APBD MACET PEMAIN TIDAK MAU SELEKSI

koncomacan - Pergantian pemimpin di jajaran manajemen klub membuat Persik oleng. Sepeninggal "duet maut" H.M. Maschut dan menantunya, Iwan Budianto, Persik bak macan ompong. Manajemen belum berani bergerilya melakukan perekrutan pemain. Alasan utamanya karena dana APBD dalam bentuk hibah dari Konida Kota Kediri senilai Rp 10 miliar belum cair.
“Kami belum berani negosiasi dengan pemain karena memang tak ada dana sepeser pun. Tapi, kami telah minta mereka menunggu. Jika uang cair, kami pasti mengontrak mereka,” kata Barnadi, Sekum Persik.
Akibat kasus ini nasib sejumlah pemain yang telah dijanjikan bakal dikontrak, seperti Mahyadi Panggabean dan Saktiawan Sinaga, menjadi gelap. Karena masa depan belum jelas, sejumlah pemain luar Kediri emoh ikut seleksi yang dipimpin pelatih Edy Paryono.
Kalaupun ada yang datang, kualitasnya payah, tak siap pakai mengarungi kompetisi seketat ISL. “Saya sering komunikasi dengan sesama pemain. Mereka minta informasi situasi di Kediri. Setelah saya kasih tahu, mereka malas datang,” ujar seorang pemain lawas Persik yang dijanjikan perpanjangan kontrak oleh manajemen klub.
Ketua Umum Persik, Samsul Ashar, pernah menyatakan juara Liga Indonesia dua kali ini musim depan hanya berani mengontrak pemain termahal dengan plafon Rp 650 juta. “Kami tak mau jorjoran seperti musim lalu. Untuk apa memberi janji kontrak besar kalau akhirnya pemain tak menerima haknya seperti dalam kontrak,” katanya.
Manajemen saat ini tengah melakukan pendekatan ke Reswandi (eks PSMS) dan Idrus Gunawan (eks PSIS). Tenaga mereka amat dibutuhkan di lini belakangan sepeninggal Usep Munandar, Hamka Hamzah, dan M. Roby ke Persisam. “Saya diminta pengurus datang ke Kediri. Saya belum tahu apakah negosiasi nanti menemui kata sepakat,” ujar Reswandi, yang tiba di Kediri pada Selasa lalu.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda