AREMA: IMBAS KONTRAK YANG MEMBENGKAK

koncomacan - MALANG, Kontrak pemain dan pelatih Arema jadi pemicu utama krisis finansial tim tersebut. Informasi yang diterima Radar Malang (Jawa Pos Group), total nilai kontrak pemain dan pelatih Arema mencapai Rp 13 miliar.
Padahal, rencana awal, manajemen Arema hanya mematok Rp 9 miliar-Rp 10 miliar. Krisis tersebut membuat pemain belum menerima gaji Oktober. Sebab, nilai kontrak untuk pemain dan pelatih tersebut melambung dari target awal manajemen.
Direktur PT Arema Indonesia Gunadi Handoko mengatakan, pembengkakan nilai kontrak dari rencana semula menjadi kendala utama. Apalagi, kas awal Arema masih 0.
Membengkaknya nilai kontrak hingga Rp 13 miliar itu terjadi karena tingginya harga pemain yang ditawarkan agen, khususnya legiun asing. Di sisi lain, manajemen tidak memiliki banyak waktu untuk menawar karena mepetnya persiapan tim.
"Karena kondisi mendesak, kami terpaksa membeli dengan harga tinggi. Apalagi waktu itu, manajemen khawatir pemain yang dibidik diserobot tim lain," ujar dia kemarin (6/11).
Kondisi tersebut membuat manajemen Arema tidak bisa memberikan uang muka 25 persen dari nilai kontrak. Pemain Arema hanya mendapatkan Rp 50 juta. Pembayaran uang muka itu berasal dari dana sponsor PT Bentoel termin pertama senilai Rp 2,5 miliar di antara total Rp 7,5 miliar bagi Arema.
Dana tersebut telah habis digunakan untuk biaya operasional, mulai pengurusan kitas sampai akomodasi dan transportasi laga away. Gunadi berharap, dana Bentoel termin kedua segera cair.
Saat ini, Bentoel belum menyepakati draf perjanjian yang telah diajukan manajemen Arema. Hal itu berbeda dengan pencairan dana termin pertama karena ada toleransi dengan langsung menyuntikkan dana Rp 2,5 miliar kepada manajemen Arema. "Tetapi, untuk termin kedua, manajemen harus menunggu persetujuan draf perjanjian," ungkap dia.
Lantas, kapan cairnya? Gunadi belum bisa memastikan pencairan dana Bentoel itu. Hanya, draf perjanjian sudah lama diserahkan kepada Bentoel. Diharapkan, dalam waktu dekat, dana tersebut bisa cair. "Seluruh hak pemain dan pelatih akan kami berikan setelah dana Bentoel cair," ujarnya.
Di samping menunggu dana Bentoel, manajemen Arema berupaya mencari dana sponsor lainnya. Tetapi, pencarian dana itu baru pada tahap penjajakan. Artinya, belum ada yang terealisasi selain Bentoel. Dengan demikian, manajemen hanya bisa mengharapkan dana Bentoel.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda