AREMA HINDARI DEGRADASI

[ Kamis, 19 Februari 2009 ]
Hindari Degradasi, Sapu Laga Home
MALANG - Meski menjadi juara Djarum Indonesia Super League (DISL) sepertinya hal yang mustahil bagi Arema, bukan berarti ambisi meraih poin pudar. Koleksi poin masih sangat diperlukan Singo Edan, julukan Arema. Setidaknya untuk memperbaiki posisi di klasemen. Termasuk juga untuk menghindari jurang degradasi.
Saat ini nilai yang dikantongi Arema baru 27 poin atau terpaut 16 poin dengan pamuncak klasemen sementara Sriwijaya FC yang sudah mengumpulkan 43 poin. Raihan poin itu menempatkan Singo Edan berada di papan bawah, tepatnya di peringkat ke-11.
Nah, satu-satunya cara agar Arema bisa memperpendek interval poin dengan tim-tim yang ada di atasnya adalah harus memenangkan empat laga home-nya. Apalagi, dalam laga home berturut-turut tersebut, tiga tim yang posisinya ada di atas Arema akan bertatap muka dengan anak didik Gusnul Yakin itu.
Ketiga tim itu adalah Persipura Jayapura (28/2), Persiwa Wamena (8/3), dan Persijap Jepara (14/3). Persipura berada di peringkat ketiga, Persiwa menempati posisi keempat, dan Persijap di posisi kelima. Satu tim lainnya yang akan dijamu Arema adalah Persita Tangerang. Posisi Persita saat ini berada di peringkat ke-17 atau satu strip di atas posisi juru kunci yang ditempati Deltras Sidoarjo.
Bila Arema berhasil meraih poin absolut dari empat laga home-nya, maka secara otomatis akan mempermudah Arema untuk memperpendek jarak. Dan bisa saja, 12 poin yang diraih Arema tersebut akan mengerek posisi Suroso dan kawan-kawan ke papan atas. "Target kami memang menyapu bersih empat laga home," ucap Muhammad Taufan, asisten manajer Arema.
Guna merealisasikan raihan poin absolut di empat laga kandangnya, Arema sudah melakukan berbagai upaya. Yakni mencoret striker Emaleu Serge yang mengalami cedera. Dan secepatnya akan mencari penggantinya. Tak hanya itu, manajemen kini juga berusaha keras untuk mencari pemain asing yang mampu menjadi jenderal lapangan.
Selain itu, untuk mempersiapkan strategi permainan, satu minggu sebelum laga menjamu Persipura, tepatnya pada Sabtu (21/2) nanti, Arema akan menggelar partai uji coba. Dan tim yang akan dihadapinya merupakan tim divisi utama Persis Solo. "Uji coba lawan Persis memang saya persiapkan untuk menghadapi Persipura. Melawan Persipura harus disiapkan secara matang, karena mereka tim tangguh,"papar Gusnul.
Mantan pelatih Persiter Ternate itu rupanya tak ingin mengulangi kesalahannya saat ditekuk Persik Kediri 0-1 di Stadion Kanjuruhan pada 2 Februari lalu.
Kamis, 19 Februari 2009 ]
Tak Trauma Main Malam
MALANG - Bermain di malam hari tampaknya cukup membawa dampak negatif bagi Arema. Dalam tujuh laga terakhir Djarum Indonesia Super League (DISL) yang ditandingkan pada malam hari, Arema lebih sering menelan kekalahan.
Tercatat empat kali Arema menelan kekalahan di malam hari. Dua kekalahan di malam hari diderita Arema saat putaran pertama lalu. Yakni saat dikalahkan PKT Bontang 1-2 di Stadion Kanjuruhan (13/9/2008) dan ditekuk Persija Jakarta 0-1 di Stadion Gelora Utama Bung Karno (22/9/) tahun lalu.
Sedang dua kekalahan lainnya diterima di putaran kedua. Yakni ditekuk Persik Kediri 0-1 di Stadion Kanjuruhan (2/2) dan dibantai Sriwijaya FC Palembang 4-0 di Stadion Jakabaring.
Satu hasil seri diraih di malam hari saat Arema menahan Persela lamongan 2-2 di Stadion Surajaya pada 27 September 2008 (putaran pertama).
Sedangkan dua kali kemenangan Arema di malam hari dicetak di Kanjuruhan pada putaran pertama. Yakni menang 2-0 atas Persiba pada (10/9) dan mengalahkan Deltras 1-0 pada (7/9 ).
Catatan buruk duel di malam hari patut dijadikan perhatian khusus bagi Suroso dan kawan-kawan. Itu karena pada saat menjamu Persipura Jayapura (28/2) nanti, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) sudah menetapkan kick off dimulai pukul 19.00. Bila tak diantisipasi, bisa saja tiga poin yang menjadi target akan kembali melayang.
Tak hanya melawan Persipura, tiga laga home lainnya yakni saat menjamu Persiwa Wamena (8/3), Persijap Jepara (14/3), dan Persita Tangerang (23/3) juga akan digelar di malam hari.
Namun, buruknya catatan di malam hari itu tak menimbulkan trauma bagi pelatih Gusnul Yakin. Menurutnya, kekalahan anak didiknya saat bermain malam murni karena masalah teknis. Misalnya kurang solidnya para pemain dalam menjalin team work. "Sorotan lampu tak bisa dijadikan alasan. Pemain lawan kan juga bermain di bawah sorotan lampu," jelas Gusnul.
Mantan pelatih Persiba Balikpapan tersebut mengatakan, agar timnya tak mengalami kekalahan di malam hari lagi, pemainnya harus tampil lebih solid. Dan tentu saja harus tampil dengan motivasi tinggi. Dia mempunyai optimistis tinggi, catatan buruk bermain di malam hari akan segera lenyap bila pemainnya tampil sepenuh hati.
Rencananya, untuk meningkatkan skill dan teknis di malam hari, program latihan yang biasanya digelar pada sore hari akan diundur malam hari. Sehingga pemain bisa lebih beradaptasi. (fir/abm)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda