PSSI NGOTOT KIRIM SEPAK BOLA

Ikut SEA Games XXV di Laos
koncomacan - JAKARTA, PSSI bersikeras mengirimkan tim sepak bola ke SEA Games XXV di Laos Desember nanti. Apa pun alasannya, induk organisasi sepak bola nasional itu tidak ingin cabor tersebut ditinggal.
Sebelumnya, Komandan Pelatnas SEA Games XXV Djoko Pramono menegaskan bahwa KON/KOI hanya bakal mengirim sekitar 150 atlet. Dana yang terbatas menjadi alasan. Karena itu, mereka akan selektif dalam memberangkatkan atlet. Hanya yang berpotensi mendapatkan medali yang diberangkatkan. Cabang dengan banyak atlet dan peluang meraih medali yang kecil tidak bakal diberangkatkan.
Meski tidak disebutkan secara transparan, sepak bola menjadi salah satu sasaran tembak itu. Sepak bola hanya memperebutkan satu medali emas, tapi butuh minimal 18 pemain. Selain itu, prestasi sepak bola Indonesia di pentas SEA Games minim. Emas terakhir diraih pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Pada SEA Games dua tahun lalu, skuad Merah Putih tersingkir di babak penyisihan grup.
Namun, hasil jeblok itu tak menyurutkan kepercayaan diri pengurus PSSI. "Memang prestasi sepak bola di SEA Games sebelumnya tidak terlalu bagus. Tapi, sepak bola tidak boleh diremehkan. Timnas U-23 tetap harus diberangkatkan," papar Hamka B. Kady, wakil ketua Badan Tim Nasional (BTN), kemarin (6/8).
Hamka menilai terlalu naif jika timnas U-23 tidak tampil di SEA Games. "Sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari. Jadi, apa pun alasan dan keadaannya, timnas U-23 harus tetap diberangkatkan. Apalagi, KON/KOI kan sudah membiayai pelatnas sepak bola," ucapnya.
Asal diberangkatkan, berapa pun kuota yang diberikan oleh KON/KOI bukan masalah bagi PSSI. Asal, kuota itu tidak kurang dari kebutuhan sebelas pemain utama dan tujuh pemain cadangan. "Kami bakal terima kuota yang mereka jatah. Kalau kami rasa kurang, kami akan memberangkatkan pemain tambahan dengan biaya PSSI," tegas dia.
koncomacan - JAKARTA, PSSI bersikeras mengirimkan tim sepak bola ke SEA Games XXV di Laos Desember nanti. Apa pun alasannya, induk organisasi sepak bola nasional itu tidak ingin cabor tersebut ditinggal.
Sebelumnya, Komandan Pelatnas SEA Games XXV Djoko Pramono menegaskan bahwa KON/KOI hanya bakal mengirim sekitar 150 atlet. Dana yang terbatas menjadi alasan. Karena itu, mereka akan selektif dalam memberangkatkan atlet. Hanya yang berpotensi mendapatkan medali yang diberangkatkan. Cabang dengan banyak atlet dan peluang meraih medali yang kecil tidak bakal diberangkatkan.
Meski tidak disebutkan secara transparan, sepak bola menjadi salah satu sasaran tembak itu. Sepak bola hanya memperebutkan satu medali emas, tapi butuh minimal 18 pemain. Selain itu, prestasi sepak bola Indonesia di pentas SEA Games minim. Emas terakhir diraih pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Pada SEA Games dua tahun lalu, skuad Merah Putih tersingkir di babak penyisihan grup.
Namun, hasil jeblok itu tak menyurutkan kepercayaan diri pengurus PSSI. "Memang prestasi sepak bola di SEA Games sebelumnya tidak terlalu bagus. Tapi, sepak bola tidak boleh diremehkan. Timnas U-23 tetap harus diberangkatkan," papar Hamka B. Kady, wakil ketua Badan Tim Nasional (BTN), kemarin (6/8).
Hamka menilai terlalu naif jika timnas U-23 tidak tampil di SEA Games. "Sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari. Jadi, apa pun alasan dan keadaannya, timnas U-23 harus tetap diberangkatkan. Apalagi, KON/KOI kan sudah membiayai pelatnas sepak bola," ucapnya.
Asal diberangkatkan, berapa pun kuota yang diberikan oleh KON/KOI bukan masalah bagi PSSI. Asal, kuota itu tidak kurang dari kebutuhan sebelas pemain utama dan tujuh pemain cadangan. "Kami bakal terima kuota yang mereka jatah. Kalau kami rasa kurang, kami akan memberangkatkan pemain tambahan dengan biaya PSSI," tegas dia.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda