan kontrak dengan pemain asal Rumania tersebut. Bahkan, saat dikonfirmasi wartawan, asisten manajer Arema Muhammad Taufan mengatakan, bahwa sampai saat ini siapa pemain yang akan diputus kontraknya masih belum ditentukan. "Masih belum ada pemain yang diputus kontraknya. Semuanya masih dalam proses," ucap Taufan.

Uniknya, kendati Leo sudah dipastikan dicoret pada Sabtu malam lalu, manajemen Arema masih mengajak mantan pemain Persib Bandung tersebut untuk menghadiri sebuah acara. Yakni acara silaturahmi Aremania di Poncokusumo, Kabupaten Malang, yang digelar Minggu (22/2) kemarin.

Selain Leo, pemain lainnya yang diajak dalam acara Aremania tersebut di antaranya adalah Achmad Jufrianto, Arif Suyono, dan Patricio Morales.

Berbeda dengan sikap manajemen yang tertutup dengan pencoretan Leo, sikap terbuka justru diperlihatkan Pembina Yayasan Arema Darjoto Setiawan. Pria yang saat ini menjadi Wakil Komisaris PT. Semen Gresik tersebut mengatakan, Leo sudah dicoret karena penampilannya tak memberikan kontribusi kepada tim. "Leo tampil jelek, karenanya dia dicoret," kata Darjoto melalui ponselnya, kemarin.

Total dalam masa transfer windows ini, Arema sudah mencoret sembilan pemain. Selain Leo, delapan pemain lainnya yang sudah diputus kontraknya adalah Emaleu Serge, Esaiah Pello Benson, Aaron Nguimbat, Emile Bertrand Mbamba, I Komang Mariawan, Ali Usman, Dodik Wahyudi, dan Jeffry Prasetyo.

Darjoto menambahkan, dengan dikontraknya dua pemain asing baru yakni Fortune Udo dan Roman, maka kebutuhan pemain asing sudah lengkap. "Sudah tak ada penambahan pemain asing lagi. Saya kira, pemain asing yang ada saat ini sudah cukup. Kalau nambah pemain asing lagi, lalu siapa yang akan dicoret," lanjutnya.

Leo sendiri hingga berita ini diturunkan masih belum bisa dikonfirmasi. Namun, beberapa waktu yang lalu, mantan pemain PSM Makassar ini mengatakan, jika dirinya dicoret, maka pengurus Arema harus berbicara terlebih dahulu dengan dia. "Termasuk juga membicarakan masalah kompensasi," kata Leo.

Dia juga mengatakan, akan sangat keliru jika manajemen mencoret dirinya. Sebab dia mempunyai kualitas yang cukup baik. Kalaupun dia tak bisa tampil bagus saat menghadapi Persik Kediri (2/2) lalu, itu dikarenakan dirinya sedang mengalami cedera

MANTAP CORET AUDU

Kualitas Jauh dari Harapan
Sehari, Audu Angkat Koper

Latihan penuh bersama Persik kemarin pagi bisa jadi merupakan latihan pertama sekaligus yang terakhir bagi striker asing Dominic Audu. Pemain yang baru datang dua hari lalu tersebut dinilai pelatih Persik Aji Santoso tak memenuhi syarat untuk memperkuat skuad Macan Putih. Ini setelah melihat penampilan Audu pada laga uji coba melawan tim Blitar All Star kemarin sore.

Dihubungi via seluler usai pertandingan uji coba, Aji yang sedang dalam perjalanan mengevaluasi laga kemarin. "Ternyata kualitasnya (Dominic Audu) jauh dari harapan saya," demikian tutur Aji mengomentari penampilan striker asal Nigeria tersebut.

Oleh karena itu, niat untuk mengontrak Audu bermain di Persik sepertinya tidak akan terjadi. Secara tidak langsung, pelatih yang juga mantan punggawa timnas tersebut merasa senang dengan laga uji coba kemarin. Meskipun kalah, namun laga kemarin bisa langsung menunjukkan kualitas pemain baru tersebut. Jadi, tak perlu lama-lama menentukan apakah Audu layak masuk ke tim yang kini dipolesnya.

Audu turun cukup lama pada pertandingan kemarin. Yaitu pada babak pertama plus sepuluh menit di babak kedua. selama waktu itu, permainan striker bertinggi 180 sentimeter tersebut tak membuat Aji terkesan.

Kenyataan ini tampaknya sudah bisa ditebak. Mengingat sebelumnya, striker yang pernah bermain untuk Landong FC, Vietnam, tersebut pernah gagal dalam seleksi yang dilakukan dua klub Indonesia lainnya. Yaitu Persela Lamongan dan Arema Malang pada akhir 2008 lalu. Sebelum laga putaran kedua dimulai.

Aji mengaku tak tahu kalau pemain baru yang didatangkan Persik tersebut pernah ditolak di dua klub besar tersebut. "Saya juga nggak tahu kalau dia pernah ikut seleksi di Persela dan Arema dan nggak lolos, baru tahu tadi," ujarnya sedikit tak percaya.

Hasil ini, menurut Aji, tentu saja akan membuat Audu segera dipulangkan ke negaranya. Karena, jelas tak mungkin pemain berusia 25 tahun tersebut bermain di Persik. "Ya tentu tidak akan dikontrak dan akan dipulangkan secepatnya," tekannya

Mantap Coret Audu
Iwan Dukung Keputusan Aji Santoso

KEDIRI- Persik sudah mantap untuk mencoret Dominic Audu dari daftar pemain yang akan mereka rekrut. Setelah pelatih Aji Santoso menegaskan perihal itu usai uji coba melawan Blitar All Stars Sabtu (21/2) lalu, giliran Manajer Iwan Boedianto yang juga mengatakan hal tersebut.

Menurut Iwan, keputusan mencoret pemain adalah hak penuh dari pelatih. Karena itu dia sebagai manajer tak akan ikut campur tangan. Justru, dia akan menguatkan keputusan tersebut.

"Jika keputusan pelatih demikian, ya memang dia (Audu, Red) belum layak bermain di Persik," terang Iwan ketika dihubungi kemarin.

Manajer yang telah membawa Persik dua kali jawara Ligina dan satu kali jawara divisi satu tersebut mengatakan bahwa sesuai prosedur, untuk kelayakan pemain baru ada di tangan pelatih. Pelatih yang akan memberikan penilaian mengenai skill dan kemampuan pemain yang akan direkrut tersebut.

"Layak tidaknya berdasarkan rekomendasi pelatih. Semua saya serahkan kepada pelatih. Kalau layak, baru manajemen yang mengurus soal kontraknya. Kalau tidak layak ya sudah," terangnya panjang lebar.

Iwan yang juga berangkat ke Blitar menyaksikan laga uji coba Persik melawan Blitar All Star tersebut sependapat dengan pelatih yang baru dua bulan menggantikan Arcan Iurie tersebut. Dia juga berpendapat bahwa striker asal Nigeria tersebut kualitasnya memang belum sesuai dengan yang diharapkan tim Macan Putih.

Pada pertandingan yang dimenangkan oleh tim tuan rumah 1-0 tersebut. Audu dimainkan selama 55 menit oleh Aji Santoso. Selain untuk refreshing para pemain Persik yang tengah digenjot latihan fisik selama beberapa hari sebelumnya, laga uji coba tersebut sekaligus untuk menjajal kemampuan pemain yang sebelumnya bermain untuk kesebelasan Landong FC, Vietnam tersebut.

Sayangnya, pemain yang pernah mengikuti seleksi di Persela Lamongan dan Arema Malang akhir tahun lalu tersebut belum sesuai dengan harapan Aji. Audu pun harus mengalami penolakan seperti yang dia terima dari dua tim Indonesia yang dimasuki sebelumnya.

Kedatangan Audu untuk mengadu peruntungan tersebut terjadi setelah Persik gagal total di away Sumatera beberapa waktu lalu. Saat menghadapi PSMS Medan, di Bandung, dan Sriwijaya FC di Palembang, Persik dua kali kalah dengan skor masing-masing 1-2. Saat itu Persik dianggap masih butuh striker untuk meningkatkan kinerja lini depan. Sebab, saat ini Persik hanya punya Saktiawan Sinaga yang ditopang pemain muda Yongki Aribowo dan pemain gaek Indriyanto Nugroho. Komposisi lini depan seperti itu belum menunjukkan ketajaman seperti ketika Persik masih diperkuat Christian Gonzales dan Budi Sudarsono.

Bertarung dengan Pemain Seadanya

Tak lolosnya Dominic Audu menjadi punggawa Persik, ternyata tetap menyisakan pertanyaan. Apakah akan ada striker baru yang akan direkrut kembali oleh kubu Macan Putih? Mengingat lini depan Persik saat ini dianggap sangat membutuhkan sosok striker yang haus gol.

Pelatih Persik Aji Santoso yang dihubungi usai laga uji coba di Blitar dua hari lalu mengatakan bahwa dirinya tak akan memaksakan apabila memang tak ada striker baru yang masuk. Ini karena waktu mereka sudah tak banyak lagi.

"Mungkin tidak akan ada waktu lagi untuk mendatangkan pemain baru," paparnya.

Tenggat waktu pendaftaran pemain baru ke BLI akan ditutup Sabtu (28/2) mendatang. Tanggal yang sama saat Persik menjamu Persiwa Wamena.

Karena itu, Aji memilih untuk memaksimalkan pemain yang dimilikinya kini. Menurutnya, itulah hal terpenting yang harus dilakukan saat ini.

"Kami akan bertarung dengan pemain yang ada," ujarnya mantap.

Meskipun, sebenarnya kehadiran satu striker lagi akan lebih menyokong performa tim, tapi Aji lebih memilih sikap menerima kondisi yang ada saat ini. Pelatih yang sukses membawa kesebelasan Jatim mendulang emas di PON XVII Kaltim 2008 tersebut tetap yakin bahwa pemain yang ada saat ini bisa tampil lebih baik lagi.

Dengan mengevaluasi tiga pertandingan sebelumnya, serta berbagai perbaikan fisik, Aji mantap melangkah dengan pemain yang ada. Setidaknya hingga akhir musim Liga Super Juni mendatang.

Tak akan ada perekrutan pemain baru pun dibenarkan oleh Manajer Persik Iwan Boedianto. Alasan Iwan lebih ke soal waktu. Enam hari yang tersisa akan sulit untuk menajemen mencari pemain baru.

"Tinggal enam hari lagi. Jadi sepertinya sulit untuk rekrut pemain lagi," paparnya. Padahal, jika waktu lebih panjang, pihak manajemen mungkin akan menyalakan lampu hijau jika ada yang menawarkan striker baru kepada Persik. (ik/fud)

Minggu, Februari 22, 2009

DI BLITAR PERSIK KALAH 1-0 CORET AUDU

TURUNKAN CADANGAN, PERSIK KALAH 1-0

Hasil buruk kembali dialami Persik Kediri saat laga uji coba kemarin sore. Melawan tim yang berisikan gabungan pemain dari klub-klub di kota dan kabupaten Blitar, Hamka Hamzah, dkk harus mengalami kekalahan. Meskipun tipis, kekalahan 0-1 dari tim Blitar All Star tersebut sedikit banyak bisa menjadi gambaran kekuatan Persik saat ini.

Pelatih Persik Aji Santoso yang dihubungi usai pertandingan kemarin mengatakan bahwa kekalahan timnya pada laga uji coba kali ini memang agak mengecewakan. Namun, hal tersebut tak terlalu diambil pusing. Karena menurut Aji, laga tersebut hanya kegiatan refreshing semata.

"Ya sebenarnya ini hanya untuk refreshing para pemain, karena setiap hari mereka saya genjot dengan fisik," dalih pelatih pengganti Arcan Iurie tersebut santai.

Uji coba kemarin sebenarnya tidak ada dalam program Aji saat ini. Namun, karena ada undangan dari Blitar dan kebetulan ada pemain baru yang ingin dijajal, maka undangan tersebut diterima.

Pada babak pertama, pemain yang diturunkan Aji lebih banyak mereka yang sering ada di bangku cadangan. Blitar All Star pun menguasai pertandingan. Sehingga, gol tunggal pada pertandingan tersebut pun tercipta lewat kaki Bambang Priyo di menit ke-35. Baru pada babak kedua, pemain inti Persik mulai dimainkan. Sayangnya, meskipun banyak peluang berhasil diciptakan. Namun, belum bisa dieksekusi dengan apik oleh striker Persik. Sehingga, Persik tetap tertinggal hingga laga usai.

Kekalahan ini diharapkan Aji tidak mempengaruhi permainan timnya saat laga melawan Persiwa Wamena, Sabtu (28/02) depan. "Semoga mereka tidak terpengaruh dengan kekalahan ini," harapnya.

Sabtu, Februari 21, 2009

IWAN BUDIANTO KEMBALI KE AREMA ?


[Sabtu,21 Pebruari 2009]

koncomacan-Seperti pada tulisan yang lalu bahwa kebutuhan Arema akan seorang “tukang lobi” untuk sekarang dan masa depan amatlah mendesak. Mengingat alasan-alasan yang telah disampaikan penulis pada tulisan sebelumnya .
Tidak munafik rasanya jika penulis memunculkan nama Iwan Budianto sebagai usulan untuk menduduki jabatan itu. Walaupun sebenarnya Arema saat ini mempunyai Ekoyono Hartono sebagai manajer PS Arema Malang. Dan juga terdapat nama lain yang bisa dimunculkan seperti George Hadiwinoto (Deltras).

Mengapa harus sosok Iwan Budianto yang penulis munculkan? Mungkin karena dalam hitungan penulis Iwan Budianto lah yang terkuat kemungkinannya, Dalam ilmu statistika, kita mengenal statistika probabilitas atau teori peluang. Dalam teori tersebut bukan hanya menghitung peluang akan sebuah parameter akan tetapi juga faktor pendukung parameter tersebut. Sekarang mari kita coba hitung peluang tersebut.
Pertama, sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Bapak H.A Maschut bahwa setelah beliau pensiun dari tugasnya sebagai Walikota Kediri, maka beliau berniat untuk kembali ke kota Malang yang merupakan tempat kelahiran beliau. Bahkan, beliau masih tercatat sebagai warga di salah satu RW di kawasan Kidul Dalem, Malang.
Kedua, kekalahan Iwan Budianto dalam ajang pemilihan Walikota Kediri beberapa saat lalu, merupakan faktor terbesar dalam perhitungan penulis akan peluang Iwan Budianto untuk hengkang dari jabatan manajer Persik Kediri.

Seperti diketahui bahwa pemenang dalam pilwali Kediri adalah seorang dokter yang dalam janji kampanyenya mendahulukan kesehatan dan pendidikan dari pada pembangunan lainnya. Sehingga kemungkinan eksistensi tim Persik Kediri musim depan beserta formasinya sungguh dipertanyakan. Apalagi berhembus rumor bahwa posisi manajer akan diserahkan kapada wawali terpilih yang juga merupakan penggila bola.

Ketiga, faktor kedekatan emosional yang dalam perhitungan penulis justru menjadi kontra-hipotesa. Arema bagi Iwan Budianto bukanlah tim baru, dia pernah menukangi Arema bersama sam Ikul, walaupun berakhir dengan tidak harmonis. Terbukti setelah “bercerai” dengan sam Ikul yang terjadi malah kontra produktif bagi Arema.
Kepindahan beberapa pilar Arema pada waktu itu semakin memperkeruh keadaan. Ini juga yang menjadikan faktor “bermusuhan”nya antara Persik Kediri dan Arema Malang, selain ketidaksiapan panpel Persik dalam menyuguhkan pertandingan Persik kontra Arema pada pertandingan perdana kedua tim pada lanjutan Divisi Utama tahun 2002.

Seakan menjadi cap “pengkhianat” bagi Iwan Budianto di mata beberapa Aremania yang begitu idealis terhadap isu kelokalan. Akan tetapi, kebutuhan Arema akan “tukang lobi” dan prestasi atas pencapaian Iwan Budianto juga bisa mem”permissive”kan faktor ketiga ini.
Empat, pernyataan Iwan Boedianto sesaat setelah pertandingan Persik Kediri lawan Arema Malang pada awal putaran kedua yang mengatakan bahwa harga Danilo Fernando dan Ronald Fagundes “tidak lebih mahal” dari seorang Patricio “Pato” Morales mengundang banyak tanda tanya. Mungkinkah pihak manajemen Arema tidak serius dalam perburuan pemain, ataukah memang ada tendensi politik dari seoarang Iwan Budianto dalam memberikan pernyataan itu. Agar mendapat empati dari Aremania atau mungkin memang mengincar sebuah jabatan di PS Arema?

Yang jelas itu hanyalah otak atik perhitungan peluang yang pada saat ini masuk dalam perhitungan penulis. Masih banyak faktor yang mendukung atau juga melemahkan, dan juga masih banyak sosok lain yang sangat mungkin masih bisa dimunculkan. Dan mungkin juga ini pendapat atau opini pribadi penulis, belum tentu anda menyetujuinya. Bagaimana dengan perhitungan anda?

SORE INI LAWAN BLITAR ALL STAR UJIAN PEMAIN BARU



Ujian untuk Pemain Baru
Sparring Partner Lawan Blitar All Star

Ujian pertama akan langsung menghadang Dominic Audu. Pemain tersebut rencananya akan dimainkan saat Persik melakukan uji coba melawan Blitar All Star sore nanti di Stadion Patria Blitar.

Pelatih Aji Santoso mengatakan, sebenarnya tidak ada jadwal uji coba dalam programnya saat ini. "Namun, karena mereka (Blitar All Star) mengundang ya kita terima untuk menambah latihan," jelas pelatih yang belum genap dua bulan menangani kubu Macan Putih tersebut.
Menurut Aji, skuad Persik akan menerima undangan uji coba melawan Blitar All Star. Lawan mereka tersebut adalah kumpulan pemain-pemain dari beberapa klub di Kota maupun Kabupaten Blitar.

Tak ada target khusus untuk pertandingan persabahatan tersebut. Menurut Aji, timnya akan bermain seperti biasa. Dia hanya menerapkan latihan dan hasil evaluasi yang telah dilakukan timnya. Sekaligus digunakan untuk pemanasan sebelum bertemu dengan Persiwa Wamena di pertandingan Indonesia Super League (ISL) berikutnya.

Selain untuk latihan, uji coba yang akan dilakukan di Stadion Patria Blitar tersebut sekaligus untuk melihat kemampuan striker baru, , Dominic Audu yang baru datang kemarin pagi. "Uji coba nanti sekalian untuk melihat kemampuan Dominic bermain," lanjutnya.
Kemampuan striker asing asal Nigeria tersebut memang belum diketahui Aji. Untuk itu, pelatih asal Malang tersebut perlu melakukan tes kepada Dominic. Apalagi sebelumnya, striker berkulit gelap tersebut pernah tak lolos seleksi pemain asing yang dilakukan Arema Malang dan Persela Lamongan.

"Saya akan lihat dulu apakah dia yang kami butuhkan," papar pelatih pengganti Arcan Iurie tersebut, saat ditemui usai latihan kemarin pagi. Setelah latihan pada pagi hari nanti, Persik akan berangkat ke Blitar sore harinya.

[Sabtu, 21 Februari 2009 ]

Rekomendasi Jomma Ballah, Anggap Indonesia Menarik

Posturnya tinggi dan tegap. Seperti pemain asal Afrika lainnya, Dominic Audu berkulit gelap. Ketika disapa dalam bahasa Inggris oleh Radar Kediri, Audu langsung menyapa ramah. Pemain berusia 25 tahun tersebut menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Menurut Dominic, dia datang ke Kediri atas penawaran dari agennya. Dia pun langsung setuju bermain di Indonesia karena sudah tahu tentang sepak bola di sini. Dia juga mengaku sudah tahu tentang Persik.

Dari mana informasi tentang sepak bola Indonesia dia peroleh? Menurut Audu, cerita tentang sepak bola Indonesia dia dapat dari rekannya yang pernah merumput di tanah air, Antony Jomma Ballah. "Antony bilang sepak bola di Indonesia lebih bagus dan lebih disukai," paparnya dalam bahasa Inggris.

Tentang sepak bola Indonesia yang lebih bagus itu, Audu langsung mendapat bukti dari tayangan televisi di pagi hari sebelum latihan. Menurutnya, permainan sepak bola di Indonesia lebih bagus. Selain itu suporternya lebih meriah daripada di Vietnam, tempat di mana Audu bermain sebelumnya. Selama dua tahun terakhir, Dominic memperkuat kesebelasan Landong FC di Vietnam.

PROFILE DOMINIC AUDU STRIKER PERSIK


[ Sabtu, 21 Februari 2009 ]

Gagal di Arema dan Persela
Dominic Audu, Striker Baru Persik

koncomacan - Seperti yang dijadwalkan, pemain baru Persik kemarin sudah mulai bergabung. Pemain ini bernama Dominic Audu. Berkewarganegaraan Nigeria. Sebelum ini, Audu memperkuat klub sepak bola Vietnam, Landong FC.

Namun, Audu tidak sepenuhnya orang baru di kancah sepak bola tanah air. Pemain yang tercatat pernah menjadi pemain Sunshine Stars FC di negaranya tersebut sempat dua kali mengikuti seleksi pemain di klub Indonesia sebelum putaran kedua dimulai. Yaitu di Arema Malang dan Persela Lamongan. Namun, di kedua klub tersebut Audu tak diminati.

Kemarin, Audu tak terlalu banyak beraktivitas. Dia ikut pemanasan bersama pemain lain. Lari mengelilingi lapangan di Stadion Brawijaya dalam beberapa putaran serta juggling. Tetapi ketika waktunya berlatih agak berat, pemain yang disebutkan pernah merumput di Lebanon ini memilih menepi.

Audu mengaku masih dililit kelelahan setelah melakukan perjalanan dari negaranya menuju Kediri. Dia baru tiba sekitar pukul 02.00 dini hari kemarin. "I just arrived this morning at 2 o'clock, a.m," ujarnya sambil memberi tekanan saat menyebutkan kata a.m.
Menurutnya, pesawat yang ditumpanginya mengalami keterlambatan. Hal itu yang membuat dia terlambat datang dari jadwal yang direncanakan. Awalnya, pemain tersebut diharapkan dating Kamis (19/2) sore.

Lalu, bagaimana kepastian nasib Audu di Persik? Menurut pelatih Aji Santoso, tidak ada jaminan Audu langsung menghuni skuad Persik. Dia masih harus membuktikan diri layak sebagai pemain Persik.
"Saya sudah bilang, bahwa segala sesuatu yang menentukan adalah dia sendiri. Jadi saya minta dia menunjukkan kemampuan yang dimilikinya agar bisa bermain di Persik," terang Aji panjang lebar.

Dengan kata lain, Dominic hingga kemarin belum dikontrak Persik. Ini senada dengan jawaban pemain tersebut ketika ditanya apakah dia sudah menandatangani kontrak atau belum. Dengan cepat dia menjawab, "not yet."
Walaupun demikian, Aji mengaku senang dengan kehadiran striker asing yang akan menjadi skuad Persik. Bila bergabung nanti, Audu diharapkan menambah daya serang tim.
"Yang pasti senang karena dengan empat striker pasti sangat membantu di lini depan," lanjutnya sambil tersenyum.

Ketika disinggung soal aktivitas Audu kemarin yang belum sepenuhnya ikut latihan, Aji bisa memakluminya. Sebabdia baru tiba di Kediri beberapa jam sebelumnya. Karena itu Dominic hanya melakukan pemanasan dan latihan ringan dulu. "Dominic baru datang tadi, jadi belum ikut latihan penuh. Tadi ikut stretching, lari, dan juggling sebentar," jelas Aji.

PLAYER´S PROFILE

Name: Dominic Audu
Date of Birth:12th December 1984
Age: 23years
Place of birth: Jos,Nigeria
Nationality: Nigerian
Country of residence: Onitsha,Nigeria
Position:
Central Striker
Alternative Position: Supporting striker
Present Club:
Bitmap
Gabros International FC,Nnewi-Nigeria
Contract Till: 31st July 2008
Height: 1.80m
Weight: 79kg
Marital status: Single
Best leg: Both foot
Shirt Nr: 19
Language spoken: English
Passport Nr: A2665096
PAST CLUBS
2001:
Bitmap
Julius Berger FC,Lagos (1. Liga)
2002:
Bitmap
Julius Berger FC,Lagos (1. Liga)
2003:
Bitmap
Kastina United FC,Kastina (1. Liga)
2004:
Bitmap
Nitel FC,Lagos(1. Liga)
2005:
Bitmap
Gabros International FC,Nnewi (1. Liga)
2006:
Bitmap
Gabros International FC,Nnewi (1. Liga)
2006:
Bitmap
Landong FC,Vietnam(1. Liga) (Half Season)
2007:
Bitmap
Gabros International FC,Nnewi (1. Liga)
GAMES & GOALS
29games 15goals with Gabros FC (2007)
13games 7goals with Landong FC (2006) (Half Season)
25games 13goals with Gabros FC (2005)
24games 10goals with Nitel FC (2004)
20games 11goals with Kastina FC (2003)
41games 18goals with Julius Berger FC (2001-2002)
NATIONAL CAPS:
Junior National Team U-21 (2004)
Four Nations Tournament in Nigeria (2004)
Zulu Cup Championship in South Africa (2006)
Nigeria Vs Congo
Nigeria Vs Angola
Nigeria Vs South Africa
Nigeria Vs Ghana
HONOURS:
1. Lagos State FA Cup winners (2002)
2. Kastina State FA Cup winners (2003)
3. Club best player Award (2003)
4. NAN-Player of the Months (March, April & October) (2005)
5. Premier League Highest goal scorer (2005) (16goals)
6. Highest goal scorer (Zulu Cup Championship) (2006) (4games 7goals)

PROFESSIONAL QUALITIES:
Dominic is a powerful striker with great skills. He is hot shot player. He is a very fast player. Good on the air, good passes, perfect ball control and always consistent on attack. He is a bull fighting striker and can take on a defence with his wonderful confidence on the ball. He is a great asset to every team. He is a real match winner with great abilities which makes him a team player.

AREMA KONTRAK FORTUNE UDO



Pato Punya Tandem Baru

Manajemen Resmi Ikat Kontrak Fortune Udo

koncomacan - Tugas striker Arema Patricio Morales pada laga lanjutan Djarum Indonesia Supere League (DISL) bakal lebih ringan. Sebab, striker asal Cile tersebut telah mendapatkan tandem baru di lini depan. Dia adalah Fortune Udo.
Manajemen sejak kemarin telah resmi mengikat kontrak pemain yang tahun lalu merumput di Negeri Jiran Malaysia itu dalam durasi enam bulan. Keputusan merekrut Fortune Udo ini terbilang sangat cepat. Sebab, pemain asal Nigeria itu baru dua kali mengikuti seleksi, pelatih Gusnul Yakin langsung memberi rekomendasi. Dan bagai gayung bersambut, manajemen Arema pun merespons cepat rekom dari Gusnul tersebut. "Saya sangat bersyukur, akhirnya striker yang saya rekomendasikan sudah dikontrak," kata Gusnul kemarin.

Gusnul tidak asal rekom pemain. Ia mengaku tertarik dengan skill Udo dan dinilai sangat cocok bila diduetkan dengan Paricio Morales. Tipikal Pato maupun Edo berbeda. Pato berkarakter ngeyel dan bisa menjadi "pelayan" yang memanjakan tandemnya. Sementara Udo lebih cenderung sebagai penyelesai akhir. Karakter berbeda dua striker inilah yang diyakini Gusnul akan menjadi daya ledak Arema semakin tajam.

Terkait cepatnya penilaian terhadap Udo, Gusnul menganggap bahwa Udo adalah yang terbaik di antara striker asing seleksi lain seperti Perry Sah Kolie. Apalagi Gusnul sudah tidak punya banyak waktu untuk pilih-pilih pemain lebih lama. Ia menargetkan sebelum menjamu Persipura di Stadion Kanjuruhan (28/2) harus sudah mendapatkan striker pengganti Emaleu Serge yang sudah dicoret dari skuad Arema. "Saya tidak ingin terlalu lama mencari pemain. Karena juga ada keterbatasan waktu. Apalagi pendaftaran pemain ditutup pada 28 Februari," terang mantan pelatih Persibo ini.

Sementara itu asisten manajer Arema Muhammad Taufan membenarkan jika Udo sudah resmi berkostum Arema selama setengah musim. "Tadi siang (kemarin siang, Red) Udo beserta agennya datang ke kantor Arema untuk mendatangani kontrak setengah musim," kata M Taufan.
Untuk masalah negosiasi antara manajemen Arema dengan agen Francis Yonga tidak terlalu sulit. Sehingga setelah mendapatkan rekomendasi, pihak manajemen dengan Yonga tinggal membubuhkan tanda tangan.

Rancang Komposisi Ideal
Jajal Persis di Stadion Gajayana Sore Ini

koncomacan - Laga uji coba Arema menghadapi Persis Solo di Stadion Gajayana sore nanti memiliki arti penting. Bukan hanya sekadar menghilangkan kejenuhan pemain dari rutinitas berlatih, tapi juga untuk merancang komposisi inti jelang menjamu Persipura (28/2).
Karena berniat untuk mencari pemain yang bakal diturunkan sebagai starter, meladeni Persis nanti tetap menurunkan pemain terbaik. Termasuk striker asing yang kemarin telah membubuhkan tanda tangan kontrak dengan durasi enam bulan: Fortune Udo. "Uji coba ini saya gunakan untuk mencari pemain yang saya siapkan lawan Persipura," kata Gusnul di Stadion Gajayana kemarin pagi.

Karena hanya ingin mencari komposisi ideal, persoalan berapa gol yang akan dimasukkan anak asuhnya tidak jadi soal. Yang ingin dilihat Gusnul lawan Persis nanti adalah kerja sama tim serta komunikasi pemain antarlini. Termasuk cara Suroso dan kawan-kawan dalam menerapkan strategi yang akan disusun. Meski level lawan yang dihadapi di bawah Arema, Gusnul juga berharap tidak ada sikap meremehkan lawan. Karena meremehkan lawan itu akan berakibat fatal. "Semua harus tampil maksimal," harap dia.

Dari hasil uji coba lawan Persis nanti, akan menjadi bahan evaluasi terkahir pelatih asli Malang ini untuk menjamu Persipura. Sebab butuh persiapan ekstra untuk menjamu tim raksasa asal provinsi paling ujung timur Indonesia tersebut. "Saya sengaja melakukakn uji coba jauh-jauh hari supaya punya waktu untuk memperbaikinya," tegas Gusnul

PERSELA VS PERSIPURA



Persela vs Persipura

Awal Tur Maut

Persela sudah pasti ingin memperpanjang rekor tak terkalahkan di kandang, tak terkecuali saat menjamu Persipura. Dalam lanjutan Djarum ISL di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin, (23/2), rekor di atas terancam tumbang karena kondisi Persela sedang tak seimbang.

Gelandang energik I Gede Sukadana, yang biasa bertugas sebagai perusak konsentrasi lawan, dipastikan absen lantaran akumulasi kartu. Tak hanya itu, mesin gol Marcio Souza juga bakal tersendat mengoleksi gol karena senasib dengan Sukadana.

Berbagai skenario dipersiapkan pelatih Persela, M. Basri, untuk mengatasi masalah ini. Sebagai pengganti Sukadana, bisa jadi Basri bakal menurunkan dua sekaligus gelandang asing, Alex Robinson dan Edgar Aranda, yang telah terbebas dari akumulasi kartu.

Untuk menstabilkan ketajaman lini depan, Basri mempunyai beberapa alternatif yang lebih fleksibel, di antaranya Carlos Raul Scucati, Dicky Firasat, atau Andik Ardiansyah. Bahkan Basri masih mempunyai alternatif dengan menarik Jimmy Suparno, striker yang sebelumnya dioperasikan di sayap kanan. “Banyak pilihan, tinggal siapa yang lebih siap, itu yang kami diturunkan,” jelas Agus Yuwono, asisten pelatih.

Lini belakang pun makin tangguh dengan kembalinya Agustiar Batubara, yang harus diparkir saat menjamu Persiwa. “Jika Jimmy Suparno kami tarik ke depan, Agustiar bisa mengisi sayap kanan. Yang jelas kami akan siapkan permainan agresif untuk meredam Persipura,” imbuh Agus.
Mengatur Fisik

Bagi Jacksen F. Tiago, laga ini menjadi awal tur maut Eduard Ivakdalam dkk. Bayangkan, selama 15 hari anak-anak Mutiara Hitam akan menghadapi empat klub dari Jatim. Tiga di ISL (Persela, Arema, dan Persik) dan satu (Persema) pada leg kedua 16 besar Copa Indonesia.
Tak pelak, Jacksen harus pandai mengatur fisik dan merotasi pemain dalam lawatan kali ini. Apalagi, selama ini tim-tim asal provinsi paling timur Pulau Jawa ini selalu sulit dijinakkan.
”Saya lama berkarier di daerah ini. Jadi, saya tahu betul karakter tim-tim Jatim. Ini awal berat bagi perjuangan kami meraih gelar juara musim ini,” tutur arsitek asal Brasil ini.

Namun, mantan pelatih Persebaya dan Persiter ini sudah mengantisipasi. Caranya, dia memboyong semua pemain. ”Langkah kami ditentukan hasil di Lamongan. Jika minimal bisa dapat satu angka, saya yakin mental pemain akan naik. Tapi, kami akan berusaha maksimal agar perjalanan ini menjadi tur surga, bukan neraka,” harapnya.

Karena beratnya tantangan dan pertandingan yang spartan, mantan top scorer LI III ini pun tak mematok target poin tinggi. ”Yang penting kami harus kerja dulu dengan serius. Soal hasil akan mengikuti. Apalagi Persela punya rekor kandang bagus, belum terkalahkan,” katanya.

PRAKIRAAN FORMASI

PERSELA (4-3-3):
81-Choirul Huda (K), 25-Jhon Scarlet, 15-Fabiano, 24-FX. Yanuar, 27-Tomy Rifka (B) 12-Agustiar Batubara, 16-Edgar Aranda, 87-Alex Robinson (T), 18-Dicky Firasat, 9-Carlos Raul Sucati, 19-Jemmy Suparno (D). Cadangan: 32-Fauzal Mubaroq (K), 23-Ilham Zulkarnain, 4-Deni Tarkas, 3-Charles Putiray, 2-Zaenal Arifin, 8-Andro Levandi, 22-Andik Andriansya. Pelatih: M. Basri
PERSIPURA (4-4-2):
77-Jendri Pitoy (K), 32-Victor Igbonefo, 14-Jack Komboy, 45-Pierre Bhio, 4-Ricardo Salampessy (B), 10-Eduard Ivakdalam, 13-Ian Kabes, 86-Boaz Solosso, 31-Paulo Rumere (T), 9-Alberto Concalves, 12-Ernest Jeremiah (D). Cadangan: 20-Ferdiansyah, 8-Cornelis Kaimu, 26-Ortizan Solossa, 11-Imanuel Wanggai, 6-David da Rocha, 7-Stevie Bonsapia, 21-Yustinus Pae. Pelatih: Jacksen F. Tiago

JUMLAH KARTU KUNING DAN MERAH



Jumlah Kartu Kuning dan Merah
Isu Fenomena Baru

koncomacan-Melonjaknya jumlah kartu kuning dan kartu merah di Djarum Indonesia Super League (ISL) seakan menjadi sebuah fenomena baru. Berbagai tudingan, baik negatif atau positif, sempat menyeruak ke permukaan.
Hingga pertengahan pekan (18/2), tercatat sudah 534 kartu kuning dan 31 kartu merah yang keluar dari kantong krops baju hitam tersebut. Beragam dugaan muncul, misalnya sudah lebih disiplinnya wasit, kurangnya pemahaman pemain, hingga adanya kepentingan-kepentingan tertentu.

Lebih keras lagi, beberapa pihak bahkan sempat mengutarakan kekhawatiran akan adanya konspirasi di balik fenomena hujan kartu tersebut karena kaitannya sangat erat dengan denda,
"Semakin banyak kartu kuning yang dikeluarkan, semakin banyak pemasukan yang diterima. Kalau alasannya wasit memberikan kartu berdasarkan tegaknya aturan, buktinya masih banyak peraturan yang tidak diterapkan dengan baik dalam sepakbola kita,” tutur manajer Deltras, Awan Julianto.

Namun, tudingan ini langsung dibantah para korps pengadil lapangan hijau tersebut. ”Saya tidak setuju karena jika ada pemain melanggar peraturan permainan memang harus diberi kartu kuning atau merah. Ketegasan dalam mengambil keputusan yang tepat di saat yang tepat pula membuat kartu kuning bertebaran,” ujar Komisi Wasit Pengda Jatim, Heru Sugiri.
Ketegasan yang dimaksud Heru di sini juga dirasakan pelatih Persib, Jaya Hartono. “Seharusnya memang seperti itu. Wasit jangan lagi memberikan tolerasi bagi pemain yang melanggar peraturan. Banyaknya kartu yang dikeluarkan wasit merupakan konsekuensi sikap tegas sang pengadil di lapangan,” ujar Jaya.

Peran pelatih memang sangat besar atas kasus kartu ini. Sebagai nakhoda tim, instruksi yang diberikan jangan sampai merugikan tim.
“Jangan sampai instruksi disalahartikan pemain karena mereka yang akan menerima risikonya,” sebut pelatih Pelita Jaya, Fandi Ahmad, yang juga diamini Liestiadi, pelatih PSMS.

Denda Kartu
Masih Sering Samar

Hukuman kartu kuning dan kartu merah yang berlaku di Djarum ISL 2008-2009 ternyata tidak sebatas peringatan saja, tapi juga sering kali diiringi hukuman lain, yakni denda uang.
Namun, tak bisa dimungkiri, aturan main mengenai denda tersebut sering kali tampak samar. "Untuk pemain yang menerima satu kartu kuning tidak dikenai denda. Hukuman denda baru berlaku jika pemain tersebut melakukan akumulasi kartu kuning di partai berikutnya. Dendanya sebesar Rp 3 juta," ujar Direktur BLI, Joko Driyono.

Selain itu, BLI juga menetapkan denda untuk kartu merah yang dibedakan menjadi dua bagian. "Jika pemain tersebut menerima kartu merah tidak langsung (dua kali kartu kuning terlebih dahulu), ia diganjar denda Rp 4 juta, sedangkan untuk kartu merah langsung akan diganjar denda Rp 5 juta," ujar Joko.
Denda itu bisa bersifat progresif jika empat pemain dari sebuah tim menerima kartu kuning di sebuah pertandingan. Beberapa tim seperti Persib dan Deltras sudah akrab dengan denda yang menguras kas klub sebesar Rp 25 juta.

Namun, kewajiban tentang siapa yang membayarkan dan masuk ke mana denda tersebut pun sering kali simpang-siur.
"Pemain sendiri yang seharusnya menanggung denda meski tak jarang juga ditanggung klub. Denda ini masuk ke BLI. Klub baru membayar jika empat pemainnya terkena kartu dalam satu pertandingan. Denda ini masuk ke PSSI," sebut Joko.

"Kalau dibebankan ke pemain, mereka bisa main setengah hati karena takut kena kartu," ujar manajer Deltras, Awan Juliarto.
Penjelasan Joko tersebut juga seakan mementahkan opini yang mengatakan bahwa denda masuk ke dalam kantong wasit.
”Hukuman ini kaitannya lebih ke fairplay. Denda kartu kuning atau kartu merah tidak ada kaitannya dengan wasit, urusannya dengan BLI langsung,” ujar Heru Sugiri, Ketua Komisi Wasit Pengda Jatim.
Lalu, jika sampai putaran II ISL sudah keluar 534 kartu kuning dan 31 kartu merah, berapa total denda keseluruhan? BLI sendiri belum pernah menjabarkannya.
"Yang pasti, semua denda tersebut akan digunakan untuk keperluan administrasi menyangkut penyelenggaraan kompetisi ISL," ucap Joko.

AYOENG-PERSIK

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA ... INI KANDANG KITA .. 13 DESEMBER PERSIK VS PERSIBA LIVE ANTV 15.30 DI BRAWIJAYA

Visitors

HTML Counter
Web Site Hit Counters
"BUKU TAMU KONCOMACAN"

HOME 13 DESEMBER PERSIK VS PERSIBA
HOME 13 DESEMBER PERSIK VS PERSIBA

View Results
Create a Blog Poll

JUARA LIGA SUPER 2009-2010?
JUARA LIGA SUPER 2009-2010?

View Results
Create a Blog Poll

MY LINK,TUKERAN YUUK,,,,

koncomacan
  • Edit-Me
  • KLASEMEN LIGA SUPER 2009-2010
    Klub M M S K SG Nilai
    PERSIBA 8 4 2 2 13-7 14
    AREMA 6 4 2 0 6-1 14
    PERSIWA 7 4 1 2 18-10 13
    PERSELA 5 4 1 0 5-1 13
    PSPS 8 3 3 2 9-8 12
    PERSIJAP 5 3 2 0 6-1 11
    PERSISAM 8 3 2 3 7-9 11
    PERSIPURA 7 1 4 1 9-8 10
    PERSEBAYA 7 4 1 2 18-18 10
    PERSEMA 6 3 1 2 8-8 10
    SRIWIJAYA 6 3 1 2 9-12 10
    PERSIK 7 1 5 1 8-6 8
    PSM 8 2 2 4 7-13 8
    PERSIJA 6 2 1 3 8-9 7
    BONTANG FC 8 1 3 4 9-10 6
    PERSIB 6 2 0 4 5-8 6
    PELITA 7 0 2 5 4-11 2
    PERSITARA 7 0 1 6 4-13 1
    TOP SKOR LIGA SUPER 2009-2010
    Jumlah Gol Nama Pemain
    6 DZUMANO HERAMAN EPANDI(PSPS)ANDI ODANG (PERSEBAYA)
    4 MARTIN ZADA(PERSELA)SAKTIWAN SINAGA(PERSIK)
    3 ALDO BARETTO(BONTANG)Noor Hadi(Persijap)
    2 Boaz Salossa(Persipura)
    7 Bambang Pamungkas(Persija)
    JADWAL PUTARAN PERTAMA LSI 2009-2010
    Tanggal Pertandingan Skor
    14/10/09 Persik vs Persisam 0-0
    17/10/09 Persik vs Bontang Fc 2-2
    21/10/09 Pelita vs Persik 1-1
    23/12/09 Persitara vs Persik 0-0
    22/11/09 Persik vs Persiwa 3-0
    25/11/09 Persik vs Persipura 2-2
    29/11/09 PSPS vs Persik 1-0
    02/12/09 Persija vs Persik 0-0
    13/12/09 Persik vs Persiba 0-0
    16/12/09 Persik vs PSM 0-0
    19/12/09 Persebaya vs Persik 0-0
    02/01/09 Persijap vs Persik 0-0
    10/01/09 Persela vs Persik 0-0
    17/01/09 Persik vs Persema 0-0
    20/01/09 Persik vs Arema 0-0
    23/01/09 Sriwijaya vs Persik 0-0
    26/01/09 Persib vs Persik 0-0
    JADWAL PUTARAN KEDUA LSI 2009-2010
    Tanggal Pertandingan Skor
    07/02/09 Persik vs Sriwijaya 0-0
    13/02/09 Persik vs Persib 0-0
    17/02/09 Arema vs Persik 0-0
    21/02/09 Persema vs Persik 0-0
    27/02/09 Persik vs Persijap 0-0
    03/03/09 Persik vs Persela 0-0
    06/03/09 Persik vs Persebaya 0-0
    17/03/09 PSM vs Persik 0-0
    20/03/09 Persiba vs Persik 0-0
    03/04/09 Persik vs PSPS 0-0
    10/04/09 Persik vs Persija 0-0
    18/04/09 Persipura vs Persik 0-0
    22/04/09 Persiwa vs Persik 0-0
    15/05/09 Persik vs Pelita 0-0
    22/05/09 Persik vs Persitara 0-0
    27/05/09 Persisam vs Persik 0-0
    30/05/09 Bontang vs Persik 0-0