DIKUCURI APBD TAMBAH SEMANGAT

koncomcan - KABAR gembira untuk Persebaya. Hal itu seiring kepastian bahwa Pemkot Surabaya akan mengucurkan APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) kepada Persebaya. Dana Rp 10.768.250.000 itu dikucurkan melalui pos hibah KONI Surabaya. Syaratnya, harus ada surat dari Depdagri yang menyatakan bahwa APBD boleh dipakai untuk membiayai klub sepak bola.
Kenyataan itu direspons positif Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar. ''Ini meringankan kami. Sekarang kami hanya tinggal mencari sisanya,'' katanya kemarin (6/8). Saleh menegaskan bahwa dana dari APBD itu tidak boleh digunakan untuk membayar kontrak pemain atau pelatih asing.
Menurut Saleh, estimasi dana yang dibutuhkan Persebaya untuk kompetisi mendatang adalah Rp 26 miliar. Kalau Rp 10 miliar diperoleh dari APBD, sisa Rp 16 miliar akan dicarikan dari sponsor dan investor. Dia yakin, Persebaya tidak akan kembali terseok-seok dalam melakoni kompetisi. ''Adanya suntikan dana dari APBD membuat kami semakin yakin untuk bersaing dengan tim-tim lain,'' ujarnya.
Persebaya berani mengontrak para pemain berlabel bintang bukan semata untuk menggenjot performa Persebaya. Menurut Saleh, itu dilakukan untuk menarik investor dan sponsor. Tanpa tim yang bagus, tidak mungkin ada sponsor maupun investor yang mendekat.
Langkah serupa pernah dilakukan oleh Persik Kediri musim lalu. Sebelum kompetisi bergulir, mereka merekrut pelatih Arcan Iurie asal Moldova dan sejumlah pemain timnas seperti Mahyadi Panggabean, Saktiawan Sinaga, Markus Horison, Budi Sudarsono, Hamka Hamzah, dan M. Robi.
Namun, bukan sponsor yang datang, malah kondisi keuangan mereka oleng. Manajemen Persik pun harus melakukan rasionalisasi kontrak di paro
kompetisi. Saleh optimistis hal tersebut tak akan terjadi di Persebaya. ''Jangan samakan Persebaya dengan Persik,'' tandasnya.