PERSIJA-PERSITARA TERUSIR DARI JAKARTA

Hadapi Pelantikan Presiden-Wapres
koncomacan - JAKARTA, Jadwal Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 bakal berantakan. Terutama, pertandingan yang digeber di Jakarta. Itu terkait dengan agenda nasional pelantikan Presiden RI pada 20 November nanti. Awalnya, PT Liga Indonesia (PT LI) merancang agenda sedemikian rupa agar pertandingan di Jakarta dihelat setelah jadwal larangan bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Jadwal tersebut disesuaikan dengan instruksi Polda Metro Jaya, yakni sampai dengan 20 Oktober.
Nyatanya, Polda Metro Jaya kemudian merevisi keputusan. Pengamanan di ibu kota sampai Oktober berakhir. Namun, Humas Polda Metro Jaya Chrysnanda Dwi Laksana menampik kabar bahwa ada larangan menghelat pertandingan sepak bola di Jakarta.
"Itu bukan larangan, hanya penundaan. Kita sedang menghadapi pelantikan presiden-Wapres. Pelantikan tersebut proses demokrasi. Karena itu, kita harus mendukung proses demokrasi," ujar Chrysnanda.
Maka, lanjut dia, potensi-potensi konflik yang bisa menimbulkan gangguan harus bisa diantisipasi. Nah, proses pengamanan itu sengaja dilakukan sampai November mendatang karena sesuai dengan regulasi pengamanan dilakukan sejak pra dan pasca pelantikan.
"Sekali lagi, ini bukan larangan, hanya penundaan. Setelah selesai, boleh bertanding lagi. Nanti, kalau ada kerusuhan, siapa yang mau tanggung jawab?" ujar dia.
Dengan adanya perubahan itu, PT LI segera memberitahukan kepada Persija Jakarta dan Persitara Tangerang. Maklum, Persija memiliki dua jadwal pertandingan kandang, yakni 21 Oktober (kontra Persijap Jepara) dan 25 Oktober (versus Persela Lamongan). Sedangkan Persitara melakoni laga home melawan Persebaya Surabaya pada 22 Oktober nanti dan Persik Kediri (31/10).
PT LI juga harus segera mencari solusi. Ada dua opsi yang disampaikan regulator kompetisi sepak bola tanah air itu. Yakni, penjadwalan ulang atau pemindahan lokasi pertandingan. Dua pilihan itu membawa konsekuensi.
"Penjadwalan ulang akan menjadi beban bagi Persija yang memiliki pemain timnas," ujar Joko Driyono, CEO PT LI, di Jakarta kemarin (12/10). Apalagi jika tim berjuluk Macan Kemayoran itu harus berlaga setelah timnas melakoni pertandingan kontra Kuwait pada 18 November nanti.
Maklum, PT LI menyinkronkan jadwal pertandingan dengan agenda timnas. Karena itu, PT LI tak menjadwalkan klub-klub yang punya pemain timnas bertanding pada 26 Oktober-18 November. Namun, jika Persija mengambil waktu pada awal November, klub besutan Maman Suryaman itu tak bisa komplet. Sebab, timnas sedang menggeber TC. Atau, bisa saja timnas terbang ke Iran untuk melakoni uji coba.
"Makanya, ini bergantung pada sikap PSSI atau BTN (Badan Tim Nasional), bisa tidak melepaskan pemain timnas pada waktu itu. Yang penting, kami ingin dua sektor itu berjalan dengan baik, timnas nggak terganggu dan klub tetap maksimal," ujar pria asal Ngawi itu.
Solusi lainnya, pemindahan lokasi. Konsekuensinya, Persija dan Persitara harus siap tampil dengan pendukung yang minim. Solusi tersebut, menurut Joko, tidak dapat begitu saja dipilih. Sebab, syarat pemindahan lokasi menyangkut dua alasan. Yakni, ada kerusakan permanen di stadion dan larangan yang bersifat permanen. "Itu tidak kami temukan pada kasus ini," ujar dia.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda