PURWANTO BELA DIRI

Handsbal, Tangan Tsimi Tidak Aktif
koncomacan - KEDIRI, Menjadi sorotan, wasit nasional Purwanto buka suara soal kepemimpinannya dalam pertandingan final Copa Indonesia Persipura verus Sriwijaya (28/6) lalu yang berujung dengan kekisruhan. Wasit asal Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri itu mengaku apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan peraturan, sehingga tidak ada yang salah atas apa yang dia putuskan di Stadion Jakabaring, Palembang. "Semua sudah saya terapkan sesuai peraturan," tegas Purwanto kemarin kepada Radar Kediri.
Dua keputusannya yang mengundang banyak pro dan kontra yakni saat tak memberikan penalti kepada Persipura setelah pemain belakang Sriwijaya FC Tsimi Jaques handsball dan mengusir penyerang Persipura Ernest Jeremiah menurutnya sudah tepat.
"Saya mengeluarkan keputusan sesuai peraturan dan tidak mendapat tekanan dari mana-mana," tandas wasit yang juga penanggung jawab Stadion Brawijaya, Kediri itu. Seperti diketahui, pertandingan Persipura verus Sriwijaya FC akhirnya terhenti pada kedudukan 1-0 untuk juara bertahan Sriwijaya.
Mutiara Hitam Persipura yang mengincar double winner tahun ini mogok main karena tak puas dengan kepemimpinan Purwanto yang dianggap berat sebelah. Sriwijaya akhirnya dinobatkan sebagai juara untuk kedua kalinya dalam dua tahun berturut-turut.
Lalu apa alasan Purwanto sehingga begitu yakin dengan keputusannya itu sudah sesuai peraturan? Pria yang juga pengoleksi uang kuno bergambar Bung Karno itu mengakui jika sebenarnya Tsimi memang melakukan handsball. "Saya melihat memang handsball," terangnya.
Namun PNS di Pemkot Kediri itu mengatakan bahwa handsball yang dilakukan pemain berkulit gelap itu tidak layak mendapat hukuman. "Tidak semua hansball maupun offside bisa mendapat hukuman. Saat itu (handsball Tsimi, red) memang tidak layak mendapat hukuman ," tegasnya.
Sebab tegas peraih penghargaan fairplay award Jawa Pos edisi 2007/2008 itu saat itu menurutnya tangan Tsimi dalam posisi tidak aktif. "Itu peraturan, tidak bisa diganggu gugat," kata wasit yang pernah menjadi pemain sepakbola amatir itu.
Lalu soal kartu merah yang diberikannya kepada Ernest Jeremiah, Purwanto mengatakan hal itu juga sudah tepat. Menurutnya pemain itu memprotesnya secara berlebihan. "Dia bahkan menyeruduk saya. Otomatis saya harus mengeluarkan kartu merah," kata bapak dua anak itu. (red/agus ef)
koncomacan - KEDIRI, Menjadi sorotan, wasit nasional Purwanto buka suara soal kepemimpinannya dalam pertandingan final Copa Indonesia Persipura verus Sriwijaya (28/6) lalu yang berujung dengan kekisruhan. Wasit asal Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri itu mengaku apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan peraturan, sehingga tidak ada yang salah atas apa yang dia putuskan di Stadion Jakabaring, Palembang. "Semua sudah saya terapkan sesuai peraturan," tegas Purwanto kemarin kepada Radar Kediri.
Dua keputusannya yang mengundang banyak pro dan kontra yakni saat tak memberikan penalti kepada Persipura setelah pemain belakang Sriwijaya FC Tsimi Jaques handsball dan mengusir penyerang Persipura Ernest Jeremiah menurutnya sudah tepat.
"Saya mengeluarkan keputusan sesuai peraturan dan tidak mendapat tekanan dari mana-mana," tandas wasit yang juga penanggung jawab Stadion Brawijaya, Kediri itu. Seperti diketahui, pertandingan Persipura verus Sriwijaya FC akhirnya terhenti pada kedudukan 1-0 untuk juara bertahan Sriwijaya.
Mutiara Hitam Persipura yang mengincar double winner tahun ini mogok main karena tak puas dengan kepemimpinan Purwanto yang dianggap berat sebelah. Sriwijaya akhirnya dinobatkan sebagai juara untuk kedua kalinya dalam dua tahun berturut-turut.
Lalu apa alasan Purwanto sehingga begitu yakin dengan keputusannya itu sudah sesuai peraturan? Pria yang juga pengoleksi uang kuno bergambar Bung Karno itu mengakui jika sebenarnya Tsimi memang melakukan handsball. "Saya melihat memang handsball," terangnya.
Namun PNS di Pemkot Kediri itu mengatakan bahwa handsball yang dilakukan pemain berkulit gelap itu tidak layak mendapat hukuman. "Tidak semua hansball maupun offside bisa mendapat hukuman. Saat itu (handsball Tsimi, red) memang tidak layak mendapat hukuman ," tegasnya.
Sebab tegas peraih penghargaan fairplay award Jawa Pos edisi 2007/2008 itu saat itu menurutnya tangan Tsimi dalam posisi tidak aktif. "Itu peraturan, tidak bisa diganggu gugat," kata wasit yang pernah menjadi pemain sepakbola amatir itu.
Lalu soal kartu merah yang diberikannya kepada Ernest Jeremiah, Purwanto mengatakan hal itu juga sudah tepat. Menurutnya pemain itu memprotesnya secara berlebihan. "Dia bahkan menyeruduk saya. Otomatis saya harus mengeluarkan kartu merah," kata bapak dua anak itu. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda