TERPILIH SEBAGAI SUPORTER PALING FAIR
Korlap Langsung Gerak, meski Pendukung Hanya Lempar Gelas Mineral
koncomacan - Persela Lamongan patut bangga memiliki LA Mania. Selain setia mendukung tim kesayangannya, kelompok suporter Persela tersebut cukup dewasa. Yakni, senang menerima kemenangan dan lapang dada menerima kekalahan. Tak salah LA Mania menyabet penghargaan Fair Play Awards Djarum Indonesia Super League Presented by Jawa Pos 2009.
koncomacan - KESETIAAN LA Mania terhadap tim kesayangannya, Persela Lamongan, tidak diragukan lagi. Semangat dan dukungan dalam bentuk nyanyian dan tetabuhan tak pernah berhenti mengiringi penampilan Laskar Joko Tingkir -julukan Persela. Apalagi jika Persela bertanding di Stadion Surajaya, Lamongan.
Tak heran, banyak tim lawan yang keder saat melawat ke Stadion Surajaya. Stadion kebanggaan warga Lamongan itu pun dianggap angker bagi tim-tim lawan.
Tidak sedikit pula tim lawan, mulai pemain, pelatih, hingga ofisial, yang mengacungi jempol untuk LA Mania. Pasalnya, meski penampilan mereka tampak garang, tidak ada insiden yang mengakibatkan tergganggunya pertandingan.
"Kalau ada suporter yang melempar bekas gelas air minum mineral, korlap kami langsung bergerak. Pelaku didatangi dan ditegur," kata Ketua Umum LA Mania Ainy Hidayat.
Tindakan seperti itu, lanjut Hidayat, sering disosialisasikan dalam rapat pengurus korwil. Sosialisasi tersebut juga dilakukan saat kunjungan ke korwil di seluruh kecamatan di Lamongan.
"Kami pernah punya pengalaman pahit dengan kerusuhan. Kami tidak ingin hal itu terulang. Sebab, kami bisa rugi jika tidak bisa melihat Persela bertanding," tuturnya.
Dayat mencontohkan PSMS Medan. PSMS mampu berbicara banyak di laga AFC Cup. Namun, karena sering tampil di luar kandang, prestasi mereka menurun. Hal serupa terjadi pada Persija dan Persitara yang merupakan tim bagus.
"Jadi, tim sepak bola dan suporter adalah dua sisi uang yang tidak bisa dipisahkan. Karena itu, LA Mania selalu ingin mendampingi Persela ke mana pun. Asal tim tuan rumah mengizinkan, kami akan datang," ujarnya.
Memang, semangat menjadi salah satu kriteria sebuah suporter disebut fair play. Syarat lainnya, kreatif, bisa menerima suporter tamu, selalu mendampingi tim kesebelasannya, dan mampu meminimalkan sanksi.
Selama ini, LA Mania selalu berusaha mewujudkan kriteria fair play sesuai dengan panduan BLI. Buktinya, selain kreatif, mereka selalu menerima suporter tamu dengan baik. "Jika suporter tim tamu datang, kami menyambutnya dengan hangat. Tidak jarang, kami menginapkan mereka di sekretariat. Kami juga menjaga mereka saat berada di stadion," kata dia.
Tentang penghargaan Fair Play Awards Indonesia Super League presented by Jawa Pos 2009, Dayat berharap agar prestasi itu menambah semangat LA Mania. "Semoga suporter Persela juga semakin dewasa. Kami juga berharap agar penghargaan ini diikuti Persela untuk lebih meningkatkan prestasi. Kami rindu Persela bisa menjadi juara," harapnya. (red/agus ef)
koncomacan - Persela Lamongan patut bangga memiliki LA Mania. Selain setia mendukung tim kesayangannya, kelompok suporter Persela tersebut cukup dewasa. Yakni, senang menerima kemenangan dan lapang dada menerima kekalahan. Tak salah LA Mania menyabet penghargaan Fair Play Awards Djarum Indonesia Super League Presented by Jawa Pos 2009.
koncomacan - KESETIAAN LA Mania terhadap tim kesayangannya, Persela Lamongan, tidak diragukan lagi. Semangat dan dukungan dalam bentuk nyanyian dan tetabuhan tak pernah berhenti mengiringi penampilan Laskar Joko Tingkir -julukan Persela. Apalagi jika Persela bertanding di Stadion Surajaya, Lamongan.
Tak heran, banyak tim lawan yang keder saat melawat ke Stadion Surajaya. Stadion kebanggaan warga Lamongan itu pun dianggap angker bagi tim-tim lawan.
Tidak sedikit pula tim lawan, mulai pemain, pelatih, hingga ofisial, yang mengacungi jempol untuk LA Mania. Pasalnya, meski penampilan mereka tampak garang, tidak ada insiden yang mengakibatkan tergganggunya pertandingan.
"Kalau ada suporter yang melempar bekas gelas air minum mineral, korlap kami langsung bergerak. Pelaku didatangi dan ditegur," kata Ketua Umum LA Mania Ainy Hidayat.
Tindakan seperti itu, lanjut Hidayat, sering disosialisasikan dalam rapat pengurus korwil. Sosialisasi tersebut juga dilakukan saat kunjungan ke korwil di seluruh kecamatan di Lamongan.
"Kami pernah punya pengalaman pahit dengan kerusuhan. Kami tidak ingin hal itu terulang. Sebab, kami bisa rugi jika tidak bisa melihat Persela bertanding," tuturnya.
Dayat mencontohkan PSMS Medan. PSMS mampu berbicara banyak di laga AFC Cup. Namun, karena sering tampil di luar kandang, prestasi mereka menurun. Hal serupa terjadi pada Persija dan Persitara yang merupakan tim bagus.
"Jadi, tim sepak bola dan suporter adalah dua sisi uang yang tidak bisa dipisahkan. Karena itu, LA Mania selalu ingin mendampingi Persela ke mana pun. Asal tim tuan rumah mengizinkan, kami akan datang," ujarnya.
Memang, semangat menjadi salah satu kriteria sebuah suporter disebut fair play. Syarat lainnya, kreatif, bisa menerima suporter tamu, selalu mendampingi tim kesebelasannya, dan mampu meminimalkan sanksi.
Selama ini, LA Mania selalu berusaha mewujudkan kriteria fair play sesuai dengan panduan BLI. Buktinya, selain kreatif, mereka selalu menerima suporter tamu dengan baik. "Jika suporter tim tamu datang, kami menyambutnya dengan hangat. Tidak jarang, kami menginapkan mereka di sekretariat. Kami juga menjaga mereka saat berada di stadion," kata dia.
Tentang penghargaan Fair Play Awards Indonesia Super League presented by Jawa Pos 2009, Dayat berharap agar prestasi itu menambah semangat LA Mania. "Semoga suporter Persela juga semakin dewasa. Kami juga berharap agar penghargaan ini diikuti Persela untuk lebih meningkatkan prestasi. Kami rindu Persela bisa menjadi juara," harapnya. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda