TERUS BERUPAYA AGAR BERTAHAN

Ketua Badan Pengelola Persib sekaligus Wali Kota Bandung Dada Rosada menyatakan sudah mencari dana ke semua pengusaha beromzet miliaran sampai triliunan rupiah. Tapi, tidak ada satu pun yang sanggup ikut membiayai Maung Bandung (julukan Persib).
''Beberapa BUMN pun sudah diminta bekerja sama. Awalnya, kami disambut baik. Tapi, setelah melihat sistem pendanaan dan kerja samanya, mereka tidak menyanggupi,'' ungkapnya kemarin (16/7).
Di tengah kebingungan itu, pengelola Persib menerima tawaran penjualan voucher seharga Rp 5 ribu dari Yayasan Asah Asih Olahraga (Asaso). Dengan menjual voucher ke 5 juta suporter, yayasan tersebut menjanjikan bisa memberikan dana Rp 57 miliar per tahun kepada Persib. Asal, pengurus Persib mau memberikan modal awal Rp 10 miliar untuk yayasan itu.
''Mereka kan menyanggupi bisa memberikan dana Rp 57 miliar untuk Persib. Makanya, kami lihat dulu kerja sama seperti apa. Kalau ada duit, kami ikut ISL. Kalau tidak ada, ya tidak,'' kata Dada.
Menurut dia, untuk mematangkan konsep penjualan kartu itu, pengurus PT Persib Bermartabat sudah membentuk tim yang akan merumuskan bentuk kerja sama dengan Yayasan Asaso. Mereka berjanji akan memberikan kepastian seminggu lagi. Bentuk pengambilan dana dari masyarakat itu bisa mengacu pada dinas sosial (dinsos) yang sering mengambil dana dari masyarakat untuk bencana dan lain-lain. ''Nantinya, kartu itu bukan hanya dijual ke Bobotoh atau masyarakat. Kami lihat dulu syaratnya seperti apa. PNS juga mungkin akan dimintai.'' (red./agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda