VERIFIKASI MANUAL LIGA

Ancaman Baru BLI
koncomacan - Menghadapi musim kompetisi 2009/2010 sejumlah persiapan serius kembali digelar BLI. Kali ini mereka ingin kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu berjalan lancar tanpa harus menyisakan sejumlah 'tim musafir' seperti musim lalu.
Tanggal 15 dan 16 Agustus rencananya BLI akan kembali menurunkan tim verifikasi guna meninjau semua aspek yang diperlukan klub dalam memenuhi manual liga. Namun, diakui Joko Driyono, CEO BLI, aspek stadion atau sarana dan prasarana akan menjadi tolok ukur penting dengan pernyataan menghilangkan 'tim musafir'.
Stadion dengan standar manual liga menjadi kunci utama bagi klub. “Hukumnya wajib jika stadion itu harus memiliki lampu. Persitara sudah pasti harus bisa menunjuk stadion yang representatif dan tak berpindah-pindah lagi,” kata Joko. Ancaman ini mesti disikapi dengan serius lantaran Joko memastikan untuk tidak segan-segan mencoret klub yang bertahan di Liga Super ini akan terdegradasi jika tak bisa memenuhi persyaratan yang diminta BLI.
Namun, perhatian serius juga dipusatkan pada empat tim promosi dari Divisi Utama. Meski Persisam Putra, Persebaya Surabaya, Persema Malang, serta PSPS Pekanbaru dianggap memiliki stadion yang pantas dijagokan, mereka tak bisa santai menghadapi inspeksi BLI kali ini.
Soal infrastruktur, menurut manajer Aidil Fitri, pengelola Persisam Putra boleh berbangga diri. Stadion Palaran, Samarinda, kini menjadi arena terbaik di Kaltim, bahkan di Bumi Borneo.
”Rasanya kami tak terlalu risau dengan Palaran. Kami yakin aspek infrastruktur bisa lolos, apalagi Palaran punya kapasitas besar. Kini kami sedang mencari stadion atau lapangan pendamping untuk latihan tim tamu saat ISL diputar nanti,” tuturnya.
Dari lima aspek yang harus dipenuhi, Persebaya sepertinya tak terlalu risau dengan masalah infrastruktur. Bajul Ijo menjagokan Stadion Gelora 10 November Surabaya sebagai home base. Stadion ini memiliki fasilitas sesuai ketentuan dan standar BLI (lampu penerangan yang mencapai 1.200 lux, ruang-ruang, kerataan, rumput, dan drainase yang memadai). Persebaya juga mempunyai lapangan pendamping khusus untuk latihan yang terletak di belakang mes Persebaya.
Namun, persoalan fasilitas stadion seperti ruang ganti pemain dan ruang pers, stadion ini sepertinya perlu mendapatkan sentuhan baru agar dianggap layak menggelar pertandingan sekelas Liga Super.
Sementara itu Persema menjanjikan Stadion Gajayana, Malang, akan siap untuk menggelar pertandingan Liga Super dalam segala kondisi, termasuk malam hari dengan kekuatan lampu yang memadai. Sama halnya dengan PSPS, yang menjagokan Stadion Rumbai, Pekanbaru, akan bisa lolos verifikasi meski diakui harus melakukan sejumlah pemugaran.
Mitra Bersiap
Uniknya, kendati tidak lolos ke Liga Super, Mitra Kukar juga menjadi salah satu tim cadangan yang mendapatkan kesempatan diverifikasi BLI. Jika dilihat kesiapan infrastuktur stadion, maka besar kemungkinan klub tersebut menjadi alternatif pengganti jika salah satu dari empat tim promosi atau tim lain tidak memenuhi syarat dari beberapa aspek verifikasi yang ditentukan BLI.
"Sepertinya kami tidak ada masalah lagi. Semua sudah siap, tinggal menunggu keputusan BLI," ujar Fahmi, manajer Mitra.
Stadion Tenggarong Seberang yang berkapasitas 32 ribu tempat duduk memang menjadi salah satu stadion berstandar internasional yang dibangun di kawasan Kaltim, selain Palaran di Samarinda dan Batakan di Balikpapan yang juga siap menyusul.
koncomacan - Menghadapi musim kompetisi 2009/2010 sejumlah persiapan serius kembali digelar BLI. Kali ini mereka ingin kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu berjalan lancar tanpa harus menyisakan sejumlah 'tim musafir' seperti musim lalu.
Tanggal 15 dan 16 Agustus rencananya BLI akan kembali menurunkan tim verifikasi guna meninjau semua aspek yang diperlukan klub dalam memenuhi manual liga. Namun, diakui Joko Driyono, CEO BLI, aspek stadion atau sarana dan prasarana akan menjadi tolok ukur penting dengan pernyataan menghilangkan 'tim musafir'.
Stadion dengan standar manual liga menjadi kunci utama bagi klub. “Hukumnya wajib jika stadion itu harus memiliki lampu. Persitara sudah pasti harus bisa menunjuk stadion yang representatif dan tak berpindah-pindah lagi,” kata Joko. Ancaman ini mesti disikapi dengan serius lantaran Joko memastikan untuk tidak segan-segan mencoret klub yang bertahan di Liga Super ini akan terdegradasi jika tak bisa memenuhi persyaratan yang diminta BLI.
Namun, perhatian serius juga dipusatkan pada empat tim promosi dari Divisi Utama. Meski Persisam Putra, Persebaya Surabaya, Persema Malang, serta PSPS Pekanbaru dianggap memiliki stadion yang pantas dijagokan, mereka tak bisa santai menghadapi inspeksi BLI kali ini.
Soal infrastruktur, menurut manajer Aidil Fitri, pengelola Persisam Putra boleh berbangga diri. Stadion Palaran, Samarinda, kini menjadi arena terbaik di Kaltim, bahkan di Bumi Borneo.
”Rasanya kami tak terlalu risau dengan Palaran. Kami yakin aspek infrastruktur bisa lolos, apalagi Palaran punya kapasitas besar. Kini kami sedang mencari stadion atau lapangan pendamping untuk latihan tim tamu saat ISL diputar nanti,” tuturnya.
Dari lima aspek yang harus dipenuhi, Persebaya sepertinya tak terlalu risau dengan masalah infrastruktur. Bajul Ijo menjagokan Stadion Gelora 10 November Surabaya sebagai home base. Stadion ini memiliki fasilitas sesuai ketentuan dan standar BLI (lampu penerangan yang mencapai 1.200 lux, ruang-ruang, kerataan, rumput, dan drainase yang memadai). Persebaya juga mempunyai lapangan pendamping khusus untuk latihan yang terletak di belakang mes Persebaya.
Namun, persoalan fasilitas stadion seperti ruang ganti pemain dan ruang pers, stadion ini sepertinya perlu mendapatkan sentuhan baru agar dianggap layak menggelar pertandingan sekelas Liga Super.
Sementara itu Persema menjanjikan Stadion Gajayana, Malang, akan siap untuk menggelar pertandingan Liga Super dalam segala kondisi, termasuk malam hari dengan kekuatan lampu yang memadai. Sama halnya dengan PSPS, yang menjagokan Stadion Rumbai, Pekanbaru, akan bisa lolos verifikasi meski diakui harus melakukan sejumlah pemugaran.
Mitra Bersiap
Uniknya, kendati tidak lolos ke Liga Super, Mitra Kukar juga menjadi salah satu tim cadangan yang mendapatkan kesempatan diverifikasi BLI. Jika dilihat kesiapan infrastuktur stadion, maka besar kemungkinan klub tersebut menjadi alternatif pengganti jika salah satu dari empat tim promosi atau tim lain tidak memenuhi syarat dari beberapa aspek verifikasi yang ditentukan BLI.
"Sepertinya kami tidak ada masalah lagi. Semua sudah siap, tinggal menunggu keputusan BLI," ujar Fahmi, manajer Mitra.
Stadion Tenggarong Seberang yang berkapasitas 32 ribu tempat duduk memang menjadi salah satu stadion berstandar internasional yang dibangun di kawasan Kaltim, selain Palaran di Samarinda dan Batakan di Balikpapan yang juga siap menyusul.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda