ANGGAP HAL YANG LUAR BIASA
koncomacan - SIDOARJO, Delta Putra Sidoarjo (Deltras) kembali harus bermain pincang. Tim berjuluk The Lobster itu tak bisa menurunkan Firmansyah dalam laga perebutan tempat ketiga Copa Indonesia IV kontra Persijap Jepara di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, 28 Juni mendatang.
Itu terjadi karena mantan penggawa timnas senior tersebut terkena akumulasi kartu kuning. Saat melawan Persipura di second leg semifinal Selasa lalu (23/6), dia mendapatkan kartu kuning. "Hanya Firmansyah yang tidak bisa bermain karena akumulasi katu kuning," ujar Yono Karpono, asisten pelatih Deltras, kemarin (24/6).
Kondisi tersebut membuat Deltras bakal tampil tanpa kekuatan terbaik untuk kali kesekian. Situasi paling runyam ialah saat menyambangi markas Persipura di first leg pada 19 Juni lalu. Ketika itu, The Lobster tak bisa menurunkan empat pilarnya sekaligus. Sementara itu, di second leg, tim titisan Gelora Putra Delta (GPD) tersebut kehilangan dua penggawa, yakni Gustavo Chena dan Kornelis Kaimu.
Di sisi lain, tak ada rona kecewa yang ditunjukkan pelatih Deltras Muhamad Zein "Mamak" Alhadad. Kegagalan melaju ke partai puncak Copa Indonesia IV bukanlah hal yang mengecewakan bagi Mamak.
Sebaliknya, dia menganggap keberhasilan Deltras melaju ke perebutan tempat ketiga kontra Persijap Jepara sebagai hal yang luar biasa. Mamak beralasan, pencapaian tersebut diraih di tengah kondisi internal klub yang amburadul. Utamanya, benturan-benturan konflik yang terjadi antara pemain dan manajemen.
"Jadi, di tengah kondisi yang serbaruwet seperti ini, kami masih bis amelaju ke semifinal. Bahkan, kami berpeluang merebut peringkat ketiga. Ini termasuk luar biasa mengingat kondisi tim ini tak kondusif," terang mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut.
Hanya, Mamak, sepertinya, menyingkirkan fakta bahwa Deltras lolos ke perebutan juara ketiga karena tertolong hasil drawing (undian). Sejak babak awal hingga fase 16 besar, The Lobster hanya menghadapi tim yang levelnya bukan di kasta tertinggi Liga Indonesia. (red/agus ef)
Itu terjadi karena mantan penggawa timnas senior tersebut terkena akumulasi kartu kuning. Saat melawan Persipura di second leg semifinal Selasa lalu (23/6), dia mendapatkan kartu kuning. "Hanya Firmansyah yang tidak bisa bermain karena akumulasi katu kuning," ujar Yono Karpono, asisten pelatih Deltras, kemarin (24/6).
Kondisi tersebut membuat Deltras bakal tampil tanpa kekuatan terbaik untuk kali kesekian. Situasi paling runyam ialah saat menyambangi markas Persipura di first leg pada 19 Juni lalu. Ketika itu, The Lobster tak bisa menurunkan empat pilarnya sekaligus. Sementara itu, di second leg, tim titisan Gelora Putra Delta (GPD) tersebut kehilangan dua penggawa, yakni Gustavo Chena dan Kornelis Kaimu.
Di sisi lain, tak ada rona kecewa yang ditunjukkan pelatih Deltras Muhamad Zein "Mamak" Alhadad. Kegagalan melaju ke partai puncak Copa Indonesia IV bukanlah hal yang mengecewakan bagi Mamak.
Sebaliknya, dia menganggap keberhasilan Deltras melaju ke perebutan tempat ketiga kontra Persijap Jepara sebagai hal yang luar biasa. Mamak beralasan, pencapaian tersebut diraih di tengah kondisi internal klub yang amburadul. Utamanya, benturan-benturan konflik yang terjadi antara pemain dan manajemen.
"Jadi, di tengah kondisi yang serbaruwet seperti ini, kami masih bis amelaju ke semifinal. Bahkan, kami berpeluang merebut peringkat ketiga. Ini termasuk luar biasa mengingat kondisi tim ini tak kondusif," terang mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut.
Hanya, Mamak, sepertinya, menyingkirkan fakta bahwa Deltras lolos ke perebutan juara ketiga karena tertolong hasil drawing (undian). Sejak babak awal hingga fase 16 besar, The Lobster hanya menghadapi tim yang levelnya bukan di kasta tertinggi Liga Indonesia. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda