EDI PARYONO BELUM TEKEN KONTRAK

Soal Kontrak, Pengurus Pilih Main Rahasia
koncomacan - KEDIRI, Soal nilai kontrak pemain maupun pelatih, kebiasaan pengurus lama ternyata menular ke pengurus baru. Ketua Umum Persik Samsul Ashar juga mengikuti gaya ketua umum sebelumnya, Achmad Maschut, yang tak pernah membeberkan nilai kontrak kepada publik. Walaupun sejak dulu dana yang digunakan merupakan dana publik melalui APBD.
Termasuk soal besarnya nilai kontrak Edi Paryono. Samsul enggan membeberkan kepada publik. "Ya adalah...," elak Samsul ketika ditanya wartawan beberapa hari lalu.
Namun Samsul membantah nilai kontrak Edi Paryono mencapai Rp 1 miliar. Nilai sebanyak itu disebutnya terlalu tinggi. Untuk menggambarkan bahwa harga Rp 1 miliar terlalu mahal, Samsul menyebut Persik bisa ambruk bila melakukannya.
"Kalau (kontraknya) segitu bisa langsung bangkrut," ujar wali Kota Kediri ini.
Menurutnya Edi tak memiliki kontrak yang setinggi itu. Namun, dokter spesialis penyakit dalam ini juga tak mau memberikan nilai pasti kontrak mantan pelatih PSIS Semarang ini. Dia hanya mengatakan bahwa harga Edi tak terlalu mahal.
Ketika didesak agar menyebutkan angka, Samsul berdalih tak etis. Dia mengatakan bahwa penyebutan nilai kontrak pelatih melanggar etika. Karena itu dia memilih tetap merahasiakan harga pelatih asal Semarang tersebut.
Sikap Samsul tersebut bertolak belakang dengan sikapnya sebelum ini. Samsul, dan juga Wakil Wali Kota Abdullah Abu Bakar, pernah mengatakan bakal mengambil sikap terbuka. Manajemen Persik yang baru nanti tak akan merahasiakan nilai kontrak pemain maupun pelatih.
Sementara itu, sikap tertutup juga ditunjukkan Edi Paryono. Ketika dikonfirmasi dia menolak menyebut nilai kontrak untuknya.
Yang menarik, Edi justru mengaku belum teken kontrak dengan klub berjuluk Macan Putih ini. Namun dia memastikan sudah ada kesepakatan dengan Persik. Edi akan menjadi pelatih keenam Persik sepanjang kiprahnya di liga utama.
"Belum terikat kontrak. Tapi sudah deal (dengan Persik)," aku Edi.
Seperti diketahui, nama Edi muncul sebagai pelatih baru Persik. Setelah Ketua Umum Samsul Ashar membocorkan huruf depan dari nama pelatih yang direkrutnya.
Kepastian nama Edi juga muncul dari pernyataan yang bersangkutan. Edi mengakui dia sudah dihubungi Samsul. Serta sudah setuju untuk menangani Saktiawan Sinaga dkk musim depan.
Soal penunjukkan Edi tersebut juga dibenarkan oleh sumber Radar Kediri. Beberapa sumber internal Persik juga menegaskan hal itu. E memang untuk Edi Paryono.
Apalagi Edi juga memenuhi syarat seperti yang diharapkan Samsul. Selain tak mahal, dia juga pernah membawa klubnya menjadi juara. Yaitu juara Ligina edisi 1999.
Perekrutan Edi membuyarkan berbagai spekulasi sebelum ini. Nama-nama seperti Mustaqim, Suharno, Gusnul Yakin, ataupun Rudy Keltjes sempat muncul.(red/agus ef)
Campur Senior, Persedikab Menang Besar
Hajar Persenga 6-1 di Wali Kota Cup
koncomacan - KEDIRI, Persedikab U-18 mengawali langkah di kejuaraan sepak bola U-18 piala Wali Kota Kediri dengan memuaskan. Pada pertandingan perdana kemarin mereka menang besar. Mereka menggulung Persenga Nganjuk dengan skor telak 6-1 (3-1).
Pesta gol Bledug Kelud junior dimulai oleh Dwi Priantoko menit ke-23. Kemudian diikuti Ramdhan Tegar menit ke-34, dan Dwi lagi pada menit ke-36. Diteruskan oleh Ardi Alfianto menit ke-54, serta Anjik Wijanarko menit ke-56 dan 79.
Tapi, Persenga justru unggul dulu pada menit ke-11. Melalui gol yang dicetak oleh Imawan. "Syukurlah kami bisa main bagus dan menang," kata pelatih Persedikab Suwardi.
Pertandingan kemarin berlangsung dalam tempo cepat. Persenga berhasil menekan pertahanan Persedikab yang mengenakan seragam hijau-hijau di menit-menit pertama. Hasilnya lumayan. Mereka langsung unggul setelah pertandingan berjalan selama sebelas menit.
Pemain tengah tim Kota Angin berhasil melesakkan tendangan keras dari dalam kotak penalti. Dan berbuah gol. "Kami agak lengah di menit awal," aku Suwardi.
Namun setelah itu Persedikab yang diperkuat oleh sejumlah pemain senior tampil lebih garang. Beberapa menit kemudian mereka ganti menguasai pertandingan.
Hasilnya, Anjik Wijanarko dkk berhasil mencetak tiga gol di babak pertama.
Bek mereka Dwi Priyantoko bahkan membuat dua gol sekaligus. Setelah itu Ramdhan Tegar menutup babak pertama dengan menambah satu gol lagi.
Di babak kedua Persedikab semakin menggila. Serangan-serangan mereka makin tak terbendung. Membuat pertahanan Persenga kocar-kacir. Sebaliknya anak-anak Nganjuk justru terlihat keder. Mereka sering melakukan kesalahan sendiri. Baik salah umpan maupun salah komunikasi antarpemain.
Sampai akhirnya Persedikab berhasil mencetak tiga gol tambahan. Gol itu masing-masing dicetak oleh striker Persedikab senior Anjik Wijanarko dua gol. Dan striker bernomor punggung 17 Ardi Alfianto.
Hasil itu membawa Persedikab naik ke peringkat pertama klasemen sementara grup B. Sebaliknya peluang Persenga untuk lolos ke babak semifinal makin tipis. Karena pada pertandingan pertama mereka ditahan imbang Perseta dengan skor 1-1. "Anak-anak sebenarnya main bagus di babak pertama," kilah pelatih Persenga Ari Mustofa. (red/agus ef)