JUSTRU BISA LARI

Seharusnya Pelatih Diminta Bikin Proposal Target
koncomacan - KEDIRI, Rencana Ketua Umum Persik melakukan fit and proper test pelatih justru mengundang kekhawatiran. Rencana itu justru bisa membuat pelatih yang diincar lari.
"Khawatirnya justru itu. Karena ada fit and proper test segala, jadinya (pelatih yang tertarik) malah tidak mau ke Persik," ingat Rony Halawane, pengamat sepak bola Kediri.
Menurutnya, bukan berarti pelatih tersebut keder dengan uji kelayakan dan kepatutan. Tapi hal itu justru bisa membuat pelatih menanggapi lain. Yaitu sebagai sesuatu yang kurang mengenakkan. "Ya seperti menyangsikan kemampuan mereka karena harus dites dulu," sebutnya.
Padahal para pelatih yang akan dites itu jelas sudah memiliki lisensi kepelatihan standar AFC. Yakni lisensi A seperti yang disyaratkan oleh Badan Liga Indonesia (BLI). Dengan memiliki lisensi itu pelatih tersebut memiliki skill dan pengetahun yang sesuai standar. Hanya pengalaman dan prestasinya yang membedakan. "Kalau menurut saya seharusnya tidak perlu (fit and proper test)," saran Rony.
Jika Persik adalah tim di divisi I atau di bawahnya masih ada kewajaran jika dilakukan fit and proper test tersebut. Sebab bisa jadi banyak pelatih yang melamar dan hanya ada satu posisi yang tersebut. Sementara para pelatih yang mendaftar adalah para pemula dan belum banyak pengalaman. "Tapi Persik kan main di ISL. Pelatihnya kan juga sudah memiliki lisensi A," tambahnya.
Seperti diberitakan, Ketua Umum Persik yang juga Wali Kota Kediri Samsul Ashar berencana melakukan fit and proper test kepada calon pelatih Persik musim depan. Tujuannya untuk memilih yang terbaik di antara beberapa pelatih yang diincar. Sebab, saat ini Samsul mengaku sudah mengantongi empat nama pelatih yang akan dikerucutkan menjadi satu nama.
Masih menurut mantan pelatih Persik di era 80-an itu, untuk memilih pelatih seharusnya yang dilakukan adalah mencari kesesuaian antara target tim dan program dan visi pelatih. "Dari pengalaman saya, pelatih diminta membuat proposal. Apa yang akan dilakukan, programnya, targetnya, konsekuensinya, kontraknya, dan sebagainya. Kalau cocok diambil kalau tidak ya sudah. Tidak perlu ada tes," tegasnya. (red/agus ef)
Poin Perdana Macan Putih Junior
Tekuk PSID Jombang 2-1
koncomacan - KEDIRI, Persik junior membuka kejuaraan sepak bola U-18 piala Wali Kota Kediri dengan mulus. Mereka berhasil menekuk kesebelasan PSID Jombang dengan skor tipis 2-1 (1-0). Kemenangan itu mengantarkan anak-anak Persik Junior menduduki puncak klasemen sementara grup A.
Gol Macan Putih muda dicetak oleh Rudy Jojaga pada menit ke-16 dan bek Moch. Ansori pada menit ke-75. Sementara gol dari PSID Jombang dicetak oleh M. Abdul Muntolib pada menit ke-55.
Di atas lapangan pertandingan berjalan imbang. Kedua tim saling serang untuk bisa mendapatkan kemenangan perdana. Di awal babak pertama Rudy Jojaga dkk tampil kurang greng. Mereka masih sering salah umpan. Serangan pun kurang terarah. Banyak peluang di babak pertama yang terbuang sia-sia. "Anak-anak kurang tenang," dalih Manajer Persik junior Barnadi.
Sementara PSID Jombang tampil lebih tenang. Sehingga serangan mereka beberapa kali membahayakan jala Persik junior.
Rudy Jojaga akhirnya membuka kemenangan. Dia berhasil menyontek umpan pemain sayap Persik dengan mudah. Gol itu menjadi penutup pertandingan di babak pertama.
Di babak kedua PSID Jombang tampil menyerang. Sampai akhirnya penjaga gawang Persik Jr, Teddy Arif, harus memungut bola dari jalanya. Penyerang PSID Jombang berhasil menyamakan kedudukan di awal babak pertama. "Anak-anak lengah," kata Barnadi.
Beruntung, Persik yang main di kandang sendiri tampil ngotot di menit-menit akhir. Hingga akhirnya bek Moch. Ansori mencetak gol kemenangan. Setelah melakukan overlapping.
Sementara itu kubu PSID mengaku bahwa permainan mereka sebenarnya tidak kalah dengan Persik junior. "Anak-anak main bagus dan permainan sebenarnya berjalan imbang. Hanya belum waktunya menang," kata pelatih PSID Yakop. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda