MASIH DEMAM PANGGUNG

Kamis,15 Oktober 2009
koncomacan - MALANG, Pelajaran sangat berharga dipetik skuad Persema pada laga perdana Indonesia Super League (ISL) di Stadion Gajayana kemarin. Menjamu tamunya Persija, bukannya tampil apik, Bima Sakti dan kawan-kawan justru kelihatan demam panggung. Pola main yang disusun masih kelihatan sporadis. Kondisi ini yang dimanfaatkan Persija dan Persema pun takluk 1-3 (1-2).
Nafsu menyerang Persema memang cukup besar, terutama di awal babak pertama. Hanya sayang, nafsu penyerangan itu tidak diimbangi konsentrasi bertahan. Sebagai bukti, satu serangan balik Persija gagal diantisipasi lini belakang tim berjuluk Laskar Ken Arok. Umpan panjang geladang Persija Agus Indra dimanfaatkan M. Ilham untuk mengecoh pertahanan Persema. Ilham lepas dari kawalan dan membuka kemenangan di menit 15. Persema sepat down dengan gol yang sama sekali tak terduga itu. Beruntung, mental kembali naik setelah mendapatkan hadiah penalti dari wasit Okky Dwi Putra asal Bandung. Penalti itu diberikan karena pemain belakang Persija dianggap melanggar bek Persema Munhar di dalam kotak penalti. Gelandang Persema Robie Mark Gaspar yang ditunjuk menjadi eksekutor penalti mampu menyamakan kedudukan 1-1 di menit 24.
Euforia Persema berubah menjadi petaka saat striker Persija membobol gawang I Komang Putra. Gol berkelas yang dilesakkan Bambang di menit 36 itu kian menegaskan betapa lemahnya koordinasi Persema di lini belakang. Sebab Bambang yang sudah mendapat kawalan dua pemain masih saja begitu leluasa menyarangkan gol.
"Saya akui kekalahan ini karana anak-anak bermain cukup buruk. Terutama lini belakang yang kurang koordinasi. Sedangkan Persija mampu memanfaatkan peluang dengan bagus," kata pelatih Persema Subangkit usai pertandingan sore kemarin.
Di babak awal, sebenarnya Persema memiliki beberapa peluang. Brima Pepito misalnya punya dua peluang memanfaatkan kesalahan Leo Saputra dan kiper M. Yasir. Hanya saja pemain asal Afrika itu kurang tenang. Demikian pula dengan M. Kamri yang tinggal berhadapan dengan mantan kiper Arema itu juga gagal menyarangkan gol.
"Lini depan saya memang tidak mampu memanfaatkan peluang,"aku Subangkit.
Dalam kondisi tertinggal, pelatih Subangkit mencoba melakukan rotasi pemain. Jainal Ichwan digantikan Jairon Feliciano demi mengoptimalkan daya dobrak. Namun rotasi ini juga tidak banyak berpengaruh. Jairon justru tidak mampu memanfaatkan banyak peluang. Justru Persija kembali menambah gol lewat kaki Bambang Pamungkas memanfaatkan kesalahan kiper I Komang Putra. Upaya dengan memasukkan Iswandi Dai menggantikan M. Kamri juga belum mengubah keadaan hingga laga berakhir.
Sementara pelatih Persija Maman Suryaman menegaskan, kemenangan ini karena anak didiknya mampu memanfaatkan kelengahan lawan. Sehingga sekali mendapat peluang mampu memanfaatkan dengan sempurna. "Pemain saya bermain cukup impressif, karena saya tidak mau kegagalan lawan Arema terulang saat dijamu Persema,"ucap Maman.
Maman merasa bangga dengan kerja keras anak didiknya yang mampu mencuri poin sempurna di kandang Persema. "Target saya terpenuhi untuk mencuri poin di Malang,"ucapnya.