KANDIDAT PEMAIN TERBAIK MASIH KETAT
koncomacan - PERSAINGAN kompetisi Divisi Utama 2008/2009 tidak hanya berlaku dalam urusan memperebutkan tiket ke Super League musim depan. Ada tiga persaingan lagi yang tak kalah sengit. Yakni, top skor, pemain terbaik, dan tim paling fair play. Jika persaingan top skor relatif lebih mudah ditebak, tak demikian halnya dengan tim ter-fair play dan pemain terbaik.
Untuk pemain terbaik, contohnya. Beberapa elemen klub peserta menyatakan kesulitan mencari kandidat pemain terbaik. ''Tapi, biasanya pemain terbaik akan jatuh ke tim pemenang,'' jelas Abdul Rahman Gurning, pelatih PSPS Pekanbaru.
Komentar serupa diucapkan Ketua Harian Persebaya Surabaya Cholid Ghoromah. Meski, dia sudah mengantongi beberapa nama pemain terbaik. ''Memang sulit. Tapi, kalau menurut saya, Anderson da Silva dan Brima Pepito (striker Persema) layak jadi pemain terbaik. Mereka bermain konsisten selama kompetisi,'' ujar Cholid.
''Kalau pemain terbaik, Aldo Barreto bisa jadi kandidat. Sutaji (gelandang Persema) juga bisa,'' jelas Eddy Simon Badawi, pelatih Persisam Samarinda.
Jika menebak pemain terbaik bak mencari jarum di tumpukan jerami, tak demikian tim ter-fair play. PSPS dan Persema Malang diprediksi merengkuh gelar tersebut, sekaligus mengantongi hadiah Rp 25 juta.
''Untuk tim ter-fair play, PSPS menjadi kandidat terkuat. Kami belum pernah melakukan kerusuhan. Selain itu, selama kompetisi kami belum pernah dapat kartu merah. Di bawah PSPS mungkin Persema Malang,'' jelas Eddy Simon.
Persisam dan Persebaya diprediksi tak akan merengkuh gelar itu. Beberapa faktor menjadi handicap. Persisam, misalnya. Faktor nonteknis sering dianggap sebagai ganjalan.
''PSPS dan Persema sepertinya lolos dengan murni. Jadi, mereka layak dijadikan tim ter-fair play,'' jelas Wastomi Suheri, sesepuh suporter Persebaya.
Untuk pemain terbaik, contohnya. Beberapa elemen klub peserta menyatakan kesulitan mencari kandidat pemain terbaik. ''Tapi, biasanya pemain terbaik akan jatuh ke tim pemenang,'' jelas Abdul Rahman Gurning, pelatih PSPS Pekanbaru.
Komentar serupa diucapkan Ketua Harian Persebaya Surabaya Cholid Ghoromah. Meski, dia sudah mengantongi beberapa nama pemain terbaik. ''Memang sulit. Tapi, kalau menurut saya, Anderson da Silva dan Brima Pepito (striker Persema) layak jadi pemain terbaik. Mereka bermain konsisten selama kompetisi,'' ujar Cholid.
''Kalau pemain terbaik, Aldo Barreto bisa jadi kandidat. Sutaji (gelandang Persema) juga bisa,'' jelas Eddy Simon Badawi, pelatih Persisam Samarinda.
Jika menebak pemain terbaik bak mencari jarum di tumpukan jerami, tak demikian tim ter-fair play. PSPS dan Persema Malang diprediksi merengkuh gelar tersebut, sekaligus mengantongi hadiah Rp 25 juta.
''Untuk tim ter-fair play, PSPS menjadi kandidat terkuat. Kami belum pernah melakukan kerusuhan. Selain itu, selama kompetisi kami belum pernah dapat kartu merah. Di bawah PSPS mungkin Persema Malang,'' jelas Eddy Simon.
Persisam dan Persebaya diprediksi tak akan merengkuh gelar itu. Beberapa faktor menjadi handicap. Persisam, misalnya. Faktor nonteknis sering dianggap sebagai ganjalan.
''PSPS dan Persema sepertinya lolos dengan murni. Jadi, mereka layak dijadikan tim ter-fair play,'' jelas Wastomi Suheri, sesepuh suporter Persebaya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda