PULANG KAMPUNG DENGAN HATI DEG-DEGAN

Kiper Dian Agus Prasetyo memilih pulang ke Ponorogo, Jawa Timur. "Lumayan, ada libur dua minggu, bisa ketemu keluarga dan teman-teman lama," ujar penjaga gawang bernomor punggung 23 tersebut.
Kendati berada di rumah, pria kelahiran 3 Agustus 1985 itu tetap deg-degan juga. Sebab, pelatih Benny Dolo mengisyaratkan akan mencoret pemain yang dinilai tak berkembang sejak ditanganinya pada 2008.
Maka, pemain yang hingga musim kompetisi 2008/2009 berakhir merumput di Pelita Jaya tersebut tetap berlatih ringan di rumahnya. "Cukup lari kecil-kecil saja untuk jaga kondisi. Jadi tidak kaget kalau sewaktu-waktu ada pemanggilan lagi," ucap dia.
Jika Dian Agus cukup pulang ke Jawa Timur, T.A. Musafri harus terbang ke Ternate untuk berjumpa dengan keluarga. Seperti halnya Dian Agus, penyerang Persiba Balikpapan itu begitu rindu kepada kampung halamannya. Banyak hal yang ingin kembali dirasakan saat tiba di rumah kemarin.
"Saya ingin merasakan lagi menginjak rumput di lapangan pertama saya kenal sepak bola, lapangan bandara yang dekat dengan rumah," ungkap striker yang menyabet predikat sebagai pemain paling fair play pada ajang ISL Fair Play Awards 2009 presented by Jawa Pos tersebut.
Selain itu, masakan bundanya yang membuat Musafri ngebet pulang. Ikan bakar bikinan mamanya yang paling dia gemari. "Rasanya, dua minggu akan menjadi waktu yang sangat pendek untuk liburan. Tapi, cukup nggak cukup, ya harus dicukup-cukupkan," tegas Musafri.
Peringatan Bendol -sapaan karib Benny Dolo- akan adanya pencoretan tak membuatnya harus kehilangan gairah untuk menikmati liburan. "Saya optimistis saja, karena selama ini saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk tim. Saya yakin semua akan berjalan dengan baik," tutur penyerang yang pernah membela PSS Sleman tersebut. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda