RAHMAT POCI RIVAI MERETAS SEJARAH DI SRIWIJAYA FC
Usung Target Cetak Gol dalam Setiap Pertandingan
Rabu, 30 September 2009
koncomacan - Penampilan Rahmat Rivai memikat bersama Persitara Jakarta Utara musim lalu. Itulah yang membuat dia direkrut Sriwijaya FC untuk Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.
SRIWIJAYA FC gagal meraih juara Indonesia Super League (ISL) 2008-2009. Tim asal Palembang tersebut kalah bersaing dengan Persipura Jayapura.
Untung, kegagalan di ISL itu ditebus di ajang Copa Indonesia IV. Dalam even lintas divisi tersebut, Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya FC- mampu mempertahankan gelar yang digapai sebelumnya.
Tapi, sukses di ajang Copa Indonesia tetap belum membuat Sriwijaya puas. Berbagai pembenahan dilakukan agar mampu meraih sukses di ISL 2009-2010. Pemain yang dianggap kurang memberikan konstribusi dilepas. Gantinya, Sriwijaya merekrut pemain berlabel bintang. Salah seorangnya adalah Rahmat Rivai.
Pilihan tersebut tak salah. Pria kelahiran Ternate, Malut, 11 Desember 1977, tersebut memang brilian. Sejak bergabung dengan Laskar Wong Kito Sabtu (27/5), Poci -sapaan karib Rahmat- menunjukkan tanda-tanda akan meretas sejarah individu.
"Dia (Poci, Red) punya kecepatan dan naluri mencetak gol. Saya pikir, kami beruntung mendapatkannya. Dia pemain yang matang," puji Rahmad Darmawan, pelatih. Pemilik postur setinggi 164 cm dan berat 64 kg itu sukses mengemas lima gol dari lima laga. Namun, gol-gol tersebut ditorehkan tidak beruntun. Sebab, Poci tidak mencetak gol saat Sriwijaya FC menuai hasil imbang 0-0 melawan Persema Malang (16/9). Meski level pertandingan sebatas uji coba, sebenarnya torehan Poci itu sudah termasuk rekor bagi pemain lokal di Sriwijaya.
Alasannya, tak ada seorang pun pemain lokal yang konsisten melakukan hal seperti Poci sepanjang sejarah Sriwijaya. Termasuk ketika tim tersebut bernama Persijatim FC. "Setiap pemain pasti punya target. Begitu juga saya. Dalam setiap laga, saya selalu berusaha bikin gol," ungkap Poci. Konsistensi yang ada selama ini hanya dua gol dari dua laga beruntun. Misalnya gol di Liga Indonesia XII edisi 2006 yang ditorehkan oleh Isoewardi. Masing-masing tercetak saat menuai hasil imbang 1-1 dengan Semen Padang (25/1/06) dan menang 1-0 atas Persitara (8/2/06).
Kemudian, Andi Odang yang kini membela Persebaya Surabaya juga konsisten mencetak dua gol. Masing-masing tercipta saat memperoleh hasil imbang 2-2 melawan PSMS Medan (28/5/06) dan kalah 2-3 dari PSDS Deli Serdang (31/5/06). Satu konsistensi serupa tercipta pada Liga Indonesia XIII edisi 2007. Gol-gol itu diceploskan oleh Benben Berlian. Masing-masing menang 1-0 atas Semen Padang (13/12/07) dan kalah 2-4 dari Persija (16/12/07). Nah, Poci nyaris menyamai rekor Ngon A Djam, striker Sriwijaya musim 2008-2009 yang kini membela Persebaya Surabaya.
Keduanya sama-sama konsisten mencetak gol dari lima laga. Tapi, Ngon lebih bagus. Dia mencetak tujuh gol dari lima laga beruntun. Striker kelahiran Kamerun, 24 Januari 1980, itu mencetak tiga gol saat menang 4-0 atas Arema Malang (8/2). Empat gol lain dia cetak saat menang 2-1 atas Persik Kediri (16/2), kalah 0-1 dari Persita Tangerang (1/3), imbang 2-2 dengan Persijap Jepara (5/3), dan menang 1-0 atas Deltras Sidoarjo (25/3).
Pemain asing lain yang pernah konsisten mencetak gol adalah Zah Rahan Krangar. Midfielder kelahiran Monrovia, Liberia, 7 Maret 1985, tersebut mencetak tiga gol dari tiga laga beruntun. Tepatnya, gol-gol itu tercipta saat menang 2-1 atas PSM Makassar (26/9/08), menang 2-1 atas PSIS Semarang (6/10/08), dan kalah 1-2 dari Pelita Jaya (9/10/08).
Rabu, 30 September 2009
koncomacan - Penampilan Rahmat Rivai memikat bersama Persitara Jakarta Utara musim lalu. Itulah yang membuat dia direkrut Sriwijaya FC untuk Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.
SRIWIJAYA FC gagal meraih juara Indonesia Super League (ISL) 2008-2009. Tim asal Palembang tersebut kalah bersaing dengan Persipura Jayapura.
Untung, kegagalan di ISL itu ditebus di ajang Copa Indonesia IV. Dalam even lintas divisi tersebut, Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya FC- mampu mempertahankan gelar yang digapai sebelumnya.
Tapi, sukses di ajang Copa Indonesia tetap belum membuat Sriwijaya puas. Berbagai pembenahan dilakukan agar mampu meraih sukses di ISL 2009-2010. Pemain yang dianggap kurang memberikan konstribusi dilepas. Gantinya, Sriwijaya merekrut pemain berlabel bintang. Salah seorangnya adalah Rahmat Rivai.
Pilihan tersebut tak salah. Pria kelahiran Ternate, Malut, 11 Desember 1977, tersebut memang brilian. Sejak bergabung dengan Laskar Wong Kito Sabtu (27/5), Poci -sapaan karib Rahmat- menunjukkan tanda-tanda akan meretas sejarah individu.
"Dia (Poci, Red) punya kecepatan dan naluri mencetak gol. Saya pikir, kami beruntung mendapatkannya. Dia pemain yang matang," puji Rahmad Darmawan, pelatih. Pemilik postur setinggi 164 cm dan berat 64 kg itu sukses mengemas lima gol dari lima laga. Namun, gol-gol tersebut ditorehkan tidak beruntun. Sebab, Poci tidak mencetak gol saat Sriwijaya FC menuai hasil imbang 0-0 melawan Persema Malang (16/9). Meski level pertandingan sebatas uji coba, sebenarnya torehan Poci itu sudah termasuk rekor bagi pemain lokal di Sriwijaya.
Alasannya, tak ada seorang pun pemain lokal yang konsisten melakukan hal seperti Poci sepanjang sejarah Sriwijaya. Termasuk ketika tim tersebut bernama Persijatim FC. "Setiap pemain pasti punya target. Begitu juga saya. Dalam setiap laga, saya selalu berusaha bikin gol," ungkap Poci. Konsistensi yang ada selama ini hanya dua gol dari dua laga beruntun. Misalnya gol di Liga Indonesia XII edisi 2006 yang ditorehkan oleh Isoewardi. Masing-masing tercetak saat menuai hasil imbang 1-1 dengan Semen Padang (25/1/06) dan menang 1-0 atas Persitara (8/2/06).
Kemudian, Andi Odang yang kini membela Persebaya Surabaya juga konsisten mencetak dua gol. Masing-masing tercipta saat memperoleh hasil imbang 2-2 melawan PSMS Medan (28/5/06) dan kalah 2-3 dari PSDS Deli Serdang (31/5/06). Satu konsistensi serupa tercipta pada Liga Indonesia XIII edisi 2007. Gol-gol itu diceploskan oleh Benben Berlian. Masing-masing menang 1-0 atas Semen Padang (13/12/07) dan kalah 2-4 dari Persija (16/12/07). Nah, Poci nyaris menyamai rekor Ngon A Djam, striker Sriwijaya musim 2008-2009 yang kini membela Persebaya Surabaya.
Keduanya sama-sama konsisten mencetak gol dari lima laga. Tapi, Ngon lebih bagus. Dia mencetak tujuh gol dari lima laga beruntun. Striker kelahiran Kamerun, 24 Januari 1980, itu mencetak tiga gol saat menang 4-0 atas Arema Malang (8/2). Empat gol lain dia cetak saat menang 2-1 atas Persik Kediri (16/2), kalah 0-1 dari Persita Tangerang (1/3), imbang 2-2 dengan Persijap Jepara (5/3), dan menang 1-0 atas Deltras Sidoarjo (25/3).
Pemain asing lain yang pernah konsisten mencetak gol adalah Zah Rahan Krangar. Midfielder kelahiran Monrovia, Liberia, 7 Maret 1985, tersebut mencetak tiga gol dari tiga laga beruntun. Tepatnya, gol-gol itu tercipta saat menang 2-1 atas PSM Makassar (26/9/08), menang 2-1 atas PSIS Semarang (6/10/08), dan kalah 1-2 dari Pelita Jaya (9/10/08).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda