PERSEBAYA LOLOS ISL TUMBANGKAN PSMS 6-5

Persebaya menang adu penalti 6-5
koncomacan - BANDUNG, Lengkap sudah 18 kontestan Indonesia Super League (ISL) musim depan. Tiket terakhir direbut Persebaya Surabaya setelah mengalahkan PSMS Medan dalam laga playoff di Stadion Siliwangi, Bandung, kemarin. Green Force - julukan Persebaya - menang lewat drama adu penalti dengan skor 6-5.
Eksekusi Anderson Da Silva memastikan kemenangan Persebaya (lihat grafis penalti). Sampai waktu normal berakhir, kedua tim bermain sama kuat 1-1. PSMS unggul dulu lewat gol penalti Martins Zada pada menit ke-21. Penalti diberikan wasit Yandri setelah bek Persebaya Bobby Satria handsball di kotak terlarang.
Empat menit menjelang peluit panjang, Green Force menyamakan kedudukan juga lewat eksekusi penalti. Adalah Jairon Feliciano yang sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
Kemenangan adu penalti menjadi bukti tangguhnya mental penggawa Persebaya. ''Meski sebelumnya kami tidak pernah berlatih penalti, tapi di sini mental membuktikan,'' kata Aji Santoso, pelatih Persebaya, saat jumpa pers seusai laga.
Aji tampak emosional menyambut sukses tersebut. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Suasana haru menyelimuti kubu Persebaya. Para pemain saling berpelukan. Ketua Umum Persebaya Saleh Mukadar dan ketua harian Cholid Ghoromah tak bisa membendung air mata.
'' Terima kasih kepada semua pemain yang telah bekerja keras, seluruh elemen Persebaya yang juga mendukung tim kami lolos ke liga super,'' kata Saleh.
Pemain Persebaya asal Maroko Mourad Faris mengaku mendapatkan isyarat bakal lolos lewat mimpi sehari sebelum pertandingan. ''Saya tidak tahu jelas di mimpi saya kami menang berapa, tapi yang jelas kami menang,'' katanya.
Di sisi lain, kekecewaan menghinggapi kubu PSMS. Para penggawa tim berjuluk Ayam Kinantan itu tampak sangat terpukul. Beberapa pemain tak bisa menahan tangis. Andika Yudhistira dan Fadli Hariri bahkan menangis tersedu-sedu di tengah lapangan.
Suasana sunyi juga mengalir hingga di ruang ganti PSMS. Mereka membisu. Ellie Aiboy dkk seakan tidak percaya bahwa mereka terdegradsi ke Divisi Utama. Suasana yang sama juga terjadi di tribun yang ditempati suporter PSMS. Mereka hanya bisa tertunduk lesu.
''Satu kata, selamat buat Persebaya. Saya akui saya telah gagal di tim yang sangat bagus ini,'' kata Rudi Keltjes, pelatih PSMS yang notabene adalah mantan arsitek Persebaya.
Menurut Rudi, PSMS sejatinya menang dalam hal permainan. ''Tapi, kami kalah dalam pertandingan. Tim ini bagus. Namun, dewi fortuna tidak menyertai saya dalam membesut tim ini,'' katanya. (red/agus ef)
koncomacan - BANDUNG, Lengkap sudah 18 kontestan Indonesia Super League (ISL) musim depan. Tiket terakhir direbut Persebaya Surabaya setelah mengalahkan PSMS Medan dalam laga playoff di Stadion Siliwangi, Bandung, kemarin. Green Force - julukan Persebaya - menang lewat drama adu penalti dengan skor 6-5.
Eksekusi Anderson Da Silva memastikan kemenangan Persebaya (lihat grafis penalti). Sampai waktu normal berakhir, kedua tim bermain sama kuat 1-1. PSMS unggul dulu lewat gol penalti Martins Zada pada menit ke-21. Penalti diberikan wasit Yandri setelah bek Persebaya Bobby Satria handsball di kotak terlarang.
Empat menit menjelang peluit panjang, Green Force menyamakan kedudukan juga lewat eksekusi penalti. Adalah Jairon Feliciano yang sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
Kemenangan adu penalti menjadi bukti tangguhnya mental penggawa Persebaya. ''Meski sebelumnya kami tidak pernah berlatih penalti, tapi di sini mental membuktikan,'' kata Aji Santoso, pelatih Persebaya, saat jumpa pers seusai laga.
Aji tampak emosional menyambut sukses tersebut. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Suasana haru menyelimuti kubu Persebaya. Para pemain saling berpelukan. Ketua Umum Persebaya Saleh Mukadar dan ketua harian Cholid Ghoromah tak bisa membendung air mata.
'' Terima kasih kepada semua pemain yang telah bekerja keras, seluruh elemen Persebaya yang juga mendukung tim kami lolos ke liga super,'' kata Saleh.
Pemain Persebaya asal Maroko Mourad Faris mengaku mendapatkan isyarat bakal lolos lewat mimpi sehari sebelum pertandingan. ''Saya tidak tahu jelas di mimpi saya kami menang berapa, tapi yang jelas kami menang,'' katanya.
Di sisi lain, kekecewaan menghinggapi kubu PSMS. Para penggawa tim berjuluk Ayam Kinantan itu tampak sangat terpukul. Beberapa pemain tak bisa menahan tangis. Andika Yudhistira dan Fadli Hariri bahkan menangis tersedu-sedu di tengah lapangan.
Suasana sunyi juga mengalir hingga di ruang ganti PSMS. Mereka membisu. Ellie Aiboy dkk seakan tidak percaya bahwa mereka terdegradsi ke Divisi Utama. Suasana yang sama juga terjadi di tribun yang ditempati suporter PSMS. Mereka hanya bisa tertunduk lesu.
''Satu kata, selamat buat Persebaya. Saya akui saya telah gagal di tim yang sangat bagus ini,'' kata Rudi Keltjes, pelatih PSMS yang notabene adalah mantan arsitek Persebaya.
Menurut Rudi, PSMS sejatinya menang dalam hal permainan. ''Tapi, kami kalah dalam pertandingan. Tim ini bagus. Namun, dewi fortuna tidak menyertai saya dalam membesut tim ini,'' katanya. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda