ISL: PSPS 4 VS PERSEBAYA 1
Senin, 09 Nopember 2009
Bikin Malu di Pekanbaru
koncomacan - PEKANBARU, Partai tandang pertama yang dilakoni Persebaya Surabaya di ajang Indonesia Super League (ISL) berbuah kekalahan. Melawat ke Stadion Rumbai, Pekanbaru, Green Force - julukan Persebaya - dipermalukan tuan rumah PSPS dengan skor telak 1-4.
Kekalahan besar ini mengulang hasil serupa saat kedua tim bersua pada perebutan tempat ketiga kompetisi Divisi Utama musim lalu di Samarinda, Kaltim. Saat itu Persebaya kalah lebih telak, yakni 1-5.
''Anak-anak tidak bermain seperti biasanya. Mereka banyak melakukan kesalahan mendasar. Terutama di lini pertahanan yang terlihat sangat gampang dilewati,'' kilah pelatih Persebaya Danurwindo seusai pertandingan. "Dua pemain sayap (Anang Ma'ruf dan Supriyono, Red.) juga sangat mudah diterobos lawan," lanjutnya.
PSPS sudah unggul saat pertandingan baru berjalan empat menit lewat gol M Isnaini. Setelah itu, penyerang PSPS asal Kamerun Dzumafo Epandi Herman mencetak dua gol. Masing-masing pada menit ke-25 dan 41.
Di babak kedua, M Isnaini membuat PSPS semakin leading lewat gol keduanya di menit ke-56. Sementara itu, Persebaya mendapatkan gol hiburan lewat aksi Ngon a Djam di pengujung laga. Inilah gol pertama di laga pertama penyerang asal Kamerun itu untuk Persebaya.
Secara umum, performa Persebaya memang banyak kelemahan. Anderson Da Silva dkk bermain tanpa arah. Koordinasi antarpemain, terutama di lini belakang, berjalan amburadul. ''Pemain belakang saya kurang waspada. Gol-gol yang tercipta banyak dari kesalahan pemain belakang. Lawan dengan mudah melewati,'' kata Danur.
Sebaliknya, PSPS bermain apik. Pelatih Abdul Rahman Gurning, tampaknya, belajar dari kemenangan atas Persebaya musim lalu. Dia memanfaatkan lemahnya sektor sayap Persebaya sebagai pintu masuk untuk menyerang. '' Kami sudah ketemua di Divisi Utama lalu. Makanya sedikit banyak kami tahu kelebihan Persebaya,'' kata Gurning.
Salah satu sektor yang dimanfaatkan PSPS adalah lemahnya posisi sayap kiri Persebaya yang dihuni Supriyono. Beberapa kali Supriyono ikut membantu serangan dan meninggalkan celah di pertahanan Persebaya. Saat itulah PSPS menyerang lewat sayap melalui Ade Chandra Kirana. Gol pertama M Isnaini adalah buah umpan matang Ade Chandra.
''Wing back kiri Persebaya selalu membantu serangan. Kami manfaatkan ini untuk menyerang kembali,'' ungkap Gurning.
Setelah itu giliran Dzumafo Epandi Herman yang beraksi. Penyerang berpostur besar itu dua kali menaklukkan gawang Persebaya yang dikawal kiper Syaifudin. Dengan dua gol ke gawang Persebaya kemarin, Dzumafo kini menjadi top scorer sementara dengan koleksi 6 gol.
Gurning memuji performa pemainnya yang tampil dengan semangat tinggi. ''Pemain bermain lepas. Meski masih sedang kelelahan, tapi anak-anak tetap bermain bagus. Saya salut pada anak-anak,'' ujar mantan pelatih Persitara Jakarta Utara itu.
Di sisi lain, Danur mengakui bahwa permainan timnya kalah dari tuan rumah. ''PSPS bermain bagus. Mereka menguasai lapangan,'' katanya.
Menurut Danur, kekalahan timnya disebabkan beberapa faktor. Salah satunya karena para penggawa Green Force bermain tidak dalam form terbaik. Meteka banyak melakukan kesalahan yang akhirnya dimanfaatkan lawan.
Melihat timnya tertekan, Danur sudah melakukan perubahan untuk memperbaiki kinerja pemainnya. Salah satunya dengan menarik legiun asing asal Australia Josh Maguire dan memasukkan Taufik. ''Saya menarik Johs karena kurang efektif. Ia tidak bermain seperti biasa,'' ujarnya. Tapi, perubahan itu tak banyak membantu sampai laga berakhir.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda