AREMA BURU PEMAIN LOKAL

[Jum'at, 20 Februari 2009 ]
Arema Buru Empat Punggawa Lokal

MALANG - Kebutuhan Arema bukan hanya pemain asing baru. Untuk menambal kekuatan, mantan juara Copa Indonesia dua kali itu juga membutuhkan tambahan amunisi lokal baru.
Untuk pemain lokal, pelatih Gusnul Yakin sudah mengantongi empat nama bidikan. Dua pemain di posisi striker dan dua lainnya di sektor gelandang.

Hanya, untuk mendapatkan pemain-pemain bidikannya tersebut, Gusnul memerlukan usaha yang sangat keras. Sebab, klub asal si pemain berat untuk melepaskan mereka. "Saya sudah bicara dengan masing-masing pelatih yang menaungi pemain tersebut. Tapi, mereka (pelatih) tak mau melepaskannya," ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan itu.

Padahal, empat bidikan Gusnul merupakan pemain-pemain yang selama ini sering duduk di bangku cadangan. Meski begitu, klub asal mereka masih membutuhkan tenaganya. "Walau duduk di bangku cadangan, kemampuan mereka cukup bagus," ucapnya.

Siapa empat pemain yang diburu itu? Gusnul tak mau mengungkapkan namanya. "Wah, kalau nama jangan disebutkan dululah," elak dia.
Namun, dari berbagai informasi, salah satu pemain tersebut adalah Siswanto. Pemain yang saat ini memperkuat Persib Bandung tersebut selama ini kerap dicadangkan oleh pelatihnya, Jaya Hartono. Nama Siswanto dulu juga pernah direkomendasikan Gusnul kepada manajemen Arema.

Sosok gelandang seperti Siswanto memang diharapkan Gusnul. Sebab, selain bisa merebut bola dengan baik, dia dinilai mampu membagi bola cukup baik. Selama ini, gelandang lokal yang dimiliki Arema mempunyai kualitas yang cukup baik dalam merebut bola. Tetapi dalam membagi bola, pemain gelandang dinilai belum maksimal.

Di posisi striker, nama Mustopa Aji menempati urutan pertama untuk diburu. Pemain Persitara Jakarta Utara tersebut dianggap Gusnul mampu menutupi lubang kelemahan di lini depan. Untuk stok striker lokal, Arema saat ini mempunyai dua pemain: Ranu Tri Sasongko dan Dendi Santoso. Namun, hingga saat ini ketajaman mereka belum tampak.

Bahkan, Gusnul belum memberikan kepercayaan penuh kepada Ranu dan Dendi. Terbukti Dendi lebih sering dijadikan pengganti. Sedangkan Ranu justru lebih sering tak diturunkan. Untuk tendem striker Patricio "Pato" Morales, mantan pemain timnas era 1980-an itu lebih memilih pemain lain. Biasanya Gusnul memasang Souleymane Traore sebagai striker. Padahal, posisi asli pemain asal Guinea tersebut adalah gelandang.

[ Jum'at, 20 Februari 2009 ]
Striker Seleksi di Bawah Harapan

MALANG - Tiga striker seleksi yang mengadu nasib di Arema dianggap kurang berkualitas oleh Gusnul Yakin. Kemampuan yang dimiliki pemain asing tersebut dinilai belum bisa mengangkat performa tim. Mereka Perry Sah Kolli (Liberia), Fortune Udo (Nigeria), dan Buston Nagbe Browne (Liberia). "Belum seperti harapan saya," kata Gusnul.

Mantan pelatih Persiter Ternate tersebut menambahkan, tipe striker yang dibutuhkannya adalah penyerang yang mempunyai karakter seperti Gaston Castano. Pemain Persiba Balikpapan asal Argentina tersebut dianggap tipe penyerang yang mau bekerja keras. Gaston juga punya finishing touch yang baik, penempatan posisi yang pas, ngeyel dalam berebut bola, dan memiliki akurasi umpan yang matang. Gaston pun dinilai mampu bekerja sama dengan rekan-rekannya.

Bila Arema mempunyai tipikal striker seperti Gaston, Gusnul mengatakan lini depan timnya akan menakutkan. "Pemain seperti Gaston akan cocok diduetkan dengan Pato (Patricio Morales)," ucap dia.
Untuk memilih striker yang benar-benar berkualitas, Gusnul mengaku harus berhati-hati. Sebab, peran striker sangat penting untuk meningkatkan produktivitas gol Arema. Dalam putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL), Arema merupakan tim mandul. Dari tiga pertandingan yang dilakoninya, belum satu pun gol yang dilesakkan pemain-pemain Singo Edan -julukan Arema.

"Jadi, saya tak mau terburu-buru memaksakan diri merekomendasi striker seleksi kepada manajemen. Saya tak ingin salah memilih," lanjutnya.
Hanya, jika tak segera merekomendasikan striker pilihannya kepada manajemen, Gusnul bisa terbentur waktu. Sebab, pendaftaran pemain di Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) akan ditutup pada 28 Februari mendatang. Selain itu, kalau tak cepat-cepat mendaftarkan pemain, bisa saja Arema terkendala urusan administrasi.

Sehingga, saat menghadapi Persipura (28/2) nanti, striker yang sudah dikontrak tak bisa dimainkan. "Memang serba repot. Tak cepat direkomendasikan, bisa salah. Cepat-cepat direkomendasikan juga bisa blunder," ungkapnya.
Asisten Manajer Arema Muhammad Taufan menambahkan, manajemen sangat ingin pemain tambahannya bisa segera diproses. Harapannya, pemain yang baru direkrut Arema itu bisa dimainkan saat menghadapi Persipura.