MASIH RAPUH CARI PEMAIN BELAKANG ASIA
(Djayusman harapan Persebaya)
Sabtu,19 September 2009
koncomacan - SURABAYA, Pelatih Persebaya Danurwindo buka lowongan. Kali ini, pelatih asal Kutoarjo, Jateng, tersebut butuh sosok pekerja berpengalaman untuk mengisi lini belakang Persebaya.
Itu merupakan antisipasi atas absennya Djayusman Triasdi ketika membela timnas Indonesia nanti. Hal tersebut menyusul kepastian yang dirilis Badan Tim Nasional (BTN) yang memfokuskan Djayusman dan Rachmat Latif (Persiram Raja Ampat) untuk bermain di timnas U-23.
Tanpa Djayusman, kekuatan lini belakang Persebaya dipastikan akan berkurang. ''Karena itu, kami membutuhkan pemain belakang asing Asia,'' jelasnya.
Tapi, bukan sembarang legiun asing Asia yang diinginkan Danur -sapaan Danurwindo. Mantan arsitek Persema Malang itu menyatakan, Persebaya butuh pemain yang minimal kualitasnya sematang Djayusman.
Selain itu, sosok defender idaman Danur juga memiliki leadership yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan kepemimpinan dan kematangan pemain tersebut bisa ditularkan kepada pemain Persebaya yang lain.
Keinginan Danur tersebut tak lepas dari penilaian atas lini belakang Green Force -julukan Persebaya- yang masih rapuh dan labil. Dalam kondisi tertekan, menurut dia, rata-rata pemain belakang Persebaya sering terburu-buru melanggar lawan.
Itu terutama dilakukan oleh pemain muda seperti Sunaji dan Nugroho Mardiyanto. ''Lawan belum berada pada posisi bahaya, mereka sudah terburu mengambil atau menjatuhkan,'' ujar Danur sambil menepukkan kedua telapak tangan pertanda terjadi benturan.
''Kalau dilakukan saat pertandingan home, bisa jadi itu tidak masalah. Tapi kalau bermain di luar kandang, itu bisa menjadi hal yang berakibat fatal. Bisa jadi penalti atau pelanggaran yang sebenarnya tidak perlu,'' ungkap Danur.
Di sisi lain, dia menyebut lini belakang timnya masih minim dalam melakukan koordinasi. Bisa jadi, hal itu juga tak lepas dari masa latihan Persebaya selama ini yang relatif pendek. Maklum, Danur mulai menangani tim beberapa hari sebelum bulan puasa.
Labilnya lini belakang tersebut, lanjut Danur, menjadi salah satu penyebab kekalahan timnya oleh Persibo Rabu lalu (16/9). Dalam partai uji coba tersebut, Persebaya harus dipermalukan Persibo dengan skor 1-3 di Stadion Gelora 10 Nopember.
Sabtu,19 September 2009
koncomacan - SURABAYA, Pelatih Persebaya Danurwindo buka lowongan. Kali ini, pelatih asal Kutoarjo, Jateng, tersebut butuh sosok pekerja berpengalaman untuk mengisi lini belakang Persebaya.
Itu merupakan antisipasi atas absennya Djayusman Triasdi ketika membela timnas Indonesia nanti. Hal tersebut menyusul kepastian yang dirilis Badan Tim Nasional (BTN) yang memfokuskan Djayusman dan Rachmat Latif (Persiram Raja Ampat) untuk bermain di timnas U-23.
Tanpa Djayusman, kekuatan lini belakang Persebaya dipastikan akan berkurang. ''Karena itu, kami membutuhkan pemain belakang asing Asia,'' jelasnya.
Tapi, bukan sembarang legiun asing Asia yang diinginkan Danur -sapaan Danurwindo. Mantan arsitek Persema Malang itu menyatakan, Persebaya butuh pemain yang minimal kualitasnya sematang Djayusman.
Selain itu, sosok defender idaman Danur juga memiliki leadership yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan kepemimpinan dan kematangan pemain tersebut bisa ditularkan kepada pemain Persebaya yang lain.
Keinginan Danur tersebut tak lepas dari penilaian atas lini belakang Green Force -julukan Persebaya- yang masih rapuh dan labil. Dalam kondisi tertekan, menurut dia, rata-rata pemain belakang Persebaya sering terburu-buru melanggar lawan.
Itu terutama dilakukan oleh pemain muda seperti Sunaji dan Nugroho Mardiyanto. ''Lawan belum berada pada posisi bahaya, mereka sudah terburu mengambil atau menjatuhkan,'' ujar Danur sambil menepukkan kedua telapak tangan pertanda terjadi benturan.
''Kalau dilakukan saat pertandingan home, bisa jadi itu tidak masalah. Tapi kalau bermain di luar kandang, itu bisa menjadi hal yang berakibat fatal. Bisa jadi penalti atau pelanggaran yang sebenarnya tidak perlu,'' ungkap Danur.
Di sisi lain, dia menyebut lini belakang timnya masih minim dalam melakukan koordinasi. Bisa jadi, hal itu juga tak lepas dari masa latihan Persebaya selama ini yang relatif pendek. Maklum, Danur mulai menangani tim beberapa hari sebelum bulan puasa.
Labilnya lini belakang tersebut, lanjut Danur, menjadi salah satu penyebab kekalahan timnya oleh Persibo Rabu lalu (16/9). Dalam partai uji coba tersebut, Persebaya harus dipermalukan Persibo dengan skor 1-3 di Stadion Gelora 10 Nopember.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda