HANYA JALAN DITEMPAT

koncomacan -LAMONGAN, Kesempatan menembus papan atas dibuang Persela Lamongan. Tim asal Kota Soto tersebut bermain imbang tanpa gol saat menjamu Sriwijaya FC (SFC) Palembang di Stadion Surajaya, Lamongan, kemarin (14/5).
Padahal, peluang memetik kemenangan terbentang lebar. Laskar Wong Kito -julukan SFC- bertanding dengan sepuluh pemain sejak menit ke-66 karena pilar belakangnya, Ambrizal, menerima kartu kuning kedua.
''Sebelumnya, saya sudah menginstruksikan tampil menyerang. Tapi, mungkin mereka sadar bahwa Sriwijaya bukan tim enteng. Tapi, tim lawan juga cenderung lamban,'' kata Widodo C. Putro, pelatih Persela, setelah pertandingan.
Perolehan satu poin itu memaksa tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut jalan di tempat. Posisi pada papan klasemen sementara tidak berubah, tetap di urutan kedelapan. Kondisi itu jauh dari harapan sebelumnya, tim kesebelasan kebanggaan warga Lamongan tersebut optimistis memenangi pertandingan. Sebenarnya, peluang Persela mencetak gol tidak sedikit, terutama pada babak kedua. Yakni, setelah Widodo mengantisipasi kebuntuan lini depan tim asuhannya yang diperkuat Raul Carlos ''Charlie'' Scucati dan Jimmy Suparno. Widodo mengganti keduanya dengan Andik Ardiansyah dan Dicky Firasat.
Dicky dan Andik memang mengubah ritme pertandingan yang semula lambat menjadi agak lebih trengginas. Tapi, serangan yang dibangun tetap tidak membuahkan hasil karena Persela sulit menerobos daerah pertahanan SFC yang sejak ditinggalkan Ambrizal cenderung tampil bertahan. Kalaupun sesekali menyerang, SFC melakukannya lewat serangan balik dengan mengandalkan kecepatan Christian Warobay dan Ngon a Djam.
''Pemain lini depan kami kurang tenang saja. Anda lihat sendiri, ada satu peluang emas yang semestinya gol. Karena kurang tenangnya pemain, akhirnya gagal dicetak,'' imbuh Widodo.
Kegagalan lain, di antaranya, tim tuan rumah terlihat kurang sabar dan cenderung memainkan bola-bola atas. Persela lupa bahwa postur tubuh pemainnya kebanyakan kalah bila dibandingkan dengan SFC. Dengan begitu, tim tamu mudah mematahkan serangan.
Itu membuat pemain frustrasi hingga memancing emosi. Dampaknya, striker Persela Marcio Souza da Silva yang temperamental mendapatkan hadiah kartu kuning dari wasit. Persela pun rugi besar karena Marcio tidak bisa diturunkan saat melawan Persita di Bandung Kamis mendatang (21/5). Satu kartu kuning Marcio lainnya didapat saat bertanding melawan PSIS Semarang. Sementara itu, Rahmad Darmawan, pelatih SFC, mengakui bahwa pemainnya tampil lamban di babak pertama. Untung, kondisi tersebut memberikan dampak positif kepada anak asuhnya. ''Kami bisa lebih mudah mengontrol. Kalaupun ada perubahan, itu terjadi karena pemain kami dikartu merah. Tapi, secara keseluruhan, kedua tim tampil bagus,'' ucap Rahmad.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda