JERMAN HARUS TAKLUKAN RUSIA

Jum'at, 09 Oktober 2009
koncomacan - BERLIN, Tim nasional (timnas) Jerman punya tugas tambahan jelang duel krusial kontra Rusia di kualifikasi Piala Dunia 2010 Minggu dini hari nanti (11/10). Selain butuh menang demi tiket lolos otomatis ke putaran final, Jerman harus ''menaklukkan'' lapangan Stadion Luzhniki yang menjadi venue laga tersebut.
Luzhniki memantik perhatian penggawa Panser - julukan Jerman - karena lapangan stadion berkapasitas 78.360 penonton itu terbuat dari artifisial (bahan sintetis alias rumput buatan). ''Saya tidak memiliki banyak pengalaman bertanding di lapangan artifisial. Anda sangat tahu bahwa memori saya buruk soal itu,'' kata Michael Ballack, kapten Jerman, seperti dilansir kantor berita DPA.
Memori buruk yang dimaksud gelandang 33 tahun itu adalah kegagalannya mengantarkan Chelsea juara di final Liga Champions 2008. Dalam laga di Stadion Luzhniki itu, Chelsea harus mengakui keunggulan Manchester United lewat adu penalti 5-6 setelah bermain draw 1-1.
Gelandang Jerman lainnya, Bastian Schweinsteiger, berkata senada. Menurut penggawa Bayern Munchen itu, lapangan artifisial sangat berbahaya bagi pergerakan pemain apabila kondisinya basah. Gerimis bahkan hujan deras bukan tidak mungkin turun di Moskow akhir pekan ini.
"Bermain di artifisial sangat asing bagi kami. Hanya, kami sudah mengantisipasinya," tutur Schweinsteiger kepada Bild am Sonntag.
Demi mengantisipasi lapangan artifisial Luzhniki, der trainer (pelatih) Jerman Joachim Loew membawa anak asuhnya berlatih di lapangan jenis itu. Ballack dkk berlatih di lapangan artifisial di Mainz Rabu malam waktu setempat (Kamis dini hari WIB).
''Kalau boleh berharap, saya ingin hasil akhir pertandingan di Luzhniki bukan ditentukan karena faktor nonteknis (lapangan artifisial, Red),'' ungkap Loew sebagaimana dilansir di situs resmi DFB (Federasi Sepak Bola Jerman).
Loew pantas khawatir karena timnya hanya bermain imbang 0-0 dalam game versus tim cadangan Mainz 05 saat latihan. ''Kami masih punya waktu satu dua hari untuk lebih beradaptasi lagi dengan lapangan itu,'' ujar pria 40 tahun itu.
Dari kubu Rusia Luzhniki sejatinya bisa menjadi senjata makan tuan. Itu karena laga terakhir Beruang Merah - julukan Rusia - di Luzhniki justru berakhir dengan kekalahan. Tim yang mempermalukan Rusia adalah Inggris dengan skor 1-2 di ajang kualifikasi Euro 2008 lalu.
''Rusia bukan tim yang akan menengok ke belakang untuk menyongsong laga ke depan,'' tegas Igor Shemsov, gelandang Rusia asal Zenit St Petersburg, sebagaimana dilansir EARTHtimes.
Jerman yang kini memuncaki klasemen sementara grup 4 Zona Eropa hanya unggul satu poin (22-21) dari Rusia. Dengan sisa dua laga, kemenangan di Luzhniki akan meloloskan Panser ke putaran final.
Apabila seri atau kalah, Jerman harus mempertaruhkan nasibnya di laga pemungkas lawan Finlandia di Hamburg (14/10). Di sisi lain, Rusia di laga terakhirnya akan bertandang ke kandang tim gurem Azerbaijan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda