SOAL KARCIS BERI KEPASTIAN SELASA

Joko Driyono, koordinator even, meminta agar masyarakat sepak bola yang telanjur membeli tiket memaklumi kondisi yang terjadi. ''Selasa (21/7) kami akan memberikan keterangan kepada masyarakat bagaimana mekanisme pengembalian uang kepada mereka," ujar Joko di Jakarta kemarin (18/7). Termasuk pengumuman waktu penukaran tiket itu dengan uang.
Pernyataan Joko tersebut sekaligus ingin meredam emosi para penukar kuitansi dengan tiket nonton laga itu yang sudah mengantre di depan kantor panpel di pintu 1, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mulai kemarin pagi (18/7). Jika rencana berjalan lancar, kemarin memang menjadi waktu penukaran tiket calon penonton yang membeli tiket langsung melalui panpel.
Namun, tak seorang pun wakil panpel yang memberikan keterangan kepada calon penonton. Ruangan itu kosong. Hanya ada petugas keamanan yang berjaga-jaga.
Pria asal Ngawi itu menampik bahwa pihaknya sengaja mengosongkan kantor tersebut. ''Persoalan ini tidak mudah. Maka, kami harus benar-benar mematangkan sebelum mengumumkannya kepada masyarakat," ujar Joko.
Maka, jajaran panpel segera merapatkan barisan untuk mencari solusi pengembalian tiket tersebut. Maklum, jumlah yang sudah beredar di tangan konsumen tidak sedikit. Boleh dibilang, tiket terjual 100 persen yang berarti 77 ribu tiket berada di tangan masyarakat. Lagi pula, hingga tadi malam, pihaknya terus berusaha agar MU tetap bisa bertanding di Jakarta.
Untuk memudahkan pengembalian uang tiket, pihaknya membagi tiga kategori pembeli tiket. Pertama, mereka yang langsung datang ke LOC. Kedua, mereka yang memesan tiket melalui agensi, seperti Redshop, rajakarcis.com, dan lain-lain. Kategori ketiga adalah yang membeli tiket melalui corporate, seperti AIG dan 3. Berdasar tiga kategori itu, berarti ada dua cara untuk mengembalikan uang, yakni melalui uang tunai atau transfer via bank. ''Dari ketiganya itu, kami akan berusaha memudahkan para konsumen untuk mendapatkan kembali uang mereka," terang pria berkacamata tersebut.
Sementara itu, banyak di antara para pembeli tiket yang tak menuntut dikembalikan saat ini juga. Mayoritas memaklumi pembatalan tersebut. ''Pembatalan bukan sepihak dari panpel, tapi memang dari MU-nya yang tidak mau ke sini. Siapa yang mau ada musibah bom meledak," ujar Novi Kusumaningsih, wanita 22 tahun yang membeli tiket melalui panpel. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda