BALIK MENYUSU APBD

koncomacan - JAKARTA, Persija Jakarta batal menggaet investor swasta. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu kembali menggunakan dana APBD untuk menghadapi musim kompetisi depan.
Kemarin (9/8) investor EJ Group resmi mengundurkan diri. Keputusan mundur sebagai investor PT Persija Jaya itu disampaikan Darusallam Kadir, wakil EJ Group. ''Secara resmi, kami menyampaikan mundur sebagai investor Persija,'' ujar Darusallam, wakil presiden EJ Group.
Alasan utamanya, konflik internal manajemen Persija Jaya. Kondisi itu diperuncing dengan tak adanya keterangan dari Persija menyangkut perkembangan konflik internal tersebut kepada EJ Group. ''Kami sudah memberikan dua kali kesempatan agar bisa mengetahui perkembangan itu,'' jelasnya.
EJ Gorup, sebuah perusahaan alat berat, alat pertambangan, dan sekuritas yang dipunyai Edy Joenardi, sebelumnya telah memberikan batas waktu bagi Persija untuk menyelesaikan konflik internal pada Rabu pekan lalu. EJ Group masih melonggarkan batas waktu sampai kemarin (9/8). Eh, ternyata Persija Jaya tak juga memberikan informasi.
Keterangan itu tak senada dengan pernyataan Ketua Umum Persija Jakarta yang juga Ketua Umum Pengcab PSSI Jakarta Tony Tobias. Menurut dia, EJ Group mundur sebagai investor Persija karena meminta pembelian saham mayoritas di Persija. Dengan begitu, EJ Group bisa berkonsentrasi kepada tim Divisi Utama Persikad Depok.
Setelah EJ Group secara resmi hengkang dari Persija, Tony menyatakan bahwa dirinya sekarang punya legitimasi mengurus Persija. Langkah awal yang akan diambilnya adalah memperbaiki manajemen PT Persija Jaya. Kemudian, dia akan membentuk panitia khusus untuk menyiapkan Persija Jakarta dalam kompetisi ISL 2009-2010.
Pembentukan tim khusus itu juga bertujuan melobi pemerintah dan DPRD Jakarta agar kembali mengucurkan dana APBD sebagai biaya pengoperasian klub. ''Pada akhirnya akan kembali ke APBD. Sebab, kalau rencana A batal, otomatis kami menggunakan rencana B,'' ucap Sony Sumaryono yang sebelumnya menjabat direktur pengembangan bisnis PT Persija Jaya.
Kemarin (9/8) investor EJ Group resmi mengundurkan diri. Keputusan mundur sebagai investor PT Persija Jaya itu disampaikan Darusallam Kadir, wakil EJ Group. ''Secara resmi, kami menyampaikan mundur sebagai investor Persija,'' ujar Darusallam, wakil presiden EJ Group.
Alasan utamanya, konflik internal manajemen Persija Jaya. Kondisi itu diperuncing dengan tak adanya keterangan dari Persija menyangkut perkembangan konflik internal tersebut kepada EJ Group. ''Kami sudah memberikan dua kali kesempatan agar bisa mengetahui perkembangan itu,'' jelasnya.
EJ Gorup, sebuah perusahaan alat berat, alat pertambangan, dan sekuritas yang dipunyai Edy Joenardi, sebelumnya telah memberikan batas waktu bagi Persija untuk menyelesaikan konflik internal pada Rabu pekan lalu. EJ Group masih melonggarkan batas waktu sampai kemarin (9/8). Eh, ternyata Persija Jaya tak juga memberikan informasi.
Keterangan itu tak senada dengan pernyataan Ketua Umum Persija Jakarta yang juga Ketua Umum Pengcab PSSI Jakarta Tony Tobias. Menurut dia, EJ Group mundur sebagai investor Persija karena meminta pembelian saham mayoritas di Persija. Dengan begitu, EJ Group bisa berkonsentrasi kepada tim Divisi Utama Persikad Depok.
Setelah EJ Group secara resmi hengkang dari Persija, Tony menyatakan bahwa dirinya sekarang punya legitimasi mengurus Persija. Langkah awal yang akan diambilnya adalah memperbaiki manajemen PT Persija Jaya. Kemudian, dia akan membentuk panitia khusus untuk menyiapkan Persija Jakarta dalam kompetisi ISL 2009-2010.
Pembentukan tim khusus itu juga bertujuan melobi pemerintah dan DPRD Jakarta agar kembali mengucurkan dana APBD sebagai biaya pengoperasian klub. ''Pada akhirnya akan kembali ke APBD. Sebab, kalau rencana A batal, otomatis kami menggunakan rencana B,'' ucap Sony Sumaryono yang sebelumnya menjabat direktur pengembangan bisnis PT Persija Jaya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda