ISL: PERSEMA 2 VS PERSIPURA 1
Senin, 06 Desember 2009
Panaskan Papan Atas
Unggul berkat Tembakan Jarak Jauh
koncomacan - MALANG, Persema Malang memberi bukti. Anak asuh Subangkit tersebut mengalahkan juara bertahan Indonesia Super League (ISL) Persipura Jayapura dengan skor 2-1 (2-1) pada pertandingan di Stadion Gajayana, Malang, kemarin (5/12).
Dua gol Laskar Ken Arok, julukan Persema, dicetak Siswanto pada menit ke-18 dan Bima Sakti pada menit ke-24. Persipura memperkecil ketinggalan melalui penyerangnya asal Brazil, Alberto ''Beto" Goncalves, pada menit ke-34.
Donasi tiga angka itu langsung membawa Persema menerobos papan atas. Kini Bima Sakti dkk mengoleksi 13 poin dan naik lima setrip ke posisi kelima. Nilai yang dihasilkan Persema sama dengan dua tim di atasnya, Persiwa Wamena dan Persela Lamongan. Tapi, Persema kalah dalam selisih gol.
"Pemain kami akhirnya bisa membuktikan diri. Kemenangan ini penting. Apalagi, sukses ini bisa diraih atas tim kuat sekaligus juara bertahan Persipura," kata Subangkit, arsitek Persema, setelah pertandingan.
Kemenangan atas Mutiara Hitam -julukan Persipura- sekaligus penebus kekalahan di Stadion Gajayana dalam babak 16 besar Copa Indonesia 2008-2009 pada Maret lalu.
Subangkit menilai, kemenangan timnya tidak terlepas dari disiplin para pemain yang menerapkan pressing ketat sejak menit-menit awal. Dengan pressing itulah, Persipura kurang bisa mengembangkan permainan. Bahkan, tim asuhan Jacksen F. Tiago itu sering berada dalam tekanan Persema.
Namun, beragam serangan Persema belum mampu menghasilkan gol berkat kukuhnya pertahanan Persipura. Melihat kondisi itu, Subangkit tak kehabisan strategi.
Dia menginstruksi pasukannya untuk melakukan tendangan jarak jauh. Hasilnya pun maksimal. Siswanto mampu menjebol gawang Jendry Pitoy lewat tendangan dari luar kota penalti pada menit ke-18. Gol kedua yang dilesakkan Bima Sakti pada menit ke-24 juga lahir lewat tembakan jarak jauh.
"Pertahanan Persipura tak mudah ditembus. Tembakan jarak jauh adalah solusinya. Saya pun men-drill tembakan jarak jauh para pemain sebelum pertandingan," ungkap Subangkit.
Mantan pelatih timnas U-16 itu pun puas dengan kemenangan tersebut. Apalagi, dari sisi materi pemain, Persema masih kalah dengan Persipura.
Sementara itu, Jacksen mengatakan bahwa anak didiknya tidak bermain maksimal. Bahkan, antara pemain kerap saling menyalahkan.
Kekalahan Persipura juga diakui karena faktor kelelahan. Persipura hanya punya waktu dua hari untuk melakukan recovery.
"Lihat saja penampilan anak-anak, tidak seperti biasanya. Kelihatan mereka loyo," ucapnya.
Tapi, Jacksen tidak mau berkecil hati. Kekalahan dari Persema akan ditebus saat dijamu Arema pada Rabu (9/12).
Panaskan Papan Atas
Unggul berkat Tembakan Jarak Jauh
koncomacan - MALANG, Persema Malang memberi bukti. Anak asuh Subangkit tersebut mengalahkan juara bertahan Indonesia Super League (ISL) Persipura Jayapura dengan skor 2-1 (2-1) pada pertandingan di Stadion Gajayana, Malang, kemarin (5/12).
Dua gol Laskar Ken Arok, julukan Persema, dicetak Siswanto pada menit ke-18 dan Bima Sakti pada menit ke-24. Persipura memperkecil ketinggalan melalui penyerangnya asal Brazil, Alberto ''Beto" Goncalves, pada menit ke-34.
Donasi tiga angka itu langsung membawa Persema menerobos papan atas. Kini Bima Sakti dkk mengoleksi 13 poin dan naik lima setrip ke posisi kelima. Nilai yang dihasilkan Persema sama dengan dua tim di atasnya, Persiwa Wamena dan Persela Lamongan. Tapi, Persema kalah dalam selisih gol.
"Pemain kami akhirnya bisa membuktikan diri. Kemenangan ini penting. Apalagi, sukses ini bisa diraih atas tim kuat sekaligus juara bertahan Persipura," kata Subangkit, arsitek Persema, setelah pertandingan.
Kemenangan atas Mutiara Hitam -julukan Persipura- sekaligus penebus kekalahan di Stadion Gajayana dalam babak 16 besar Copa Indonesia 2008-2009 pada Maret lalu.
Subangkit menilai, kemenangan timnya tidak terlepas dari disiplin para pemain yang menerapkan pressing ketat sejak menit-menit awal. Dengan pressing itulah, Persipura kurang bisa mengembangkan permainan. Bahkan, tim asuhan Jacksen F. Tiago itu sering berada dalam tekanan Persema.
Namun, beragam serangan Persema belum mampu menghasilkan gol berkat kukuhnya pertahanan Persipura. Melihat kondisi itu, Subangkit tak kehabisan strategi.
Dia menginstruksi pasukannya untuk melakukan tendangan jarak jauh. Hasilnya pun maksimal. Siswanto mampu menjebol gawang Jendry Pitoy lewat tendangan dari luar kota penalti pada menit ke-18. Gol kedua yang dilesakkan Bima Sakti pada menit ke-24 juga lahir lewat tembakan jarak jauh.
"Pertahanan Persipura tak mudah ditembus. Tembakan jarak jauh adalah solusinya. Saya pun men-drill tembakan jarak jauh para pemain sebelum pertandingan," ungkap Subangkit.
Mantan pelatih timnas U-16 itu pun puas dengan kemenangan tersebut. Apalagi, dari sisi materi pemain, Persema masih kalah dengan Persipura.
Sementara itu, Jacksen mengatakan bahwa anak didiknya tidak bermain maksimal. Bahkan, antara pemain kerap saling menyalahkan.
Kekalahan Persipura juga diakui karena faktor kelelahan. Persipura hanya punya waktu dua hari untuk melakukan recovery.
"Lihat saja penampilan anak-anak, tidak seperti biasanya. Kelihatan mereka loyo," ucapnya.
Tapi, Jacksen tidak mau berkecil hati. Kekalahan dari Persema akan ditebus saat dijamu Arema pada Rabu (9/12).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda