BELUM SIAPKAN VENUE CADANGAN

koncomacan - KEDIRI, Persik mulai melakukan berbagai upaya agar pertandingan Persik v Persib bisa berlangsung sesuai jadwal. Mereka pun melakukan upaya lobi agar pihak kepolisian mengeluarkan izin pertandingan pada Sabtu (16/5) itu.
"Kami masih melakukan komunikasi dengan polisi," aku Sekretaris Umum Persik Barnadi.
Barnadi mengatakan, pihaknya tetap berusaha agar pertandingan yang tergolong bigmatch itu bisa berlangsung sesuai agenda. Sebab, jadwal yang telah disusun Badan Liga Indonesia (BLI) sudah paten. Tak mungkin lagi mengubah. "Itu jadwal dari BLI, mereka sudah tidak mau mengubah-ubah jadwal lagi," kata lelaki yang juga Ketua Pengkot PSSI Kediri itu.
Sebelumnya, Kapolresta Kediri AKBP Rastra Gunawan menyatakan tak memberikan izin pertandingan Macan Putih versus Maung Bandung. Alasannya pertandingan berlangsung Sabtu. Padahal, versi polisi, pada akhir pekan seperti itu mereka sudah disibukkan dengan berbagai acara yang butuh pengamanan. Mulai acara keluarga seperti hajatan, pertunjukan band, dan sebagainya. Menurut polisi jika pertandingan digelar Sabtu atau minggu maka konsentrasi mereka terpecah.

Kepada Radar Kediri Rastra mengatakan kebijakan no games in weekend itu diambilnya sejak beberapa hari lalu. Saat Panpel Persik mengajukan izin sentralisasi pertandingan di Stadion Brawijaya yang akhirnya tidak jadi. Saat itu Polresta mengajukan tiga syarat agar pertandingan bisa digelar di Stadion Brawijaya. Yakni satu hari hanya ada satu pertandingan, tak boleh pakai hari Sabtu dan Minggu, serta melarang kedatangan suporter tim tamu. Meskipun sentralisasi dibatalkan tiga aturan itu tetap dipakai oleh Polresta Kediri untuk pertandingan reguler.
Lalu, dengan kondisi itu apakah kubu Persik mulai merancang untuk memindah venue duel tim mantan juara itu agar bisa berlangsung Sabtu nanti? Barnadi belum mau buka suara sama sekali soal itu. "Nanti saja dibahasnya," elak pria yang pernah mendapat penghargaan dari PSSI Pengda Jatim atas jasanya mengembangkan sepak bola di Jatim itu.

Dia berdalih bahwa para pengurus tim juara dua kali Liga Indonesia itu sedang mengupayakan agar pertandingan digelar sesuai jadwal semula. "Tunggu saja," cetus pria gaek itu.
Sementara itu pihak Polresta Kediri tampaknya bergeming dengan keputusannya. Mereka mengaku tak ingin kerusuhan saat pertandingan seperti yang terjadi 2007 silam terulang. Yakni saat Aremania mengamuk dan melakuan tindakan anarkis di dalam maupun di luar stadion. "Kalau sudah seperti itu nanti siapa yang akan bertanggung jawab?" tegas Kapolresta AKBP Rastra Gunawan saat menghubungi Radar Kediri.
Soal upaya lobi yang dilakukan oleh pengurus tim berkostum ungu-ungu itu, Rastra mempersilakan. "Yang jelas semua harus saling memahami. Mari kita jaga Kediri yang sudah kondusif ini," pintanya.