MASIH SEMPATKAN LATIHAN DI KLUB ASAL
koncomacan -Tidak banyak yang tahu Tony Sucipto merupakan produk klub internal Persebaya Surabaya. Sebab, dia lebih sering menghabiskan waktu di luar Kota Pahlawan.
MUSIM lalu, Sriwijaya FC Palembang sukses meraih dua gelar. Trofi juara Divisi Utama dan Copa Indonesia III mampu disabet tim berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.
Salah seorang pemain yang kontribusinya tidak boleh dipandang sebelah mata adalah Tony Sucipto. Sebagai gelandang, pemain berusia 23 tahun tersebut mampu menguasai lini vital itu. Skill dan stamina Tony memang berada di atas rata-rata. Maklum, namanya selalu hadir dalam timnas kelompok umur Indonesia.
Dengan karakter kerasnya, banyak yang mengira Tony adalah pemain asal Medan, Sumatera Utara. Apalagi, dia lama tinggal di sana saat masuk pemusatan latihan timnas U-16.
Selain itu, banyak rekannya yang bersinar di pentas sepak bola Indonesia. Sebut saja Bobby Satria (Persebaya Surabaya), Airlangga Sucipto (Persib Bandung), Putut Waringin Jati (Semen Padang), maupun Wahyu Tri Nugroho (Persis Solo).
Sebenarnya, Tony merupakan produk asli Surabaya. Dia mengawali karir di olahraga bola sepak tersebut di klub Indonesia Muda (IM) pada usia 12 tahun. Berkat latihan keras dan bakat yang dimiliki, dia akhirnya masuk timnas U-16 yang digembleng di Medan.''Sejak bergabung bersama timnas itulah, intensitas waktu saya untuk bermain bersama Indonesia Muda terbatas. Namun, jika ada kesempatan, saya selalu meluangkan waktu untuk latihan bersama mereka,'' ujar Tony.
Sebab, hanya saat liburan, Tony berkesempatan pulang kampung. Selain berjumpa keluarga, dia berlatih bersama para pemain IM di lapangan TOR Surabaya. ''Mumpung kompetisi lagi libur. Kangen teman-teman IM,'' ucap Tony.
Dia pun lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Baginya, hal tersebut lebih membahagiakan daripada pergi ke pusat keramaian atau ke objek-objek wisata. ''Liburan sekarang gak panjang. Lebih baik di rumah saja. Apalagi, setelah ini masuk pemusatan latihan timnas U-23 untuk SEA Games Laos,'' lanjut Tony.
Jarangnya bertemu keluarga juga disebabkan masalah finansial. Bagi Tony, tiket pesawat Palembang-Surabaya cukup menguras kantong. Karena itu, dia punya obsesi bisa membela tim di Jawa. ''Biar dekat keluarga,'' harapnya.
Hanya, Tony tidak menyebutkan klub yang akan jadi pelabuhan karirnya setelah tak lagi di Sriwijaya. Tapi, tenaga dan kemampuannya masih diharapkan oleh Laskar Wong Kito-julukan Sriwijaya.
Apalagi, pada musim ini, tim asal ibu kota Sumatera Selatan tersebut tengah intensif membangun kekuatan. Beberapa nama pemain pilar timnas seperti Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, dan M. Ilham masuk dalam daftar buruan.
Itu dilakukan guna mengejar prestasi pada ISL musim 2009/2010. Pada musim lalu, Charis Yulianto dkk gagal menjadi juara. Posisi terhormat lari ke Persipura Jayapura. Untuk ajang Copa Indonesia. Sriwijaya masih bisa menegakkan kepala. Mereka sukses mempertahankan gelar. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda