AREMA INCAR PEMAIN CADANGAN

Incar Pemain Cadangan

MALANG - Perekrutan Ranu Tri Sasongko seakan tidak berguna. Mantan penyerang Persema Malang itu tidak banyak memberikan kontribusi kepada Arema pada putaran II Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009.
Bahkan, pelatih Singo Edan (julukan Arema) Gusnul Yakin sering tidak menurunkan Ranu. Itu wajar karena mantan penyerang Persis Solo itu juga duduk manis di bangku cadangan sebelum didepak Laskar Ken Arok (julukan Persema).
Untuk tendem striker Patricio "Pato" Morales, Gusnul lebih memilih pemain lain. Biasanya, mantan arsitek tim Persibo Bojonegoro tersebut memasang Souleymane Traore sebagai striker. Padahal, posisi asli pemain asal Guinea tersebut adalah gelandang. Sementara, seorang penyerang lain, Dendi Santoso, lebih sering sebagai pengganti.
Kondisi tersebut membuat Gusnul kembali mencari pemain depan. Salah satu nama yang sempat mencuat adalah Mustopha Aji. Hanya, penyerang lincah tersebut sudah tercatat sebagai punggawa Persitara Jakarta Utara. Sebelumnya, pada putaran pertama, dia adalah striker tim Divisi Utama Persikota Tangerang.
Sebenarnya, bukan hanya di depan, pemain di posisi lain saat ini sedang dibutuhkan skuad Arema. Untuk pemain lokal, Gusnul sudah mengantongi empat nama. Dua pemain ditempatkan di posisi striker, sedangkan dua lainnya diletakkan di sektor gelandang.
Hanya, untuk mendapatkan pemain-pemain tersebut, Gusnul memerlukan usaha yang sangat keras. Sebab, klub asal para pemain itu merasa berat untuk melepas mereka.
"Saya sudah bicara dengan masing-masing pelatih yang menaungi para pemain tersebut. Tapi, mereka (pelatih) tak mau melepaskan," ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan itu.
Padahal, empat pemain yang dibidik Gusnul tersebut merupakan pemain-pemain yang selama ini sering dibangkucadangkan. "Walau duduk di bangku cadangan, kemampuan mereka cukup bagus," ucapnya.
Siapa empat pemain yang diburu itu? Gusnul tak mau mengungkapkan. "Wah, kalau nama jangan disebutkan dululah," tegasnya.

Posisi Leo Rawan

MALANG - Leo Chitescu saat ini dalam posisi sulit. Itu karena pelatih Arema Gusnul Yakin mulai tertarik dengan gelandang seleksi Chmelo Roman. Pemain asal Slovakia tersebut dinilai cukup berkualitas untuk menjadi playmaker Arema.
Ketertarikan Gusnul terhadap mantan pemain Selangor FC (tim level I Malaysia) tersebut bisa jadi akan berakhir dengan rekomendasi kontrak. Nah, bila Gusnul benar-benar merekomendasikan Chmelo, berarti akan ada satu pemain yang tercoret. Bisa jadi Leo, juga bisa Souleymane Traore.

Menurut mantan pelatih Persibo Bojonegoro itu, Chmelo tipe gelandang yang diinginkannya. Pemain berusia 28 tahun tersebut memiliki skill dan kualitas teknik yang mumpuni. "Dia (Chmelo) juga mau bekerja keras merebut bola. Penempatan posisi dan umpan-umpannya terukur. Peluangnya bergabung dengan Arema cukup besar," ungkap Gusnul.

Lalu, siapa yang terancam dicoret? Gusnul masih belum mau memberikan jawaban. "Lihat saja nanti. Kalau memang ada pemain bagus, baru akan ada pencoretan. Jadi, tak asal coret begitu saja," lanjutnya.
Berdasarkan beberapa fakta di lapangan, kans Souleymane untuk bertahan di Arema lebih besar jika dibandingkan Leo. Prediksinya, kans Souleymane bertahan sekitar 60 persen, sedangkan Leo 40 persen.

Prediksi itu didasarkan kepada kontribusi yang diberikan kepada tim. Leo, misalnya, selama terikat kontrak dengan Arema, baru diturunkan pada laga melawan Persik Kediri. Itu pun di hanya bermain sekitar 50 menit sebelum digantikan pemain lain. Sedangkan dalam dua laga berikutnya saat dijamu Sriwijaya FC dan PSMS Medan, nama Leo diparkir.

Untuk Souleymane, walaupun hingga saat ini masih belum mampu menunjukkan performa terbaik, pemain asal Guinea itu selalu ditampilkan dalam tiga laga putaran kedua Djarum Indonesia Super League (DISL). Selain itu, saat ini Souleymane merupakan top scorer di Arema dengan mencetak lima gol. Catatan gol Souleymane sama dengan koleksi striker Emaleu Serge yang sudah dicoret oleh manajemen Arema.