ISL: PSM 0 VS PELITA JAYA 0
Senin, 07 Desember 2009
PSM yang Jadi Lakon
koncomacan - Hampir dua bulan Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 digulirkan. Dari sisi pelanggaran yang dilakukan di lapangan, tak banyak kasus yang masuk Sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Apakah itu pertanda bahwa kompetisi semakin tertib?
AREMA Malang boleh saja menjadi pimpinan klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Setelah menumbangkan Persiwa Wamena, tim besutan pelatih asal Belanda Robert Albert Rene tersebut mengemas 17 poin.
Namun, tim berjuluk Singo Edan itu bukanlah tokoh utama dalam kompetisi sepak bola berkasta tertinggi di tanah air tersebut. Maklum, rata-rata tim masih melakoni 7-8 pertandingan. Artinya, masih ada 9-10pertandingan dalam putaran pertama ISL.
CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono cukup lega dengan kondisi itu. "Awal kompetisi musim ini tak seburuk tahun lalu," katanya. Justru PSM Makassar yang menjadi lakon. Tim berjuluk Pasukan Ramang tersebut hampir selalu menjadi bahasan dalam Sidang Komdis PSSI. Tercatat dua kali berturut-turut kasus PSM masuk dalam sidang yang dipimpin Hinca Panjaitan itu.
PSM sekaligus mencatatkan diri sebagai tim ISL yang menuai kerusuhandi kandangnya. Peristiwa tersebut terjadi saat Syamsul Chaerudin dkk menjamu PSPS Pekanbaru pada 4 November lalu di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
PSM kandas dengan skor 1-2. Kekalahan itu menyulut kemarahan para pendukung PSM. Gawang PSPS yang dikawal Dede Sulaiman mendapatkan lemparan dari sejumlah penonton. Wasit Najamuddin Aspiran dari Balikpapan harus menghentikan pertandingan beberapa kali.
Karena peristiwa itu, PSM dihukum pertandingan tanpa penonton pada laga kontra Persija Jakarta (25/11). Rupanya, hukuman tersebut tak membuat jera, meski PSM bisa menuai kemenangan 2-1.
Kali ini, ulah panitia pelaksana (panpel) yang membuat PSM harus turut menanggung sanksi. Ramelan, pembantu umum panpel, berulah. Dia memukul wasit Jajat Sudrajat di lorong stadion. "Kami mendengarkan keterangan dari Sekretaris Panitia Jeffry Timbo. Dia membenarkan adanya pemukulan itu," ujar Hinca.
Nah, setelah mendengarkan kesaksian tersebut, komdis memutuskan, PSM harus melakoni dua laga usiran di luar Makassar. Dua laga yang dimaksud adalah saat PSM menjamu Persijap Jepara (20/12) dan kontra Persela Lamongan (23/12). Jadi, bukan dua laga terdekat melawan Pelita Jaya (6/12) dan Persitara Jakarta Utara (9/12).
Pemilihan waktu partai usiran itu masih memberikan kesempatan kepada PSM untuk bisa mempersiapkan panpel dan tim. Namun, komdis tetap akan mengawasi dua laga terdekat tersebut. "Mereka tidak boleh seenaknya menentukan stadion. Syaratnya, stadion minimal berjarak 100 kilometer dari home base. Stadionnya juga harus berstandar ISL," jelas Hinca.
PT LI sebagai regulator kompetisi sepak bola tanah air akan menilai kelayakan stadion tersebut. Selain itu, panpel wajib membayar denda Rp 20 juta kepada PSSI.
Ramelan dilarang berkegiatan di lingkungan sepak bola nasional sampai lima tahun ke depan. Sebagai kontrol, PSM wajib memasang foto Ramelan di lingkungan stadion yang digunakan pada pertandingan PSM. "Ini hukuman sosial yang unik dan baru kali pertama kami putuskan," ujar Hinca.
Pertimbangannya, komdis tak ingin mengorbankan pencinta PSMhanya karena ulah satu orang. "Suporter pasti sudah menunggu timyang akan bertanding. Eh, ini ada satu orang yang justru tak ingin menyukseskan timnya," paparnya. Selain kasus PSM, menurut dia, tak banyak persoalan yang masuk
PSM yang Jadi Lakon
koncomacan - Hampir dua bulan Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 digulirkan. Dari sisi pelanggaran yang dilakukan di lapangan, tak banyak kasus yang masuk Sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Apakah itu pertanda bahwa kompetisi semakin tertib?
AREMA Malang boleh saja menjadi pimpinan klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Setelah menumbangkan Persiwa Wamena, tim besutan pelatih asal Belanda Robert Albert Rene tersebut mengemas 17 poin.
Namun, tim berjuluk Singo Edan itu bukanlah tokoh utama dalam kompetisi sepak bola berkasta tertinggi di tanah air tersebut. Maklum, rata-rata tim masih melakoni 7-8 pertandingan. Artinya, masih ada 9-10pertandingan dalam putaran pertama ISL.
CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono cukup lega dengan kondisi itu. "Awal kompetisi musim ini tak seburuk tahun lalu," katanya. Justru PSM Makassar yang menjadi lakon. Tim berjuluk Pasukan Ramang tersebut hampir selalu menjadi bahasan dalam Sidang Komdis PSSI. Tercatat dua kali berturut-turut kasus PSM masuk dalam sidang yang dipimpin Hinca Panjaitan itu.
PSM sekaligus mencatatkan diri sebagai tim ISL yang menuai kerusuhandi kandangnya. Peristiwa tersebut terjadi saat Syamsul Chaerudin dkk menjamu PSPS Pekanbaru pada 4 November lalu di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
PSM kandas dengan skor 1-2. Kekalahan itu menyulut kemarahan para pendukung PSM. Gawang PSPS yang dikawal Dede Sulaiman mendapatkan lemparan dari sejumlah penonton. Wasit Najamuddin Aspiran dari Balikpapan harus menghentikan pertandingan beberapa kali.
Karena peristiwa itu, PSM dihukum pertandingan tanpa penonton pada laga kontra Persija Jakarta (25/11). Rupanya, hukuman tersebut tak membuat jera, meski PSM bisa menuai kemenangan 2-1.
Kali ini, ulah panitia pelaksana (panpel) yang membuat PSM harus turut menanggung sanksi. Ramelan, pembantu umum panpel, berulah. Dia memukul wasit Jajat Sudrajat di lorong stadion. "Kami mendengarkan keterangan dari Sekretaris Panitia Jeffry Timbo. Dia membenarkan adanya pemukulan itu," ujar Hinca.
Nah, setelah mendengarkan kesaksian tersebut, komdis memutuskan, PSM harus melakoni dua laga usiran di luar Makassar. Dua laga yang dimaksud adalah saat PSM menjamu Persijap Jepara (20/12) dan kontra Persela Lamongan (23/12). Jadi, bukan dua laga terdekat melawan Pelita Jaya (6/12) dan Persitara Jakarta Utara (9/12).
Pemilihan waktu partai usiran itu masih memberikan kesempatan kepada PSM untuk bisa mempersiapkan panpel dan tim. Namun, komdis tetap akan mengawasi dua laga terdekat tersebut. "Mereka tidak boleh seenaknya menentukan stadion. Syaratnya, stadion minimal berjarak 100 kilometer dari home base. Stadionnya juga harus berstandar ISL," jelas Hinca.
PT LI sebagai regulator kompetisi sepak bola tanah air akan menilai kelayakan stadion tersebut. Selain itu, panpel wajib membayar denda Rp 20 juta kepada PSSI.
Ramelan dilarang berkegiatan di lingkungan sepak bola nasional sampai lima tahun ke depan. Sebagai kontrol, PSM wajib memasang foto Ramelan di lingkungan stadion yang digunakan pada pertandingan PSM. "Ini hukuman sosial yang unik dan baru kali pertama kami putuskan," ujar Hinca.
Pertimbangannya, komdis tak ingin mengorbankan pencinta PSMhanya karena ulah satu orang. "Suporter pasti sudah menunggu timyang akan bertanding. Eh, ini ada satu orang yang justru tak ingin menyukseskan timnya," paparnya. Selain kasus PSM, menurut dia, tak banyak persoalan yang masuk
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda