TINGGAL KEAJAIBAN BERTAHAN

0 PSIS v Persija 1
koncomacan - SEMARANG, Peluang PSIS bertahan di Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 semakin tipis. Itu setelah dalam laga pertandingan di Stadion Jatidiri, Semarang, tadi malam (14/5) kalah dari Persija Jakarta dengan skor 0-1 (0-1). Gol semata wayang Macan Kemayoran-julukan Persija-disumbangkan Abanda Herman menit ke-37.
Meski menyisakan enam laga lagi, namun hanya keajaiban yang akan mampu menolong PSIS terjerembab ke Divisi Utama musim kompetisi depan. Dalam pertandingan tadi malam, pelatih PSIS Ahmad Muhariah melakukan dua kali eksperimen. Di babak pertama, tercatat ada tiga pemain inti yang tak dimainkan.

Lexe Anderson dan Deny Rumba dibangkucadangkan sementara Antonio Teles tak masuk line-up sama sekali. Sebagai gantinya, untuk lini belakang, dengan komposisi 3-5-2 Muhariah memasang Herry Susilo, Idrus Gunawan, dan Restu Kartiko. Posisi Rumba digantikan pemain muda dari PSIS U-21 Awang Tuherdias dan untuk posisi depan Nnengue dan Bertha Yuana diduetkan. Formasi ini ternyata tampil amburadul. Apalagi beberapa pemain seperti Onambele dan Ferry Ariawan seringkali melakukan kesalahan mendasar seperti salah passing dan mudah kehilangan bola.

Sementara duet Bertha-Nnengue sama sekali tak membahayakan gawang Persija yang dijaga kiper kawakan Hendro Kartiko. Bahkan, Bertha membuang satu-satunya peluang emas. Tinggal berhadapan dengan Hendro, mantan pemain Persik Kediri ini terlihat ragu mengambil keputusan hingga akhirnya terpeleset dan bola berhasil dikuasai lawan. Justru satu menit kemudian, tepatnya di menit ke 37, Persija dengan cepat melakukan serangan balik yang membuahkan tendangan sudut. Bermula dari tendangan sudut ini Persija mampu mencetak gol lewat sundulan kepala bek Abanda Herman yang meluncur ke pojok gawang Agus Murod. Sementara di babak kedua, Muhariah kembali melakukan ekseperimen. Bertha dan Nnengue diganti oleh Johan Yoga Utama dan Lexe. Padahal selama ini Lexe beroperasi sebagai center bek. Tampilnya Lexe sebagai striker ternyata mampu memberikan tekanan.

Bahkan para pemain belakang Persija harus bekerja keras membendung pergerakan Lexe. Sayang, Johan sebagai tandem bermain di bawah form. Deny Rumba dan masuk menggantikan Awang Tuherdias juga bermain bagus. "Kami melakukan eksperimen karena kita sudah habis akal, di mana striker-striker PSIS yang ada sangat susah mencetak gol. Tapi tampilnya Lexe sebagai striker memberikan harapan. Kita tahu dulu Lexe pernah jadi striker saat di Gresik United. Di pertandingan selanjutnya, kami akan tetap pasang Lexe sebagai striker," ujar Setyo Agung Nugroho, manajer teknik PSIS. General Manager PSIS Ari Wibowo mengatakan, peluang PSIS belum tertutup. Asal mampu memaksimalkan lima laga tersisa.

"Untuk lawan Persija, memang kami tahu diri dan tak menargetkan apapun. Kami akan kejar kemenangan di tiga pertandingan kandang tersisa melawan Persik, Arema dan Persijap. Serta mencuri dua poin di dua pertandingan terakhir lawan Persiba dan PKT agar PSIS dapat poin 30 untuk aman dari degradasi atau setidaknya playoff," ucap Ari. Pelatih Persija Danurwindo mengaku sangat senang dengan kemenangan timnya kali ini. Apalagi Persija kali ini tampil dengan banyak pemain cadangan.