PERSIPURA vs SRIWIJAYA FC

Rabu, 07 Oktober 2009
Saatnya Tuntaskan Dendam
LIVE GLOBAL TV 19.00 WIB
MAKASSAR - Api perseteruan Sriwijaya FC dengan Persipura Jayapura kembali membara. Malam ini, Rabu (7/10) pukul 19.00 WIB, di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, dua kekuatan sepak bola Indonesia tersebut akan berjibaku untuk merebut trofi Community Shield 2009.
Laskar Wong Kito -julukan Sriwijaya- memang tidak berada di atas angin. Sebab, Stadion Andi Mattalatta adalah home base Persipura. Tapi, anak asuh Rahmad Darmawan itu punya spirit lebih.
Pelatih kelahiran Metro, Lampung, pada 26 Desember 1966 tersebut selalu punya cara untuk mengatasi Mutiara Hitam -julukan Persipura- di setiap partai menentukan. Dia punya keyakinan kuat akan konsepnya.
Sejak awal Rahmad selalu menempatkan semua pemain sama dan setara. Tak ada istilah bintang dalam timnya. Faktor itulah yang bisa menjadi keunggulan Sriwijaya. Sebab, pemain lain justru termotivasi untuk tampil beringas. "Yang pasti, jangan sampai membuat kesalahan sedikit pun. Kalau tidak, tentu akan fatal bagi kami," ungkap Rahmad kemarin (6/10).
Persipura, tim juara Indonesia Super League 2008-2009 itu, memang tim hebat. Dari lini ke lini komplet. Tapi, kunci Persipura sebenarnya satu, yaitu Alberto "Beto" Goncalves. Jika gerak striker kelahiran Brazil, 31 Desember 1980, tersebut dimatikan, Mutiara Hitam bakal kehilangan roh. Defender Sriwijaya sering kesulitan dalam membendung speed pencetak 23 gol pada ISL 2008-2009 itu. Biasanya juga, Sriwijaya bisa unggul kalau Beto absen.
Final Copa Indonesia IV di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada 28 Juni lalu adalah buktinya. Beto absen karena terkena akumulasi kartu kuning. Akibatnya, lini depan Persipura kendur. Sebaliknya, lini depan Laskar Wong Kito mengamuk. Puncaknya, Sriwijaya tampil sebagai juara (setelah Persipura memutuskan mogok bermain).
"Saya pikir kunci mematikan pergerakan mereka harus berani duel one to one. Saya mungkin akan tugaskan Slamet (Riyadi) untuk mematikan Beto," sambung Rahmad.
Tapi, Persipura tidak identik dengan Beto saja. Jelas, masih ada Boaz Solossa. Striker andalan timnas Indonesia tersebut justru lebih tajam. Musim lalu dia menjadi top skor ISL dengan 28 gol sekaligus mendapat sepatu emas.
"Persipura selalu mencetak atmosfer yang panas. Jika mereka mencetak gol, kami akan berat. Jadi, kami tidak akan membiarkan mereka cetak gol," tambah Ponaryo Astaman, gelandang anyar Sriwijaya.
Sementara itu, Persipura dirasuki optimisme tinggi. Bahkan, pelatih Jacksen F. Tiago selalu berkoar ingin menuntaskan dendam. Dia menegaskan tidak puas atas hasil final Copa Indonesia IV. "Sebenarnya, kami tidak kalah oleh Sriwijaya. Jadi, kami akan buktikan di Community Shield ini," tandasnya.