PERSIPURA BALAS SRIWIJAYA FC DI COMMUNITY SHIELD

(Layak Kandidat Kuat Juara ISL)
Kamis, 08 Oktober 2009
Jacksen: Tidak Ada Dendam
koncomacan - MAKASSAR, Stadion Andi Mattalatta, Makassar, mulai memberikan tuah kepada Persipura Jayapura. Di tempat yang akan menjadi kandang sementara tersebut, Mutiara Hitam (julukan Persipura) mampu mengalahkan Sriwijaya FC Palembang dengan skor 3-1 (0-0) dalam pertandingan Community Shield 2009 tadi malam.
Gol-gol Persipura disumbangkan Boaz Solossa pada menit ke-60 dan 85 serta Tinus Pae pada menit ke-65. Sementara itu, gol semata wayang Sriwijaya dicetak kapten Keith Kayamba Gumbs pada menit ke-73.
Kemenangan itu membuat keyakinan Persipura menatap Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 kian tebal. Apalagi, tim yang dikalahkan adalah musuh bebuyutan.
Masih segar di ingatan saat Persipura harus merelakan gelar Copa Indonesia IV setelah dikalahkan Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya) secara kontroversial dalam laga di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada 28 Juni lalu.
Tapi, pelatih Persipura Jacksen F. Tiago tidak menganggap kemenangan tersebut sebagai pelampiasan dendam. ''Ini sepak bola, sportivitas harus dijaga. Tidak ada dendam masa lalu. Saya hanya melihat bahwa kemenangan atas Sriwijaya ini menjadi modal untuk menghadapi kompetisi yang sesungguhnya,'' katanya setelah pertandingan.
Kemenangan di Community Shield sangat penting bagi Persipura. Apalagi, pekan lalu tim Mutiara Hitam juga sukses menjadi kampiun dalam ajang Piala Kraton di Sleman, Jogjakarta. Dua gelar beruntun di pramusim membuat tim asal Papua tersebut layak kembali ditempatkan sebagai kandidat kuat peraih juara ISL.
''Kami tak mau sesumbar. Tapi yang jelas, tim kami semakin kompak,'' sebut kapten Persipura Eduard Ivakdalam.
Sebenarnya, Persipura sempat kelabakan menghadapi serangan-serangan Sriwijaya. Pada babak pertama, permainan berada di bawah kendali lawannya yang dipoles Rahmad Darmawan. Tercatat, ada empat peluang yang dimiliki Sriwijaya. Persipura hanya mampu menciptakan dua kesempatan mencetak gol.
Memasuki babak kedua, Persipura mulai menemukan ritme permainannya. Keputusan Jacksen mengganti Hendra Ridwan dan memasukkan Ricardo Salampessy terbukti manjur. Dengan mengandalkan kecepatan pemain depannya, Persipura berbalik mengambil alih kendali.
''Secara kesuluruhan, saya puas dengan performa tim asuhan saya. Kami mampu menguasai jalannya pertandingan, khususnya pada babak pertama. Tapi harus diakui, kecepatan pemain-pemain Persipura menyulitkan pemain kami. Para striker mereka juga lebih jeli dalam memanfaatkan peluang,'' tandas Rahmad.
Kamis, 08 Oktober 2009
Jacksen: Tidak Ada Dendam
koncomacan - MAKASSAR, Stadion Andi Mattalatta, Makassar, mulai memberikan tuah kepada Persipura Jayapura. Di tempat yang akan menjadi kandang sementara tersebut, Mutiara Hitam (julukan Persipura) mampu mengalahkan Sriwijaya FC Palembang dengan skor 3-1 (0-0) dalam pertandingan Community Shield 2009 tadi malam.
Gol-gol Persipura disumbangkan Boaz Solossa pada menit ke-60 dan 85 serta Tinus Pae pada menit ke-65. Sementara itu, gol semata wayang Sriwijaya dicetak kapten Keith Kayamba Gumbs pada menit ke-73.
Kemenangan itu membuat keyakinan Persipura menatap Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 kian tebal. Apalagi, tim yang dikalahkan adalah musuh bebuyutan.
Masih segar di ingatan saat Persipura harus merelakan gelar Copa Indonesia IV setelah dikalahkan Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya) secara kontroversial dalam laga di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada 28 Juni lalu.
Tapi, pelatih Persipura Jacksen F. Tiago tidak menganggap kemenangan tersebut sebagai pelampiasan dendam. ''Ini sepak bola, sportivitas harus dijaga. Tidak ada dendam masa lalu. Saya hanya melihat bahwa kemenangan atas Sriwijaya ini menjadi modal untuk menghadapi kompetisi yang sesungguhnya,'' katanya setelah pertandingan.
Kemenangan di Community Shield sangat penting bagi Persipura. Apalagi, pekan lalu tim Mutiara Hitam juga sukses menjadi kampiun dalam ajang Piala Kraton di Sleman, Jogjakarta. Dua gelar beruntun di pramusim membuat tim asal Papua tersebut layak kembali ditempatkan sebagai kandidat kuat peraih juara ISL.
''Kami tak mau sesumbar. Tapi yang jelas, tim kami semakin kompak,'' sebut kapten Persipura Eduard Ivakdalam.
Sebenarnya, Persipura sempat kelabakan menghadapi serangan-serangan Sriwijaya. Pada babak pertama, permainan berada di bawah kendali lawannya yang dipoles Rahmad Darmawan. Tercatat, ada empat peluang yang dimiliki Sriwijaya. Persipura hanya mampu menciptakan dua kesempatan mencetak gol.
Memasuki babak kedua, Persipura mulai menemukan ritme permainannya. Keputusan Jacksen mengganti Hendra Ridwan dan memasukkan Ricardo Salampessy terbukti manjur. Dengan mengandalkan kecepatan pemain depannya, Persipura berbalik mengambil alih kendali.
''Secara kesuluruhan, saya puas dengan performa tim asuhan saya. Kami mampu menguasai jalannya pertandingan, khususnya pada babak pertama. Tapi harus diakui, kecepatan pemain-pemain Persipura menyulitkan pemain kami. Para striker mereka juga lebih jeli dalam memanfaatkan peluang,'' tandas Rahmad.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda