PT LIGA INDONESIA TAK KONSISTEN

(Salah satu stadion Lebak Bulus incaran Pelita Jaya)
Kamis, 01 Oktober 2009
koncomacan - JAKARTA, PT Liga Indonesia (PT LI) belum sepenuhnya menunjukkan profesionalitasnya. Regulator kompetisi sepak bola tanah air itu lagi-lagi menunjukkan inkonsistensi. PT LI menegaskan bahwa tidak ada lagi tim Indonesia Super League (ISL) yang musafir tahun ini.
Namun, kali ini PT LI memaklumi Pelita Jaya untuk tidak bermain di kandang Stadion Singaperbangsa, Karawang, pada dua laga pertama, 21 dan 25 Oktober 2009. Perusahaan yang dipimpin Andi Darussalam Tabusalla itu merekomendasikan Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk menghelat laga kandang klub asuhan Fandi Ahmad tersebut.
Menurut Llano Mahardika, manajer lisensi PT LI yang melakukan verifikasi ke lokasi tersebut pada 28 September lalu, pengerjaan lapangan Stadion Singaperbangsa baru 70 persen. Sedangkan perubahan fisik stadion masih 50 persen. "Pengerjaan tidak terkejar untuk selesai sesuai jadwal. Imbasnya, laga home Pelita direlokasi dan mereka mendapatkan denda dari kami," ujar Llano.
Awalnya, Pelita berjanji bisa merampungkan pengerjaan stadion itu sebelum 21 Oktober mendatang. Namun, PT LI tidak percaya. Maklum, kekurangan Pelita cukup krusial, yakni pemasangan rumput lapangan.
Besaran denda itu Rp 10 juta per pertandingan. "Awalnya, Pelita diberi dua opsi, Stadion Jalak Harupat atau Lebak Bulus. Mereka akhirnya memilih Lebak Bulus," terang Llano.
Hal sebaliknya diperlihatkan PSPS Pekanbaru. PSPS justru menunjukkan komitmen tinggi dalam merampungkan Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Riau. Data itu berdasar verifikasi PT LI pada 29 September lalu. "Saya yakin, PSPS bisa menyelesaikan pembenahan stadion sebelum 21 Oktober nanti," ujarnya.
koncomacan - JAKARTA, PT Liga Indonesia (PT LI) belum sepenuhnya menunjukkan profesionalitasnya. Regulator kompetisi sepak bola tanah air itu lagi-lagi menunjukkan inkonsistensi. PT LI menegaskan bahwa tidak ada lagi tim Indonesia Super League (ISL) yang musafir tahun ini.
Namun, kali ini PT LI memaklumi Pelita Jaya untuk tidak bermain di kandang Stadion Singaperbangsa, Karawang, pada dua laga pertama, 21 dan 25 Oktober 2009. Perusahaan yang dipimpin Andi Darussalam Tabusalla itu merekomendasikan Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk menghelat laga kandang klub asuhan Fandi Ahmad tersebut.
Menurut Llano Mahardika, manajer lisensi PT LI yang melakukan verifikasi ke lokasi tersebut pada 28 September lalu, pengerjaan lapangan Stadion Singaperbangsa baru 70 persen. Sedangkan perubahan fisik stadion masih 50 persen. "Pengerjaan tidak terkejar untuk selesai sesuai jadwal. Imbasnya, laga home Pelita direlokasi dan mereka mendapatkan denda dari kami," ujar Llano.
Awalnya, Pelita berjanji bisa merampungkan pengerjaan stadion itu sebelum 21 Oktober mendatang. Namun, PT LI tidak percaya. Maklum, kekurangan Pelita cukup krusial, yakni pemasangan rumput lapangan.
Besaran denda itu Rp 10 juta per pertandingan. "Awalnya, Pelita diberi dua opsi, Stadion Jalak Harupat atau Lebak Bulus. Mereka akhirnya memilih Lebak Bulus," terang Llano.
Hal sebaliknya diperlihatkan PSPS Pekanbaru. PSPS justru menunjukkan komitmen tinggi dalam merampungkan Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Riau. Data itu berdasar verifikasi PT LI pada 29 September lalu. "Saya yakin, PSPS bisa menyelesaikan pembenahan stadion sebelum 21 Oktober nanti," ujarnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda