TUNGGU RESTRUKTURISASI PERSIJA
Selasa 08 Desember 2009
koncomacan - JAKARTA, PT Liga Indonesia (PT LI) bersikap terlalu lunak kepada Persija Jakarta. Kondisi internal PT Persija Jaya menjadi alasan regulator sepak bola tanah air itu tak juga bersikap.
Berdasar catatan, ada dua agenda Indonesia Super League (ISL) yang sudah dilanggar Persija musim ini. Pertama, panitia pelaksana (panpel) Persija gagal menyelenggarakan pertandingan home di stadion yang semestinya, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Mereka justru menggunakan Stadion Lebak Bulus saat menjamu Persik Kediri (2/12) dan PSPS Pekanbaru (5/12). Kedua, Persija juga gagal mengadakan laga U-21 ISL di kandang 5 Desember lalu. Seharusnya U-21 Persija menjamu PSPS Pekanbaru.
PT LI berdalih pergeseran lokasi pertandingan itu dilakukan tidak semata-mata karena keputusan mereka. ''Yang menoleransi pertandingan Persija dilaksanakan di Stadion Lebak Bulus bukan kami, tapi keamanan daerah," ujar Joko Driyono, CEO PT LI, di Jakarta kemarin (7/12).
Lagi pula, pada dua laga Persija di Lebak Bulus itu, pihak SUGBK-lah yang menutup diri. Alasannya, stadion tersebut digunakan untuk kegiatan keagamaan.
Barulah nanti, pada 12 Desember, PT LI berencana untuk memberikan rekomendasi kepada Persija. Mulai penjelasan kedudukan klub sampai persoalan manajemen tim. PT LI juga sekaligus menanti kejelasan struktur PT Persija Jaya.
''Intinya, kami menunggu restrukturisasi Persija. Dari informasi yang kami terima, mereka akan mengadakan musdalub pada waktu tersebut," tutur Joko.
koncomacan - JAKARTA, PT Liga Indonesia (PT LI) bersikap terlalu lunak kepada Persija Jakarta. Kondisi internal PT Persija Jaya menjadi alasan regulator sepak bola tanah air itu tak juga bersikap.
Berdasar catatan, ada dua agenda Indonesia Super League (ISL) yang sudah dilanggar Persija musim ini. Pertama, panitia pelaksana (panpel) Persija gagal menyelenggarakan pertandingan home di stadion yang semestinya, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Mereka justru menggunakan Stadion Lebak Bulus saat menjamu Persik Kediri (2/12) dan PSPS Pekanbaru (5/12). Kedua, Persija juga gagal mengadakan laga U-21 ISL di kandang 5 Desember lalu. Seharusnya U-21 Persija menjamu PSPS Pekanbaru.
PT LI berdalih pergeseran lokasi pertandingan itu dilakukan tidak semata-mata karena keputusan mereka. ''Yang menoleransi pertandingan Persija dilaksanakan di Stadion Lebak Bulus bukan kami, tapi keamanan daerah," ujar Joko Driyono, CEO PT LI, di Jakarta kemarin (7/12).
Lagi pula, pada dua laga Persija di Lebak Bulus itu, pihak SUGBK-lah yang menutup diri. Alasannya, stadion tersebut digunakan untuk kegiatan keagamaan.
Barulah nanti, pada 12 Desember, PT LI berencana untuk memberikan rekomendasi kepada Persija. Mulai penjelasan kedudukan klub sampai persoalan manajemen tim. PT LI juga sekaligus menanti kejelasan struktur PT Persija Jaya.
''Intinya, kami menunggu restrukturisasi Persija. Dari informasi yang kami terima, mereka akan mengadakan musdalub pada waktu tersebut," tutur Joko.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda