ARGENTINA LOLOS KE PIALA DUNIA

Jum'at, 16 Oktober 2009
koncomacan - MONTEVIDEO, Argentina menunjukkan mental yang perkasa. Tango -sebutan Argentina-berhasil mengatasi tekanan saat bertandang ke markas Uruguay di Estadio Centenario, Montevideo, kemarin (15/10). Kemenangan 1-0 pun meloloskan Argentina ke putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel).
Sejak kickoff, laga do or die itu berjalan dalam tensi tinggi. Sayang, dua tim gagal menampilkan permainan elegan dan sarat skill. Yang tersaji justru permainan keras sehingga banyak tercipta pelanggaran. Statistik mencatat terjadi 53 pelanggaran. Padahal, rata-rata pelanggaran dalam dalam sebuah laga adalah 30-40 kali.
Para penggawa Argentina tampil disiplin. Itu membuat tuan rumah kesulitan membongkar pertahanan tim tamu. Tak banyak peluang emas yang diciptakan pemain Uruguay.
Di tengah tekanan itu, defender Uruguay Martin Caceres membuat pelanggaran bodoh. Dia menarik sepatu Jonas Gutierrez yang lolos dari pengawalannya. Alhasil, Caceres pun menerima kartu kuning kedua yang membuat pemain 22 tahun tersebut harus meninggalkan lapangan.
Nah, dari pelanggaran Caceres tersebut, Argentina memperoleh free kick yang dieksekusi Lionel Messi. Bintang Barcelona itu menyodorkan bola kepada Juan Sebastian Veron yang selanjutnya menendang ke arah gawang.
Tendangan Veron membentur kerumunan pemain di kotak penalti dan mengarah ke Mario Bolatti. Gelandang 24 tahun asal klub Argentina Huracan itu pun melesakkan bola ke gawang Uruguay yang dikawal Nestor Muslera. Gol pada menit ke-84 tersebut merupakan koleksi pertama Bolatti dalam tiga laga membela Tango.
"Gol itu merupakan keberuntungan bagi saya. Sebab, itulah sentuhan pertama saya," tutur Bolatti seperti dilansir Clarin. "Saya senang karena memberikan yang seharusnya bagi negeri saya. Argentina layak lolos ke Piala Dunia," ujar pemain yang mencetak gol hanya lima menit setelah menggantikan Gonzalo Higuain tersebut.
Bagi Uruguay, tampil di playoff mengulang cerita pada Piala Dunia 2002 dan 2006. Dua-duanya lawan Australia. Pada kesempatan pertama, Charruas -julukan Uruguay- lolos setelah menang agregat 3-1. Tapi, Australia membalas empat tahun kemudian lewat adu penalti 4-2 setelah skor agregat 1-1.
Untuk playoff kali ini, Uruguay bakal ditantang Kosta Rika, tim peringkat keempat Zona CONCACAF. Dari enam kali pertemuan dengan Kosta Rika, Uruguay tak terkalahkan (lima kali menang, sekali seri). Namun, Los Ticos -sebutan Kosta Rika- bukan tim ayam sayur. Mereka selalu menembus Piala Dunia di dua edisi terakhir (2002 dan 2006).
"Terkadang, pengulangan (tampil di playoff, Red) dalam kehidupan tidak bisa kita hindari karena hal seperti itu di luar kehendak pemain atau pelatih," ujar Oscar Washington Tabarez, tactician Uruguay, sebagaimana dilansir El Maestro.
"Kami yakin dengan peluang kami, dan pengalaman menjalani playoff membuat kami bermental tangguh," sahut Diego Forlan, striker andalan Uruguay.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda