DISPORA-DISHUB REBUTAN PARKIR STADION

koncomacan - KEPANJEN, Pemkab Malang terus berusaha meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) lewat berbagai sektor. Terbaru, sektor parkir menjadi bidikan, sehingga pemkab pun tak akan melepas parkir di sejumlah titik. Langkah itu terungkap dalam pertemuan antara Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Malang dengan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkab Malang minggu lalu.
Pada tahun ini retribusi parkir di Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Malang ditarget Rp 500 juta. Target itu dinilai masih terlalu rendah melihat luasnya wilayah yang dimiliki kabupaten.
Untuk meningkatkan potensi retribusi parkir, DRD mengusulkan agar parkir yang selama ini dikelola unit pelaksana teknis dareah (UPTD) diserahkan ke dishub. Agar pengelolaannnya bisa maksimal. Ada tiga parkir yang saat ini dikelola UPTD dan penghasilannya cukup besar.
Yakni, parkir di Rumah Sakit Kanjuruhan, parkir di Stadion Kanjuruhan, dan parkir di taman wisata Wendit. Bahkan untuk menggolkan wacana itu, DRD mengusulkan untuk mengubah perda tentang pengelolaan parkir oleh UPTD.
Namun, rencana itu langsung ditolak UPTD Stadion Kanjuruhan. Termasuk juga ditentang oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang menaungi UPTD stadion.
Pada tahun ini, jelas Kepala UPTD Stadion Kanjuruhan Abdul Haris, UPTD-nya ditarget PAD Rp 200 juta. Dari besaran target tersebut, Rp 75 juta di antaranya di dapat dari parkir. Sedangkan sisanya didapat dari hasil sewa lapangan dan sewa kios. Hampir semua pendapatan parkir didapatkan pada saat ada momen pertandingan Arema di stadion.
"Retribusi parkir di stadion jangan dilihat dari hasilnya saja. Tapi, juga dilihat dari pengelolaan parkir dan keamanannya. Jadi, kalau diminta dishub, tentu harus banyak pertimbangan," jelas Haris.
Pengelolaan parkir di stadion selama ini bekerjasama dengan karang taruna. Pengelola parkir di stadion sekitar 150 orang. Pembagian hasil parkir itu dibagi fifty-fifty antara UPTD dengan karang taruna.
Sementara, Kepala Dispora Bambang Ismudjoko mengatakan, jika parkir diambil oleh dishub, maka pendapatkan UPTD akan berkurang. Dan target ratusan juta rupiah yang dibebankan kepada UPTD jelas tak akan terpenuhi. "Kalau dishub mengambil lahan parkir UPTD untuk meningkatkan pendapatannya, lebih baik saya pindah ke dishub saja," ujar Jokik, panggilan akrab Bambang Ismudjoko. (red/agus ef)