ISL: PERSEMA VS PSPS

Sabtu, 17 Oktober 2009
koncomacan - Kubu Askar Bertuah alias PSPS Pekanbaru mengeluhkan padatnya jadwal pertandingan. Tim besutan Abdur Rachman Gurning ini bermain tiga kali dalam waktu delapan hari.
Situasi tersebut dikhawatirkan memancing emosi di lapangan para pemain lantaran kecapekan. Dampak lainnya, mutu pertandingan pun dipastikan menurun.
Rabu, 14 Oktober 2009, Banaken Bossoken dan kawan-kawan tampil pada laga perdana Liga Super Indonesia (ISL) melawan tuan rumah Arema Malang. Tiga hari kemudian, tim promosi ini akan berhadapan dengan Persema Malang di Stadion Gajayana Malang, Minggu 18 Oktober 2009. Lalu, pada 21 Oktober 2009 mendatang, PSPS akan menjamu Persela Lamongan di Stadion Rumbai.
"Dalam waktu delapan hari, kami dipaksa bertanding sebanyak tiga kali. Ini tidak normal karena terlalu menguras tenaga. Saya sendiri heran, pengelola Liga Indonesia seakan tak pernah belajar dari kejadian masa lalu. Ini aneh, tetapi saya tak bisa berbuat apa-apa. Sebagai pelatih tugas saya hanya menyiapkan taktik dan strategi agar bisa mendapat hasil maksimal dalam setiap laga," ujar Gurning kepada GOSport.
Taktik Seperti Lawan Arema
Soal taktik pada pertandingan berikutnya, mantan pembesut PSMS Medan dan Persitara Jakarta Utara ini takkan mengubahnya seperti ketika melawan Arema. Menurut mantan pemain timnas Asian Games 1986 ini, konsep permainan saat melawan tim Singo Edan tidak diubah lantaran dinilai berhasil. Saat itu, PSPS sukses meraih nilai satu setelah bermain imbang tanpa gol.
Jika tak berubah, itu artinya posisi kiper akan dipercayakan kepada Fance Haryanto. Lalu, empat bek kembali ditempati Agus Cima, Danil Junadi, Dedi Sibung dan Ade Chandra.
Lini vital di tengah dipercayakan kepada Ade Suhendra, April Hadi, Cyril Emile serta Banaken Bosseken. Posisi penyerang kembali dipercayakan kepada Daniel Dzumafo dan Putut Waringin Jati.
Soal kekuatan Persema, Gurning mengaku belum paham 100 persen. Meski kalah 1-3 dari Persija Jakarta, kata Gurning, bukan berarti tim besutan Subangkit itu merupakan tim lemah.
Walau kalah dalam kualitas, Bima Sakti dan kawan-kawan bisa mengimbangi permainan lawan. Bahkan, Laskar Ken Arok bisa mengusai jalannya permainan. Persema kalah lantaran kurangnya penyelesaian akhir serta lemahnya koordinasi di lini belakang.
Persema dalam analisis Gurning punya kekuatan Robbie Gaspar di lini tengah. Pemain asal Australia ini mampu menjadi jangkar antara lini belakang dan tengah.
Kecepatan Mohmmad Kamri dari sisi kiri pertahanan Persema juga patut diwaspadai. Kepiawaian Brima Pepito di lini depan juga diantisipasi karena jago bola udara.
Pertahanan Persema yang digalang Semme Patrick, Munhar dan Suroso tergolong rapi. Mereka harus dipancing keluar agar ada space.
"Untuk mengatasi semangat juang tinggi Persema, kami akan imbangi dengan bermain disiplin dibarengi komunikasi yang baik," ujarnya.
Sabtu, 17 Oktober 2009
koncomacan - Mengawali Superliga dengan kekalahan dari Persija tentunya tidak ingin terulang lagi saat menjamu PSPS. Pelatih Subangkit meminta pemainnya untuk menjaga ritme permainan setelah terkuras fisiknya karena digenjot di laga perdana. Apalagi lini belakang sering keteteran saat mendapat tekanan.
Sedangkan PSPS mempunyai modal cukup berharga usai menahan imbang Arema tanpa gol. Lini depan masih menjadi kendala utama PSPS, yang masih sering membuang peluang. Dukungan dari lini kedua terkadang tidak berjalan mulus, sehingga duet Dedi Gusmawan dan Herman Epandi kurang mendapat umpan bagus. Tugas Putut Waringin Jati menjadi jembatan kedua lini.
Prediksi koncomacan: Persema menang 2-1.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda