PISAH TAPI SAHAM MAYORITAS MILIK PSSI

Sebelumnya, PT Liga Indonesia lebih dikenal dengan nama Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). BLI bertugas mengelola kompetisi sepak bola nasional yang dibentuk PSSI. Karena sudah memiliki badan hukum sendiri, PT itu bisa mengelola sepak bola secara otonom.
"Kami (Liga Indonesia) terpisah dari PSSI dan otonom dalam menjalankan kompetisi. Ini sesuai dengan amanat dari federasi sepak bola Asia," kata Chief Executive Officer (CEO) PT Liga Indonesia Joko Driyono pada acara peresmian Liga Indonesia di Jakarta kemarin (7/8).
Kepemilikan saham Liga mayoritas dikuasai PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia. Saham PSSI yang bernaung di bawah Yayasan Sepak Bola Indonesia mencapai 99 persen. Satu persen sisanya dimiliki Yayasan Youth Development, mitra PSSI dalam menggulirkan program pembinaan pemain muda.
Harapannya, pada 2012-2016, kepemilikan saham akan beralih ke klub anggota Liga. Yakni, Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama. "Saat ini baru ada tiga klub yang benar-benar profesional. Padahal, klub baru bisa memiliki saham di Liga ketika semuanya sudah profesional," jelas Joko.
Berdasar akta notaris pendirian PT Liga Indonesia, terdapat lima orang dewan komisaris. Komisaris utama dijabat Nirwan Dermawan Bakrie yang juga wakil ketua umum PSSI. Empat komisaris lainnya adalah Nugraha Besoes, Roegandi Soemadipraja, Ibnu Munzir, dan Mafirion.
Karena saham terbesar dimiliki PSSI, Liga belum seratus persen mandiri. Semua kebijakan tetap dirumuskan dan ditetapkan PSSI. Liga hanya berkewajiban melaksanakan keputusan pemegang saham. Termasuk menyetor keuntungan perusahaan.
"Dalam tiga tahun terakhir, PT ini sudah menyetor laba ke PSSI. Rinciannya, tahun pertama Rp 10 miliar, tahun kedua Rp 13,5 miliar, dan tahun ketiga Rp 15 miliar," papar pria asal Ngawi tersebut.
Besaran saham untuk klub-klub akan mempertimbangkan prestasi. Klub yang promosi otomastis akan menjadi pemilik saham dan menggantikan tim degradasi. Selain itu, PT Liga Indonesia akan menerapkan sistem poin untuk menentukan besaran saham. Klub yang menempati posisi teratas di Indonesia Super League (ISL) akan mendapatkan proporsi saham yang lebih besar. "Semua bergantung usaha klub. Jika prestasinya bagus, sahamnya juga lebih baik. Ini mengacu pada Liga di Eropa," kata Joko.
PT Liga Indonesia
Presiden Direktur: Andi Darussalam Tabusalla
CEO: Joko Driyono
Sekretaris Perusahaan: Tigor Shalom Boboy
Kontrol Internal: Indratiawarman
Administrator: John Halmahera
Administrator: Budi Setiawan
Manajer Lisensi: Llano Mahardika
Advisor Teknik: Jopie Leepel
Direktur Kompetisi: Joko Driyono
Direktur Keuangan: Kokoh Afiat
Manajer Marketing: Ali Reza
Manajer Administrasi & Umum: Kokoh Afiat
Manajer Administrasi Kompetisi: Darwis Satmoko
Manajer TI & Komunikasi: Azwan Karim
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda