BURSA PEMAIN MUSIM DEPAN

Eksodus Bandung
koncomacan - Penampilan tak mengesankan Zaenal Arif bersama Persib musim lalu rupanya tak memengaruhi penilaian Persisam atas dirinya. Striker yang hanya menyumbang dua gol untuk klub asal Bandung itu kini digadang-gadang menjadi andalan utama lini depan Elang Borneo.
Meski sudah santer diberitakan hijrah ke Samarinda bahkan dijanjikan satu tempat di tim inti, Arif masih mengelak. Ia berkilah belum memikirkan kompetisi musim depan. “Belum ada keputusan, nanti saja. Sekarang saya sedang tegang menunggu kelahiran anak pertama,” kata Arif.
Eksodus dari Bandung diprediksi makin gencar. Bek sayap Persib, Siswanto, juga dikabarkan merapat ke Persema bergabung dengan mantan pelatihnya di Persekabpas Pasuruan, Subangkit, yang kini menangani tim promosi ini.
Kiper Tema Mursadat dikabarkan dirayu Rahmad Darmawan untuk bergabung dengan Sriwijaya FC. Kalau jadi, Tema akan reuni dengan mantan pelatihnya semasa di Persikota ini.
Materi Persib lainnya seperti Cristian Gonzales kini juga ditunggu oleh Persiba. Setelah melepas Adrian Trinidad dan Gaston Castano, manajemen Persiba sejak dini menyatakan minatnya pada top scorer empat musim berturutan ini.
Dana semiliar pun sudah dianggarkan untuk striker asal Uruguay itu. “Kalau tidak lebih dari Rp 1 miliar, kami berani ambil,” ungkap Syahril Taher, Ketua Umum Persiba, soal striker yang musim lalu mendapat kontrak Rp 1,3 miliar per tahun dari Persik itu.
Persebaya pun tak mau ketinggalan. Kini mereka membidik pemain asal Kamerun yang musim lalu memperkuat Persigo Gorontalo, Hendri Joel Bassoubeck. Bukan itu saja, striker Sriwijaya FC, Ngon A Djam, yang tak diperpanjang klub lama juga terus dinanti kehadirannya di Surabaya.
“Kedua pemain ini memiliki kemampuan di atas rata-rata. Saya yakin jika mau bergabung dengan kami, Persebaya bakal lebih kuat dan tajam,” ujar Cholid Ghoromah, Ketua Harian Persebaya.
Kedua nama pemain asing ini disebut karena sejumlah pemain bidikan Persebaya sebelumnya mengajukan harga yang sangat tinggi dan ada yang sudah diikat klub lain, seperti Leonardo Martin Zada. Eks PSMS yang musim lalu dibayar 100 ribu dolar setahun itu juga menolak pinangan Persela.
Hal itu membuat Widodo C. Putro mesti mencari bidikan lain. “Zada telah memberikan jawaban kepada kami. Dia lebih tertarik bergabung dengan Persija atau klub lain yang berdomisili di kota-kota besar,” kata Widodo.
Bidikan Widodo berikut diarahkan kepada eks gelandang Persitara, John Tarpkor. Dirinya beserta manajemen kini tengah intens melakukan negosiasi dengan gelandang energik yang mampu bersinar meski mantan klubnya kemarin berada di papan bawah. “Kami belum putus asa untuk memburu Tarpkor,” tutur Widodo.
Meski ramai-ramai menyatakan minatnya pada pemain baru, klub-klub Liga Super kini mesti menyikapi aturan baru soal pemain. Salah satunya tentu soal aturan pemain Asia yang kini bisa didatangkan guna menambah tiga pemain asing di luar Asia yang sudah dikontrak. Persisam kini juga meminati striker asal Thailand, Teerasil Dangda, ataupun gelandang Teerathep Winothai. Hanya, kepastian kedua punggawa inti timnas Thailand itu untuk bergabung belum jelas.
Hati-hati
Sementara itu Persib, yang musim lalu mendapat bantuan APBD Rp 34 miliar tapi gagal juara, terlihat hati-hati. Untuk musim depan Persib, yang kini ditangani Badan Pengelola Persib (BPP), belum bicara soal sumber dana.
“Kalau musim depan ikut kompetisi lagi, kami harus berusaha keras mencari sumber pemasukan di luar APBD,” ujar Sekretaris BPP, Edi Jukardi. Apalagi belakangan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat di Bandung mempersoalkan penggunaan dana APBD oleh Persib yang dinilai jumlahnya terlalu besar.
Persija, yang mengaku akan mencoba tak menggunakan dana APBD, seperti yang dituturkan Bambang Sucipto, Direktur Umum Persija, beberapa waktu lalu, kini sepertinya akan menjilat ludah. Maklum, Persija diharapkan masih bisa menikmati dana APBD bahkan lebih besar dari musim lalu.
Pengalaman molornya jadwal kompetisi seperti musim lalu menjadi salah satu pertimbangan tersendiri. Hal sama juga diembuskan manajemen Persela. Musim depan mereka berharap mendapat kucuran dana APBD sebesar Rp 15 miliar. “Jika ingin berjalan lancar sampai kompetisi selesai minimal kami butuh Rp 20 miliar. Dana dari APBD sebesar Rp 15 miliar, sisanya dari tiket dan sponsor,” kata Yuhronur Efendi, Bendahara Persela.
Persiba juga tak mau kalah. Angka sebesar Rp 21 miliar pun diajukan meski kabarnya hanya akan disetujui Wali Kota Balikpapan, Imdaad Hamid, sebesar 18 miliar rupiah melalui dua tahap. (red/agus ef)