SAMA TUJUAN BEDA KEPENTINGAN

LIVE ANTV 19.00 WIB
Maung Bandung Kehilangan Hilton-Gonzalez
koncomacan - BANDUNG, Persib Bandung dan PSMS Medan dikenal sebagai musuh bebuyutan di atas lapangan hijau. Itu terjadi mulai era perserikatan hingga Liga Indonesia. Termasuk di Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009.
Hanya, kini posisi mereka jauh berbeda. Maung Bandung -julukan Persib-berada di papan atas serta masih punya peluang juara, asal tidak tergelincir. Sementara, PSMS berada di papan bawah. Degradasi pun mengintip mereka.
Tapi, itu tidak akan mengurangi kerasnya pertandingan kedua tim yang dilaksanakan di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kab Bandung, malam ini.

Bagaimanapun, kemenangan sangat penting bagi Persib dan PSMS. ''Laga ini sarat dengan gengsi. Terutama bagi pemain yang memahami seberapa berharganya nilai pertemuan dengan Persib. Posisi kami memang tak lebih baik dibanding Persib. Tapi, kami memiliki motivasi tinggi untuk menahan mereka, meski harus bermain di bawah tekanan suporter Persib," jelas Rudy Keltjes, pelatih PSMS, kemarin (12/5).
Hanya, Ayam Kinantan -julukan PSMS- berada dalam bahaya, khususnya di bawah mistar. Dua kiper utamanya, Markus Horison dan Galih Sudaryono, tidak bisa tampil. Markus mengalami cedera tangan, sedangkan Galih terpaksa absen akibat akumulasi kartu.

Untung, kondisi yang sama menimpa tuan rumah. Persib juga tak bisa turun dengan kekuatan terbaik. Jenderal lapangan Lorenzo Cabanas serta duet Hilton Moreira-Christian Gonzalez tidak bisa tampil. Cabanas cedera, sedangkan Hilton dan Gonzalez terkena akumulasi kartu kuning.
''Fokus perhatian kami tetap pada lini depan. Hilangnya dua striker terbaik sekaligus tentu jadi masalah. Tapi, bukan berarti mereka yang disiapkan untuk pengganti tidak punya kemampuan serta kualitas bagus. Justru, ini kesempatan mereka untuk membuktikan diri," terang Jaya Hartono.

Duet di lini depan kemungkinan diisi Airlangga Sucipto dan Rafael Bastos. Kedua pemain punya trek rekor yang mumpuni untuk menggantikan peran Gonzalez-Hilton. Namun, satu-satunya yang jadi masalah adalah proses adaptasi. Karena itulah, di putaran kedua DISL musim ini, kedua pemain tersebut lebih sering diparkir di bangku cadangan.
Ada satu nama lain, yaitu Zaenal Arief. Namun, Abo -panggilan akrabnya- mungkin dimainkan pada babak kedua. ''Dia telah berbicara kepada saya bahwa kondisinya tidak terlalu bagus. Saya tidak mau memaksakan Arief tampil sejak menit awal karena risikonya cukup besar,'' ungkap Jaya.

Mantan arsitek Deltras Sidoarjo tersebut enggan menilik kekuatan lawan. ''Saya lebih memilih untuk fokus mempersiapkan diri, karena skuad saya masih banyak kekurangan. Tapi yang penting, kita tetap harus tampil percaya diri," ujarnya.

ZAENAL ARIEF TOLAK JADI STARTER
Sensasi, Kata itu sangat melekat pada sosok Zaenal Arief. Striker Persib ini tak henti-hentinya bersensasi di luar dan di dalam lapangan. Kali ini dia menolak untuk jadi starter saat Persib menjamu PSMS Medan di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (13/5) malam.

Menolak jadi starter, bukan sensasi pertama yang dibuat Arief. Abo demikian bomber asal Cikajang Garut ini disapa, melakukan sensasi pertama pada tanggal 17 Juli 2007 ketika melakukan tindakan indisipliner dengan "menghilang" dari Hotel JW Marriot Jakarta, tempat timnas PSSI Piala Asia 2007 asuhan Ivan Kolev menginap. Padahal saat itu PSSI harus melakoni partai hidup mati di grup D melawan Korea Selatan.

Tapi kali ini sensasi yang dilakukannya dilatar belakangi jiwa sportifitas dan kedewasaannya selaku pemain sepak bola profesional. Ya, Arief menolak untuk dijadikan starter saat Persib melawan PSMS dengan alasan kepentingan Persib semata.

Arief menyatakan Persib harus unggul cepat atas tim musuh bebuyutannya itu. Kemenangan dari PSMS kata Arief, sangat penting untuk mengejar target zona Liga Champion Asia (LCA) musim depan.
Untuk berlaga di LCA, Persib minimal harus keluar sebagai runner up Liga Super.

Menurut Arief, dirinya menolak jadi starter karena merasa belum siap tampil full time 2 x 45 menit, pascamenderita sakit demam berdarah. "Secara fisik saya belum siap untuk main. Kondisi fisik saya belum memungkinkan untuk diturunkan 2 x 45 menit," katanya.

Memang betul, dalam beberapa kali latihan yang dilakoninya, kondisi fisik Arief terlihat masih belum fit 100 %. Dia masih sekali-kali memegangi ulu hatinya menandakan fisiknya sudah lelah. "Kondisi fisik saya masih 80-90 %, belum full seratus persen. Jadi sayang kalau dipaksakan main dari menit pertama," tambahnya.

Alasan lainnya, menurut Arief, stok striker yang ada hanya setelah Hilton Moreira dan Cristian Gonzalez harus absen karena harus menjalani akumulasi kartu. Selain Hilton dan Gonzalez, Persib masih punya Rafael Alves Bastos, Airlangga, dan Arief.

Namun secara mental, tambah Arief, dirinya siap untuk dimainkan dan siap untuk mencetak gol lagi seperti yang dilakukannya terakhir kali ke gawang Persitara di putaran pertama.
"Saya melakukan ini demi kemenangan Persib, tidak ada maksud lain. Saya sadar diri, kondisi fisik saya belum fit total sehingga sebaiknya saya turun sebagai pelapis saja, tapi secara mental saya siap untuk bermain dan mencetak gol lagi," jelasnya