PEMAIN PUN BISA DIDAPAT
Senin, 31 Agustus 2009
koncomacan - INGIN konsentrasi dan kemudahan dalam mencari lawan tanding bukanlah satu-satunya alasan tim-tim luar Jawa saat melakukan pemusatan latihan di Jatim. Mencari tambahan pemain juga menjadi alasan lain mereka datang ke provinsi paling timur pulau jawa tersebut.
Saat Persidafon Dafonsoro datang ke Agro Kusuma pada 14 Juni lalu, coach Freddy Muli membawa 14 pemain asli ranah Papua. Saat ini, mereka sudah memiliki 23 pemain. Tambahan pemain tersebut didapat saat menjalani pemusatan latihan di Jatim. Di antara mereka, ada tiga mantan penggawa Persebaya Surabaya. Yakni, Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, dan Purwanto.
"Secara finansial, jelas kami lebih irit. Jika kami tetap menyeleksi pemain dari Dafonsoro, manajemen harus menyediakan tiket pesawat untuk pemain seleksi. Ya kalau mereka langsung. Kalau tidak, kan sama artinya dengan membuang uang," kata Freddy. Menurut dia, saat ramai, harga tiket pesawat Jawa-Dafonsoro bisa mencapai Rp 4 juta. "Itu belum termasuk biaya penginapan dan lain-lain," sambungnya.
Mantan pelatih Persebaya dan PSMS Medan tersebut mengungkapkan, semestinya, setelah turun dari Batu ke Sidoarjo pada awal puasa lalu, timnya kembali ke kawasan agrowisata. Tapi, karena Persisam dan Persipura datang ke Agro Kusuma, rencana tersebut dibatalkan. Mereka memilih bertahan di Sidoarjo.
"Jika kami memaksa kembali ke Agro Kusuma, kami khawatir tidak bisa maksimal. Sebab, kami harus bergantian menggunakan fasilitas yang ada," jelas Freddy. Dia menuturkan, sebelum kembali ke Dafonsoro pada awal Oktober, tim besutannya berencana ke Jakarta untuk mencari lawan uji tanding.
koncomacan - INGIN konsentrasi dan kemudahan dalam mencari lawan tanding bukanlah satu-satunya alasan tim-tim luar Jawa saat melakukan pemusatan latihan di Jatim. Mencari tambahan pemain juga menjadi alasan lain mereka datang ke provinsi paling timur pulau jawa tersebut.
Saat Persidafon Dafonsoro datang ke Agro Kusuma pada 14 Juni lalu, coach Freddy Muli membawa 14 pemain asli ranah Papua. Saat ini, mereka sudah memiliki 23 pemain. Tambahan pemain tersebut didapat saat menjalani pemusatan latihan di Jatim. Di antara mereka, ada tiga mantan penggawa Persebaya Surabaya. Yakni, Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, dan Purwanto.
"Secara finansial, jelas kami lebih irit. Jika kami tetap menyeleksi pemain dari Dafonsoro, manajemen harus menyediakan tiket pesawat untuk pemain seleksi. Ya kalau mereka langsung. Kalau tidak, kan sama artinya dengan membuang uang," kata Freddy. Menurut dia, saat ramai, harga tiket pesawat Jawa-Dafonsoro bisa mencapai Rp 4 juta. "Itu belum termasuk biaya penginapan dan lain-lain," sambungnya.
Mantan pelatih Persebaya dan PSMS Medan tersebut mengungkapkan, semestinya, setelah turun dari Batu ke Sidoarjo pada awal puasa lalu, timnya kembali ke kawasan agrowisata. Tapi, karena Persisam dan Persipura datang ke Agro Kusuma, rencana tersebut dibatalkan. Mereka memilih bertahan di Sidoarjo.
"Jika kami memaksa kembali ke Agro Kusuma, kami khawatir tidak bisa maksimal. Sebab, kami harus bergantian menggunakan fasilitas yang ada," jelas Freddy. Dia menuturkan, sebelum kembali ke Dafonsoro pada awal Oktober, tim besutannya berencana ke Jakarta untuk mencari lawan uji tanding.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda