PEMAIN PERSEBAYA DITOLAK LIGA INDONESIA

koncomacan - SURABAYA, Pemain gelandang Persebaya Surabaya, Lucky Wahyu Dwi Permana, hampir dipastikan tidak bisa berlaga di kompetisi Liga Super Indonesia, setidaknya hingga pertengahan musim. Sebab, berkas pendaftarannya ditolak PT Liga Indonesia.
Informasi yang diperoleh wartawan dari markas Persebaya di Surabaya, Rabu (2/9), menyebutkan, Lucky Wahyu tidak diperbolehkan bermain di Liga Super, karena masih tercatat sebagai pemain inti Timnas U-23 yang dipersiapkan untuk berlaga di SEA Games di Laos pada akhir tahun ini.
Kepastian ditolaknya Lucky Wahyu disampaikan PT Liga Indonesia kepada Persebaya, setelah klub tersebut mendaftarkan 22 pemain untuk verifikasi mengikuti Liga Super musim ini.
Sesuai aturan yang dikeluarkan Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, seluruh pemain Timnas U-23 tidak diperkenankan bermain di Liga Super maupun kompetisi Divisi Utama, hingga tugasnya berakhir.
PT Liga Indonesia dan PSSI sudah menyampaikan masalah tersebut kepada seluruh klub pada jauh hari sebelumnya, agar klub memiliki pertimbangan sebelum mengontrak pemain Timnas U-23.
Selain Lucky Wahyu, Persebaya sebenarnya masih memiliki pemain Timnas U-23, yakni Djayusman Triasdi. Namun, mantan pemain PSM Makassar itu, saat ini lebih banyak bermain bersama timnas senior.
"Djayusman masih diperbolehkan main di Liga Super, tapi Lucky Wahyu tetap tidak bisa karena dia pilar Timnas U-23. Kontrak Lucky dikembalikan kepada klub," kata Manajer Persebaya Saleh Ismail Mukadar.
Ia menambahkan, Persebaya akan berusaha mencari pemain gelandang untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Lucky Wahyu. Namun, kontrak pemain binaan klub internal Persebaya ini tidak diputus.
Sementara itu, Bendahara Persebaya, H. Ismail yang baru saja mengikuti proses verifikasi klub Liga Super di Jakarta, mengaku bersyukur Persebaya menjadi salah satu dari delapan klub yang mendapat penilaian di atas standar dari PT Liga Indonesia.
"Semua persyaratan sudah diterima dan kami tinggal menunggu penilaian dari PT Liga Indonesia," ujarnya.
Bahkan, lanjut Ismail, PT Liga Indonesia juga merekomendasikan PT Persebaya Indonesia sebagai rujukan bagi klub-klub peserta Liga Super yang belum berbadan hukum, dalam membentuk aspek legalitas klub.
Kabarnya, klub promosi PSPS Pekanbaru akan datang ke Surabaya untuk belajar dari Persebaya soal pendirian badan hukum tersebut.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda