ANCAMAN HUKUMAN PERSIPURA

Boaz Ikut Gundah
koncomacan - Belum tuntasnya urusan Persipura dengan Komdis PSSI terkait aksi mogok main di final Copa, Juni lalu, ikut menyita konsentrasi Ricardo Salampessy dan Boaz Solossa. Dua pemain tim nasional ini pantas gundah.
Kabarnya, pihak Mutiara Hitam mengancam akan menarik semua pemain mereka dari tim nasional jika hukuman yang dijatuhkan Komdis dirasa merugikan timnya. Seiring berjalannya waktu, niat tersebut luluh. Meski terlambat bergabung, Ricardo dan Boaz akhirnya tiba di pelatnas Sawangan, Selasa (7/7).
Namun, baik Ricardo ataupun Boaz mengaku masih sulit berkonsentrasi penuh bagi Merah Putih karena masih menunggu keputusan yang akan dijatuhkan Komdis.
“Terus terang saya tetap ingin membela timnas, tapi sulit untuk bisa fokus ke persiapan karena di sisi lain Persipura masih harus berurusan dengan Komdis,” ujar Boaz.
Wajar rasanya jika kedua pemain ini sedikit sulit dalam membagi konsentrasi. Namun, mereka juga tetap berusaha dan menghargai pemanggilan ke skuad Merah Putih. “Saya hanya berusaha mengikuti peraturan yang berlaku. Jadi, saat disuruh bergabung dengan timnas, ya saya menurut saja daripada nanti juga dihukum kalau tidak memenuhi panggilan timnas,” ucap Ricardo, yang juga diamini Boaz.
Namun, Ricardo dan Boaz sama-sama menolak berkomentar lebih jauh soal rencana yang akan mereka ambil jika kelak hukuman yang dijatuhkan Komdis ikut menyeret mereka.
BADAN WASIT SEPAK BOLA INDONESIA
Purwanto Bisa Dihukum
koncomacan - Persipura menuntut Komdis PSSI bersikap adil menyikapi kasus final Copa Dji Sam Soe Indonesia. Wasit Purwanto, yang lalai menyaksikan insiden handball bek Sriwijaya, Joel Tsimi, diharapkan juga terkena sanksi.
Ketua Badan Wasit Sepak Bola Indonesia (BWSI) yang juga anggota Komdis, Benhard Limbong, menegaskan bahwa dia dan rekan-rekannya akan bertindak seadil mungkin untuk menuntaskan kasus yang mencoreng citra sepak bola Indonesia tersebut.
"Bisa saja Purwanto kita hukum, tetapi kita lihat dulu apa kesalahannya. Kalau Komdis menilai dia tepat mengambil keputusan, tentu dia tidak akan dikenai sanksi," ungkap Limbong.
Limbong secara pribadi sudah berbicara kepada sang pengadil. "Kesimpulan sementara saya menilai keputusannya tepat. Itu handball pasif, bukan aktif. Tetapi, tetap saja dia harus memenuhi panggilan sidang Komdis untuk dikonfrontasi," katanya.
Namun, Limbong menegaskan kalau nantinya Pur terkena sanksi hukuman itu tidak akan dipublikasikan ke kalangan umum. "Ini sudah menjadi ketentuan Kode Disiplin FIFA dan PSSI," ungkap Limbong. (red/agus ef)
koncomacan - Belum tuntasnya urusan Persipura dengan Komdis PSSI terkait aksi mogok main di final Copa, Juni lalu, ikut menyita konsentrasi Ricardo Salampessy dan Boaz Solossa. Dua pemain tim nasional ini pantas gundah.
Kabarnya, pihak Mutiara Hitam mengancam akan menarik semua pemain mereka dari tim nasional jika hukuman yang dijatuhkan Komdis dirasa merugikan timnya. Seiring berjalannya waktu, niat tersebut luluh. Meski terlambat bergabung, Ricardo dan Boaz akhirnya tiba di pelatnas Sawangan, Selasa (7/7).
Namun, baik Ricardo ataupun Boaz mengaku masih sulit berkonsentrasi penuh bagi Merah Putih karena masih menunggu keputusan yang akan dijatuhkan Komdis.
“Terus terang saya tetap ingin membela timnas, tapi sulit untuk bisa fokus ke persiapan karena di sisi lain Persipura masih harus berurusan dengan Komdis,” ujar Boaz.
Wajar rasanya jika kedua pemain ini sedikit sulit dalam membagi konsentrasi. Namun, mereka juga tetap berusaha dan menghargai pemanggilan ke skuad Merah Putih. “Saya hanya berusaha mengikuti peraturan yang berlaku. Jadi, saat disuruh bergabung dengan timnas, ya saya menurut saja daripada nanti juga dihukum kalau tidak memenuhi panggilan timnas,” ucap Ricardo, yang juga diamini Boaz.
Namun, Ricardo dan Boaz sama-sama menolak berkomentar lebih jauh soal rencana yang akan mereka ambil jika kelak hukuman yang dijatuhkan Komdis ikut menyeret mereka.
BADAN WASIT SEPAK BOLA INDONESIA
Purwanto Bisa Dihukum
koncomacan - Persipura menuntut Komdis PSSI bersikap adil menyikapi kasus final Copa Dji Sam Soe Indonesia. Wasit Purwanto, yang lalai menyaksikan insiden handball bek Sriwijaya, Joel Tsimi, diharapkan juga terkena sanksi.
Ketua Badan Wasit Sepak Bola Indonesia (BWSI) yang juga anggota Komdis, Benhard Limbong, menegaskan bahwa dia dan rekan-rekannya akan bertindak seadil mungkin untuk menuntaskan kasus yang mencoreng citra sepak bola Indonesia tersebut.
"Bisa saja Purwanto kita hukum, tetapi kita lihat dulu apa kesalahannya. Kalau Komdis menilai dia tepat mengambil keputusan, tentu dia tidak akan dikenai sanksi," ungkap Limbong.
Limbong secara pribadi sudah berbicara kepada sang pengadil. "Kesimpulan sementara saya menilai keputusannya tepat. Itu handball pasif, bukan aktif. Tetapi, tetap saja dia harus memenuhi panggilan sidang Komdis untuk dikonfrontasi," katanya.
Namun, Limbong menegaskan kalau nantinya Pur terkena sanksi hukuman itu tidak akan dipublikasikan ke kalangan umum. "Ini sudah menjadi ketentuan Kode Disiplin FIFA dan PSSI," ungkap Limbong. (red/agus ef)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda