JADWAL YANG MASIH SERING BENTROK

Senin, 07 September 2009
koncomacan - KEBIJAKAN penggunaan pemain asing Asia yang diberlakukan PT Liga Indonesia (dulu BLI) membuat banyak agen pemain kelimpungan. Tanpa bermaksud memperdebatkannya, owner Mutiara Hitam Sport & Management Jules Denis Onana mengatakan masih kesulitan menyalurkan pemain Asia di Indonesia.
Ada dua alasan yang dikemukakan mantan penggawa timnas Kamerun tersebut. Alasan pertama, durasi kompetisi di negara-negara Asia tidak selalu berjalan beriringan. ''Di Indonesia, kompetisi baru mulai Oktober, sedangkan di negara-negara seperti Thailand, Singapura, serta Malaysia kompetisi baru berakhir November,'' kata Onana.
Padahal, di sisi lain, PT LI menerapkan aturan bahwa pemain Asia yang bisa merumput di Indonesia minimal memiliki 75 persen caps. Artinya, pemain tersebut adalah pemain inti di klubnya.
Jika memang demikian, lanjut Onana, biaya untuk mendatangkan pemain yang sesuai dengan aturan BLI cukup mahal. ''Sebab, juga perlu diperhatikan biaya tambahan untuk transfer pemain tersebut karena masih terikat kontrak dengan tim lamanya,'' jelas Onana yang juga mantan pemain Persma Manado dan Persijap Jepara itu.
Alasan kedua, mahalnya pemain dari negara-negara yang merupakan Macan Asia dalam pembangunan sepak bola. Sebut saja Jepang atau Korea Selatan.
Menurut dia, syarat minimal yang ditetapkan BLI untuk pemain dari negara-negara tersebut adalah telah berkiprah di Divisi II setempat. Nah, untuk memenuhi kebutuhan itu, tim-tim di Indonesia berkeberatan dari sisi finansial.
Dia menjelaskan, gaji pemain-pemain Divisi II di Jepang maupun Korea masih lebih tinggi daripada rata-rata pemain asing di Indonesia. Karena itu pula, sejauh ini masih banyak tim di Indonesia yang belum mendapatkan pemain Asia. Berangkat dari problematika itu, Onana menyebut perlunya perbaikan dalam pergelaran regulasi Liga Indonesia.
''Salah satunya, membuat pergelaran liga berjalan bersamaan dengan negara-negara lain di Asia,'' tukasnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda