KENA TIGA LAGA BAYAR ANANG Rp 25 JUTA
Sabtu, 28 Nopembver 2009
Sutikno Keberatan Putusan Komdis
koncomacan - JAKARTA, Persebaya Surabaya menjadi lakon dalam sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pekan ini. Klub berjuluk Green Force itu menuai pujian sekaligus kecaman dari lembaga pengadil PSSI.
Komdis mengapresiasi langkah Persebaya yang melaporkan tekling pemain Persitara Jakarta Utara Sutikno. Gelandang Persitara itu dinilai mencederai bek kanan Persebaya Anang Ma'ruf pada 11 November lalu di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta. Sutikno melakukan tekling brutal kepada Anang. Akibatnya, siku kiri Anang mengalami dislokasi.
''Tanpa Persebaya lapor pun, kami wajib menyelidiki kasus tersebut. Sebab, kami harus menjaga fair play dalam pertandingan," kata Hinca Panjaitan, ketua komisi disiplin PSSI, di Jakarta kemarin (27/11).
Setelah melewati sidang Kamis lalu (26/11), komdis sepakat menghukum Sutikno skors tiga kali pertandingan. Dia dilarang tampil pada laga away kontra Persiba Balikpapan (5/12), PSM Makassar (9/12), dan pertandingan kandang versus Bontang FC (13/12). Selain itu, Sutikno diwajibkan membayar Rp 25 juta kepada Anang, bukan PSSI.
''Ini memang baru. Yang jelas, kami ingin menegakkan peraturan. Nantinya menjadi keputusan Anang sendiri, mau menerima uang tersebut atau tidak," tutur Hinca.
Sutikno sangat keberatan dengan keputusan tersebut. ''Saya kan sudah mendapatkan kartu merah pada pertandingan itu. Kenapa ada hukuman tambahan lagi?" keluh dia.
Manajer Persitara Hary Ruswanto mendukung keputusan Komdis PSSI. Hanya, dia tidak sepakat dengan tiga hukuman komdis tersebut. ''Oke, dia dihukum tiga pertandingan. Tapi, yang satu sudah dijalani saat kami melawan Sriwijaya FC pada 21 November lalu," tutur pria yang akrab disapa Gendhar itu.
Nah, Persebaya juga mendapatkan perhatian dari komdis terkait dengan laporan pelatih Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago. Pria asal Brazil itu melapor telah diintimidasi oleh Persebaya.
''Setelah kami selidiki, ternyata intimidasi itu dilakukan sebelum pertandingan. Makanya, kami anggap kasus itu ditutup. Hanya, kami akan terus memperhatikan sikap pengurus Persebaya dalam pertandingan selanjutnya," tegas Hinca.
Sutikno Keberatan Putusan Komdis
koncomacan - JAKARTA, Persebaya Surabaya menjadi lakon dalam sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pekan ini. Klub berjuluk Green Force itu menuai pujian sekaligus kecaman dari lembaga pengadil PSSI.
Komdis mengapresiasi langkah Persebaya yang melaporkan tekling pemain Persitara Jakarta Utara Sutikno. Gelandang Persitara itu dinilai mencederai bek kanan Persebaya Anang Ma'ruf pada 11 November lalu di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta. Sutikno melakukan tekling brutal kepada Anang. Akibatnya, siku kiri Anang mengalami dislokasi.
''Tanpa Persebaya lapor pun, kami wajib menyelidiki kasus tersebut. Sebab, kami harus menjaga fair play dalam pertandingan," kata Hinca Panjaitan, ketua komisi disiplin PSSI, di Jakarta kemarin (27/11).
Setelah melewati sidang Kamis lalu (26/11), komdis sepakat menghukum Sutikno skors tiga kali pertandingan. Dia dilarang tampil pada laga away kontra Persiba Balikpapan (5/12), PSM Makassar (9/12), dan pertandingan kandang versus Bontang FC (13/12). Selain itu, Sutikno diwajibkan membayar Rp 25 juta kepada Anang, bukan PSSI.
''Ini memang baru. Yang jelas, kami ingin menegakkan peraturan. Nantinya menjadi keputusan Anang sendiri, mau menerima uang tersebut atau tidak," tutur Hinca.
Sutikno sangat keberatan dengan keputusan tersebut. ''Saya kan sudah mendapatkan kartu merah pada pertandingan itu. Kenapa ada hukuman tambahan lagi?" keluh dia.
Manajer Persitara Hary Ruswanto mendukung keputusan Komdis PSSI. Hanya, dia tidak sepakat dengan tiga hukuman komdis tersebut. ''Oke, dia dihukum tiga pertandingan. Tapi, yang satu sudah dijalani saat kami melawan Sriwijaya FC pada 21 November lalu," tutur pria yang akrab disapa Gendhar itu.
Nah, Persebaya juga mendapatkan perhatian dari komdis terkait dengan laporan pelatih Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago. Pria asal Brazil itu melapor telah diintimidasi oleh Persebaya.
''Setelah kami selidiki, ternyata intimidasi itu dilakukan sebelum pertandingan. Makanya, kami anggap kasus itu ditutup. Hanya, kami akan terus memperhatikan sikap pengurus Persebaya dalam pertandingan selanjutnya," tegas Hinca.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda