TETAP DI KANJURUHAN
Arema v Persipura Tetap di Kanjuruhan
MALANG - Keinginan Pengcab PSSI Kota Malang untuk memindahkan venue laga Arema versus Persipura dari Stadion Kanjuruhan ke Gajayana tidak kesampaian. Panpel Arema memutuskan pertandingan pada Sabtu (28/2) itu tetap digelar di Kanjuruhan.
Panpel berdalih, sesuai regulasi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI), pemindahan venue bisa dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu. Misalnya Arema mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk menggelar laga usiran. "Karena laga Arema melawan Persipura bukan laga usiran, venue tetap kami putuskan di Kanjuruhan," ujar Muhammad Muklis, ketua panpel Arema.
Apalagi, selama ini panpel sudah mempersiapkan penyelenggaraan pertandingan di Kanjuruhan secara matang. Sehingga, tak bisa dilakukan perubahan secara mendadak untuk memindahkan venue.
Selasa (24/2) lalu, Pengcab PSSI Kota Malang melalui humas Jarot Edy Sulistyono meminta agar venue duel Arema versus Persipura dipindah ke Gajayana. Alasannya, laga keempat Arema di putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL) tersebut akan disaksikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.
Kabarnya, Nurdin datang ke Malang untuk memberikan grasi kepada Aremania. Sehingga, sanksi skorsing dari Komisi Banding (Komding) PSSI selama dua tahun terhadap Aremania akan dihapus. Aremania mendapatkan sanksi tak boleh menggunakan semua atributnya di semua stadion seluruh Indonesia dalam laga resmi buntut perusakan di Stadion Brawijaya pada 16 Januari 2008 lalu.
Asisten manajer Arema Muhammad Taufan juga menolak keinginan Pengcab PSSI Kota Malang untuk memindahkan laga ke Gajayana. Menurut dia, penolakan pemindahan venue disebabkan izin keamanan menggelar laga di Kanjuruhan sudah dikantongi panpel Arema.
Mantan wartawan tersebut menambahkan, pemindahan venue bisa dilakukan dalam kondisi force majeur. Berdasarkan asumsi tersebut, keinginan Nurdin untuk melihat laga Arema versus Persipura bukan termasuk force majeur sehingga tak bisa dijadikan alasan untuk memindahkan venue. "Memang ada keinginan dari pihak lain untuk memindahkan venue. Apa pun kepentingan dan maksud permintaan pihak lain itu, untuk memindahkan venue, harus ada alasan yang jelas," ucap Taufan.
MALANG - Keinginan Pengcab PSSI Kota Malang untuk memindahkan venue laga Arema versus Persipura dari Stadion Kanjuruhan ke Gajayana tidak kesampaian. Panpel Arema memutuskan pertandingan pada Sabtu (28/2) itu tetap digelar di Kanjuruhan.
Panpel berdalih, sesuai regulasi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI), pemindahan venue bisa dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu. Misalnya Arema mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk menggelar laga usiran. "Karena laga Arema melawan Persipura bukan laga usiran, venue tetap kami putuskan di Kanjuruhan," ujar Muhammad Muklis, ketua panpel Arema.
Apalagi, selama ini panpel sudah mempersiapkan penyelenggaraan pertandingan di Kanjuruhan secara matang. Sehingga, tak bisa dilakukan perubahan secara mendadak untuk memindahkan venue.
Selasa (24/2) lalu, Pengcab PSSI Kota Malang melalui humas Jarot Edy Sulistyono meminta agar venue duel Arema versus Persipura dipindah ke Gajayana. Alasannya, laga keempat Arema di putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL) tersebut akan disaksikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.
Kabarnya, Nurdin datang ke Malang untuk memberikan grasi kepada Aremania. Sehingga, sanksi skorsing dari Komisi Banding (Komding) PSSI selama dua tahun terhadap Aremania akan dihapus. Aremania mendapatkan sanksi tak boleh menggunakan semua atributnya di semua stadion seluruh Indonesia dalam laga resmi buntut perusakan di Stadion Brawijaya pada 16 Januari 2008 lalu.
Asisten manajer Arema Muhammad Taufan juga menolak keinginan Pengcab PSSI Kota Malang untuk memindahkan laga ke Gajayana. Menurut dia, penolakan pemindahan venue disebabkan izin keamanan menggelar laga di Kanjuruhan sudah dikantongi panpel Arema.
Mantan wartawan tersebut menambahkan, pemindahan venue bisa dilakukan dalam kondisi force majeur. Berdasarkan asumsi tersebut, keinginan Nurdin untuk melihat laga Arema versus Persipura bukan termasuk force majeur sehingga tak bisa dijadikan alasan untuk memindahkan venue. "Memang ada keinginan dari pihak lain untuk memindahkan venue. Apa pun kepentingan dan maksud permintaan pihak lain itu, untuk memindahkan venue, harus ada alasan yang jelas," ucap Taufan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda