TERTAHAN DI PAPAN BAWAH

Dengan tambahan satu poin itu, posisi Arema tak beranjak dari zona papan bawah. Anak didik Gusnul Yakin tersebut terpaku di peringkat 11 dengan mengantongi 41 poin dari 32 kali pertandingan.
Namun, harapan Arema untuk naik peringkat belum tertutup. Mereka masih menyisakan dua pertandingan kandang. Yakni, menjamu Persita Tangerang (6/6) dan Persijap Jepara (13/6).
Dalam pertandingan kemarin, sebenarnya Arema menampilkan permainan menyerang. Hanya, rapatnya pertahanan Pelita Jaya membuat serangan Arema yang digalang Chmelo Roman selalu kandas.
Bahkan, pemain Arema memiliki beberapa peluang membuat gol. Hanya, tendangan Dendi Santoso maupun Roni Firmansyah melenceng. Begitu juga heading Fortune Udo pada menit ke-46 dan tendangan bebas Chmelo yang masih tipis di atas mistar gawang Pelita Jaya.
Gusnul menyatakan, anak didiknya tampil tenang dan disiplin sejak babak pertama. Karena itu, ritme pertandingan mereka membuat permainan Pelita Jaya tidak berkembang.
Arema sempat kedodoran di babak kedua. Semua pemain Pelita Jaya tampil cukup agresif. Bahkan, beberapa kali pemain lini depan Pelita Jaya mengancam gawang Arema.
Beruntung, ketenangan pertahanan Arema serta kesigapan kiper Kurnia Meiga mampu mengandaskan serangan Pelita. ''Saya salut dengan semangat dan kedisiplinan anak-anak. Saya kira, hasil seri ini wajar,'' ucap Gusnul setelah pertandingan.
Dia menambahkan, absennya sejumlah pilar sangat memengaruhi kualitas permainan Arema. Mereka adalah Alexander Pulalo, Patricio ''Pato'' Morales, Erik Setiawan, dan Boubacar Kieta. Terlebih, absennya Pato membuat ketajaman lini depan Arema berkurang.
Apalagi, di pertandingan kemarin, dirinya memaksakan Buston Browne yang masih cedera hamstring untuk bermain. Karena itu, akhirnya Buston ditarik keluar. Dia digantikan Dendi Santoso di babak kedua. Masuknya Dendi ternyata tidak terlalu merubah permainan tim berlogo kepala singa tersebut.
''Saya yakin, hasil seri pada pertandingan melawan PSIS dan Pelita bisa memompa semangat anak-anak menjalani dua partai terakhir di kandang,'' terang mantan pelatih Persiter Ternate tersebut.
Sementara, pelatih Pelita Jaya Fandi Achmad menuturkan kecewa atas hasil seri itu. Dia juga heran terhadap kualitas permainan anak didiknya yang tidak seperti biasanya. Padahal, di pertandingan sebelumnya, Firman Utina dan kawan-kawan selalu tampil impresif. Salah satunya, saat mengalahkan Persik Kediri 3-2.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda