DUO SINGAPURA KAGET KERASNYA LIGINA

(Duo Pemain Timnas Singapura)
Jum'at, 16 Oktober 2009
koncomacan - MALANG, Penampilan dua asing Arema asal Singapura, M. Ridhuan dan M. Noh Alam Shah bisa dibilang belum maksimal. Ini terlihat dalam pertandingan Arema melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Kanjuruhan, Rabu (14/10).
Di pertandingan itu, Ridhuan dan Alam Shah beberapa kali melakukan salah umpan. Bahkan Alam Shah yang menjadi striker tunggal di lini depan, juga tidak berkutik karena mendapat pengawalan yang ketat dari pemain lawan. Bahkan pelatih Robert Alberts terpaksa mengganti Ridhuan dengan memasukkan Ronny Firmansyah di menit 73. Demikian pula dengan Landry Poulangoye yang juga tampil tidak sesuai harapan.
Praktis hanya ada dua pemain asing Chmelo Roman dan Pierre Njanka yang bermain cukup bagus. Roman mampu berperan sebagai playmaker dengan umpan-umpan yang bagus. Hanya saja umpan apik Roman itu gagal dimaksimalkan pemain di lini depan Arema. Sedangkan Njanka sukses mengkoordinir barisan pertahanan tim berlogo kepala singa sehingga Arema tidak sampai kebobolan.
Asisten Pelatih Arema Listiadi mengatakan penampilan Alam Shah dan Ridhuan di pertandingan kemarin memang di bawah performance. Ini bisa dimaklumi karena kedua pemain tersebut baru pertama kali bermain di kompetisi Super League di Indonesia. Sehingga, keduanya masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
Apalagi iklim sepakbola di Indonesia sangat berbeda dengan di Liga Singapura. Di Indonesia permainan lebih ketat dan keras, sedangkan di Singapura gaya permainannya lebih mengandalkan teknik. Perbedaan itulah yang membuat Alam Shah dan Ridhuan belum terbiasa bermain dengan gaya permainan yang ketat dan keras. "Pressing yang ketat dari pemain PSPS membuat Alam Shah dan Ridhuan bermain kurang bagus," terang Listiadi.
Sedangkan untuk penampilan Landry yang di pertandingan lawan PSPS sering mendapatkan cemoohan dari Aremania dianggap pelatih Robert Alberts masih memenuhi standar. Robert menilai Landry mampu memainkan perannya sebagai pemain gelandang bertahan cukup baik. Apabila Landry membuat kesalahan, Robert menilai wajar. Mengingat pertandingan lawan PSPS merupakan laga perdana bagi pemain timnas Gabon tersebut. Sehingga Landry juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pemain Arema lainnya.
Bahkan di pertandingan kemarin, Landry juga mampu bekerjasama dengan Achmad Bustomi dalam membangun serangan ataupun bertahan di sektor lini tengah Arema. Hal ini membuat lini tengah Arema sangat dominan dibandingkan dengan PSPS. Namun demikian, untuk laga selanjutnya penampilan Landry memang perlu ditingkatkan. "Untuk laga perdana, Landry bermain standar. Mari support pemain asing kami, sehingga di pertandingan selanjutnya mereka bermain maksimal," ucap Robert.